tirto.id - Cawapres 02 Sandiaga Uno berjanji mengeluarkan Indonesia dari jebakan pertumbuhan ekonomi 5 persen bila dirinya bersama Prabowo Subianto menang di Pilpres 2019. Sandiaga bahkan berjanji mengerek pertumbuhan ekonomi menjadi 6-6,5 persen, atau jauh dari capaian saat ini 5,17 persen.
Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Hastiadi menilai janji Sandiaga itu memang berpotensi tercapai. Menurut dia, pemerintahan Jokowi juga sebenarnya memiliki peluang mendorong ekonomi tumbuh sampai 6 persen.
"Sebenarnya, potential growth [potensi pertumbuhan ekonomi] kita sepanjang 2015-2017 setidaknya itu bisa sampai minimal 6 persen, [bahkan] bisa sampai 7 persen juga," kata dia saat dihububungi reporter Tirto pada Rabu (10/4/2019).
Meski berpotensi tercapai, menurut Fithra, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 6,5 persen bukan perkara mudah. Sebab, dia melanjutkan, butuh upaya ekstra lebih dari yang sudah dilakukan pemerintah saat ini.
"Pemerintah perlu kerja lebih giat," kata Fithra.
Salah satu yang menjadi sorotannya adalah konsistensi pemerintah menjalankan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Fithra mencontohkan, dalam urusan pengelolaan anggaran, pemerintah harus berani mengambil langkah tidak populis demi mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti menghapus subsidi BBM.
Selain itu, kata dia, pemerintah perlu membuat program ekonomi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah.
Dia berpendapat, meski pembangunan infrastruktur penting, tapi hal itu tidak akan memberikan efek jangka pendek terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi.
"[Perlu] Case by case diagnostic [analisa satu per satu masalah). Enggak bisa infrastruktur menyelesaikan semua masalah," ujar Fithra.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Addi M Idhom