Menuju konten utama

Eks Presiden Taur Matan Ruak Akan Dilantik Jadi PM Timor Leste

Pelantikan Taur Matan Ruak sebagai perdana menteri Timor Leste mengakhiri 11 bulan kebuntuan politik di negara kecil Asia Tenggara itu.

Eks Presiden Taur Matan Ruak Akan Dilantik Jadi PM Timor Leste
Mantan presiden Timor Leste Taur Matan Ruak yang akan dilantik sebagai perdana menteri pada Jumat, 22 Juni 2018. FOTO/Antaranews

tirto.id - Mantan presiden Timor Leste dan pemimpin revolusioner Jose Maria de Vasconcelos telah terpilih sebagai perdana menteri baru negara itu. Pria yang juga dikenal dengan nama populer Taur Matan Ruak akan dilantik Presiden Francisco "Lu-Olo" Guterres pada Jumat, 22 Juni esok.

Pelantikan Taur Matan Ruak mengakhiri 11 bulan kebuntuan politik di negara kecil di Asia Tenggara itu. Sebelumnya, pemilihan yang tidak meyakikan digelar pada Juli 2017, sementara jajak pendapat baru dilakukan pada 10 Mei 2018.

"Saya telah mengeluarkan keputusan mengenai pencalonan Tuan Taur Matan Ruak sebagai perdana menteri," kata Guterres pada konferensi pers, Rabu (20/6/2018), seperti dilansir US News.

Pemilihan parlemen pada 2017 lalu tidak menghasilkan pemenang yang jelas. Partai Fretilin yang dipimpin Perdana Menteri Mari Alkatiri memenangkan hanya 0,2 persen suara lebih banyak dari partai koalisi, dan membentuk pemerintahan minoritas.

Presiden Francisco Guterres kemudian membubarkan parlemen pada Januari setelah pemerintah minoritas Alkatiri menghadapi kebuntuan legislatif.

Vasconcelos masuk dalam koalisi Aliansi Perubahan untuk Kemajuan (AMP), yang memenangkan 34 dari 65 kursi legislatif dalam pemilihan parlemen Mei lalu. Ini merupakan kemenangan kelima mereka sejak merdeka dari Indonesia pada 2002 silam.

Guterres mengatakan dia telah menerima pencalonan Vaconcelos karena mendapat persetujuan dari semua partai koalisi AMP dan tidak akan "membawa pemerintah ke dalam situasi yang sulit".

Adapun koalisi AMP ini termasuk Partai Komunis Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT) pahlawan kemerdekaan Xanana Gusmao.

Mengutip Sydney Morning Herald, Xanana Gusmao pada awalnya diharapkan untuk kembali sebagai perdana menteri. Namun, presiden pertama Timor Leste itu diperkirakan akan menduduki jabatan menteri khusus sebagai penasihat Vaconcelos.

Ini membuka rekonsiliasi di antara keduanya. Gusmao dan Ruak dulunya merupakan saudara seperjuangan, tetapi berselisih pada masa kepemimpinan Gusmao 2012-2015. Saat itu, Gusmao menjabat sebagai perdana menteri, sementara Ruak menjadi presiden. Gusmao akhirnya mengundurkan diri.

Perekonomian Timor tenggelam karena cadangan gas yang ada diperkirakan akan habis pada tahun 2026.

Timor Leste telah berjuang untuk mengurangi kemiskinan, membasmi korupsi, dan mengembangkan sumber daya minyak dan gas yang kaya. Sektor energi menyumbang sekitar 60 persen dari produk domestik bruto pada 2014 dan lebih dari 90 persen dari pendapatan pemerintah.

Sementara kandidat pemilih berkampanye tentang janji untuk mengembangkan pendidikan dan kesehatan serta meningkatkan pertanian dan pariwisata di negara 1,2 juta orang dengan luas lahan sedikit lebih kecil dari Hawaii.

"Akan menarik untuk melihat bagaimana pemerintah baru menggabungkan Rencana Pengembangan Strategis Gusmao, yang berfokus pada pengeluaran pemerintah untuk proyek-proyek infrastruktur besar, [dengan] kebijakan partai Ruak, Partai Pembebasan Rakyat, [yang] berfokus pada peningkatan belanja pembangunan dasar tentang kesehatan, pertanian, dan pendidikan,” jelas Profesor Politik Universitas Swinburne, Michael Leach kepada Fairfax Media.

Baca juga artikel terkait PEMILU TIMOR LESTE atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari