Menuju konten utama

Empat Santri Ponpes di Agam Positif COVID-19

4 santri Ponpes Darul Hadis Atwa As-sunah, Matur, Kabupaten Agam, Sumbar terkonfirmasi positif COVID-19 usai kontak erat dengan pasien positif corona.

Empat Santri Ponpes di Agam Positif COVID-19
Sejumlah santri Pesantren Al Kautsar membaca Al Quran bersama-sama dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Daarul Qu'ran, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/5/2020). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.

tirto.id - Empat santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Hadis Atwa As-sunah Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19 setelah kontak erat dengan pasien positif corona.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Agam, Tri Pipo mengatakan keempat santri itu dengan inisial ND (16) berjenis kelamin perempuan, IO (28) berjenis kelamin laki-laki, F (20) berjenis kelamin perempuan dan MR (19) berjenis kelamin laki-laki.

"Keempat santri itu sedang melakukan isolasi di pondok pesantren," ujar Tri dilansir dari Antara, Selasa (25/8/2020).

Ia mengemukakan keempat santri itu terkonfirmasi positif COVID-19 setelah kontak langsung dengan RK, pasien yang terkonfirmasi positif corona. RK sendiri dinyatakan positif tertular COVID-19 setelah kontak dengan pasien positif corona di Kota Bukittinggi.

Sebelum dinyatakan positif, tambahnya, RK pergi main ke pondok pesantren dan beberapa hari setelah kontak dengan santri, RK dinyatakan positif.

"Setelah hasil tes usap RK keluar, maka santri di pondok pesantren itu dites usap dan [hasilnya] empat orang positif," katanya.

Ia menyebutkan saat ini total kasus positif di Agam 73 orang dan 39 orang dinyatakan sembuh.

Sedangkan 34 orang lainnya sedang menjalankan isolasi dan dirawat di Rumah Sakit Ahmad Mukhtar Kota Bukittinggi, Rumah Sakit Umum Daerah Lubukbasung, Rumah Sakit Rasidin Kota Padang dan lainnya.

Pipo mengimbau warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan cara memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan lainnya.

"Ini dalam rangka menjaga agar tidak ada penambahan kasus positif di daerah ini setelah penerapan adaptasi kebiasaan baru," katanya.

Baca juga artikel terkait

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto