tirto.id - Pemerintah Rusia secara resmi telah melarang dipasarkannya brand kondom populer, Durex, karena permasalahan birokrasi terkait pendaftaran produk-produk mereka.
"Mereka [Durex] tidak terdaftar dengan cara yang tepat," kata Kepala Pengawas Kesehatan Federal Mikhail Murashko, demikian seperti dilaporkan oleh media-media massa di Rusia.
Seperti dikutip dari The Guardian, Murashko mengatakan Durex dapat memasarkan kembali produk-produk kondom mereka jika produser mereka, perusahaan barang rumah tangga Inggris Reckitt Benckiser, memenuhi prosedur pendaftaran yang sesuai.
"Perusahaan tersebut harus mematuhi hukum," demikian tegas Murashko.
Durex adalah merek kondom terkemuka di pasar Rusia dan menyumbang seperempat dari penjualan kondom di negara itu, menurut keterangan media setempat.
Namun demikian, Murashko menjamin bahwa Rusia tidak akan ada kekurangan kondom karena Durex "hanyalah salah satu merek" di antara lebih dari 60 merek kondom yang tersedia.
Rusia diketahui telah berusaha untuk mengendalikan penyakit dan infeksi menular seksual, dengan jumlah total kasus HIV yang terdaftar di negara ini melebihi angka satu juta kasus di akhir 2015.
Kebijakan pencegahan HIV/Aids Pemerintah Rusia berfokus pada pengobatan dan mengabaikan upaya-upaya pencegahan seperti pendidikan seks di sekolah, yang kemudian menghasilkan melonjaknya jumlah orang yang terinfeksi virus tersebut, para ahli mengatakan.
Sebagai catatan, kampanye kesehatan masyarakat pada tahun 2015 di Moskow mendesak orang untuk setia kepada pasangan mereka daripada mempromosikan penggunaan kondom.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara