tirto.id - Vitamin c merupakan salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam tubuh untuk menangkal berbagai macam penyakit.
Vitamin c banyak terkandung dalam buah dan sayuran. Jeruk merupakan salah satu buah yang terkenal sebagai sumber vitamin c. Selain jeruk, vitamin c dapat didapatkan dari brokoli, kiwi, kentang, tomat, stroberi, blewah, paprika, dll.
Dilansir dari National Institutes of Health, rata-rata wanita dewasa membutuhkan 70 mg vitamin c sehari. Pria rata-rata membutuhkan 90mg. Sementara bagi wanita hamil dan menyusui jumlah yang disarankan lebih tinggi.
Sedangkan menurut Office of Dietary Supplements (ODS), batas jumlah maksimum konsumsi vitamin c yang disarankan adalah 2.000mg per hari untuk orang dewasa.
Mengonsumsi vitamin c berlebihan akan membuat seseorang mengalami efek samping atau gangguan kesehatan.
Berikut adalah efek samping yang disebabkan akibat konsumsi vitamin c berlebihan menurut Kementerian Kesehatan.
Risiko diare dan muntah-muntah
Vitamin c tergolong zat yang mudah larut. Sisa pencernaan vitamin c yang tidak dibutuhkan oleh tubuh akan dilarutkan melalui air seni.
Sisa pencernaan C yang berlebihan disalurkan melewati usus untuk dibuang akan menimbulkan permasalahan pada pencernaan.
Efek samping ini tidak terjadi dikarenakan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin c, tetapi lebih disebabkan oleh vitamin dalam bentuk suplemen.
Gangguan pada Kulit
Pemberian vitamin c secara langsung pada kulit akan memicu timbulnya alergi, ruam dan iritasi pada kulit jika tidak tepat dosis.
Untuk meminimalkan risiko kelebihan vitamin c, direkomendasikan untuk mendapatkan asupan vitamin c dari beragam sayur dan buah dibandingkan dari suplemen vitamin c.
Gangguan pada proses pengobatan kanker
Vitamin c diketahui sebagai salah satu pencegah tumbuhnya kanker. Namun ternyata jika vitamin c mengalami kelebihan, vitamin c dapat menjadi penghambat dari proses penyembuhan penyakit kanker.
Studi dalamNational Cancer Institute menemukan bahwa, dari 14 pasien dengan kanker pankreas stadium lanjut, vitamin c IV diberikan bersamaan dengan kemoterapi dan terapi yang ditargetkan (erlotinib).
Lima pasien tidak menyelesaikan perawatan karena tumor terus tumbuh selama perawatan. Sembilan pasien yang menyelesaikan pengobatan memiliki penyakit stabil seperti yang ditunjukkan oleh imaging studies.
Menyebabkan Osteofit
Melansir Medical News Today, dalam studi yang dimuat di Arthritis Foundation, menemukan bahwa kadar vitamin c yang berlebihan dalam tubuh dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami osteofit atau benjolan tulang yang tumbuh di sekitar sendi atau pada tulang.
Batu ginjal
Kelebihan vitamin c dikeluarkan dari tubuh sebagai oksalat, produk limbah tubuh. Oksalat biasanya keluar dari tubuh melalui urine. Namun, dalam beberapa keadaan, oksalat dapat berikatan dengan mineral untuk membentuk kristal yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal.
Dalam sebuah penelitian dalam jurnalUS National Library of Medicine, melibatkan orang dewasa yang mengonsumsi suplemen vitamin c 1.000 mg dua kali sehari selama enam hari, jumlah oksalat yang mereka keluarkan meningkat sebesar 20%.
Asupan vitamin c yang tinggi tidak hanya dikaitkan dengan jumlah oksalat urine yang lebih banyak, tetapi juga dikaitkan dengan perkembangan batu ginjal, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang lebih besar dari 2.000 mg.
Melansir JurnalKidney International, melaporkan bahwa seorang wanita menderita batu ginjal setelah mengonsumsi 4 g atau lebih vitamin c setiap hari selama 4 bulan.
Penulis: Ninda Fitria
Editor: Yandri Daniel Damaledo