Menuju konten utama

Dukungan Jokowi ke Prabowo Jadi Capres Langgar Etika Politik

Menurut Bivitri perkataan Jokowi jelas menunjukkan semacam promosi atau endorsement kepada calon presiden berikutnya.

Dukungan Jokowi ke Prabowo Jadi Capres Langgar Etika Politik
Presiden Joko Widodo bertemu dengan teman kuliah di Kawasan Ambarukmo, Kabupaten Sleman, pada Minggu, 16 Oktober 2022. FOTO/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

tirto.id - Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti mengatakan tindakan Presiden Joko Widodo yang menunjukkan isyarat dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto adalah pelanggaran etik. Menurut Bivitri perkataan Jokowi jelas menunjukkan semacam promosi atau endorsement kepada calon presiden berikutnya.

"Memang ada sebagian orang yang pasti akan bilang itu hanya basa-basi. Tapi justru disitu letak etik bagi penyelenggara negara: dalam keseharian, dalam berkomentar semuanya ada batas-batas etik yang tinggi," kata Bivitri saat dihubungi Tirto pada Selasa (8/11/2022).

Bivitri menjelaskan batas etik yang tinggi diperlukan karena para penyelenggara negara memiliki kekuatan dalam setiap tindakan untuk menentukan kebijakan. Termasuk soal capres dan cawapres.

"Karena setiap perkataan seorang penyelenggara negara terutama presiden bisa berpengaruh pada situasi politik bahkan kebijakan," terangnya.

Bivitri tidak ingin isyarat Jokowi ke Prabowo sekedar dianggap hal remeh. Karena ada indikasi bahwa sedang ada proses negosiasi politik antar elite politik.

"Ada indikasi kebijakan yang mungkin harus atau akan diambil terkait dengan putusan Mahkamah Konstitusi mengenai menteri yang boleh menjadi capres atau caleg," jelasnya.

Selain itu terdapat bahaya yang ditimbulkan apabila dukungan yang Jokowi kepada capres tertentu dibiarkan.

Membuat demokrasi di Indonesia seperti sistem monarki karena penguasa berikutnya harus memiliki persetujuan dari penguasa yang memimpin saat ini.

"Seakan benar mau saling gantian. Karena Prabowo dulu rival Jokowi. Jadi ganti-gantian saja. Sangat elitis. Hanya siapa yang ada dalam lingkaran itu yang bisa diganti atau menggantikan," terangnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan sinyal dukungan kepada Menteri Pertahanan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pemilu 2024. Hal itu disampaikan saat pidatonya dalam rangka HUT Partai Perindo pada Senin (7/11/2022) di Kompleks MNC Center.

"Tadi Pak Hary menyampaikan ke saya ini dua kali Wali Kota Solo menang. Kemudian ditarik ke Jakarta gubernur sekali menang. Kemudian dua kali di Pemilu presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait BURSA CAPRES 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto