tirto.id - Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) menginginkan Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia berasal dari orang asli Papua alias putera daerah setempat. Keinginan serupa juga disampaikan Gubernur dan para pemuda Papua.
"Apa salahnya (Freeport) buat sejarah untuk orang Papua (menjabat presiden direktur), tapi kami tidak memaksakan. Silahkan manajemen yang mengaturnya, kami hanya menyampaikan, kami mau Freeport bikin sejarah untuk Papua," kata Ketua DPRP Yunus Wonda, di Jayapura, Jumat (26/2/2016).
Namun mengenai nama-nama calon Presdir PT Freeport Indonesia yang diajukan, politisi dari partai Demokrat tersebut enggan menyebutkan.
"Saya tidak tahu, mau lima nama atau 10 nama, yang penting Freeport mau tidak buat sejarah di Papua," katanya.
Menurut dia, keputusan siapa yang tepat dan layak menduduki jabatan tersebut merupakan hak manajemen PT Freeport Indonesia, pihaknya hanya sekedar menyampaikan apa yang menjadi aspirasi dari rakyat Papua yang meminta pemberdayaan.
"Manajemen Freeport-lah yang harus menentukan, apakah mau memberdayakan orang asli Papua atau tidak. Kalaupun memberdayakan orang Papua, harus yang punya hati. Jangan orang Papua sudah masuk, tapi prakteknya lebih bagus yang bukan orang Papua," kata Yunus Wonda.
Pekan lalu, Gubernur Papua, Lukas Enembe juga menyampaikan keinginan serupa. Lukas menyampaikan kesediaanya merekomendasikan sejumlah nama orang asli Papua yang dianggap layak dan tepat untuk menjadi presiden direktur PT Freeport Indonesia. Bahkan daftar nama yang diusulkan sudah dikonsultasikan kepada pemerintah pusat.
Demikian pula dengan sejumlah pemuda adat Papua yang menyatakan aspirasinya ke kantor Gubernur Papua terkait jabatan Presdir perusahaan tambang emas terbesar di Indonesia itu harus orang asli Papua.