Menuju konten utama

DPRD DKI Setujui Pinjaman Dana MRT Fase II Rp22,5 Triliun

Pinjaman dana untuk pembiayaan proyek PT Mass Rapid Transit (MRT) fase kedua sebesar Rp 22,5 triliun disetujui DPRD DKI Jakarta.

DPRD DKI Setujui Pinjaman Dana MRT Fase II Rp22,5 Triliun
Direktur Utama PT Mass Rapid Transit Jakarta William P Sabandar didampingi Direktur Operasional dan Agung Wicaksono dan Silvia Halim meninjau perkembangan pembangunan proyek MRT di Stasiun MRT Senayan, Senin (14/8). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id -

DPRD DKI Jakarta menyetujui pinjaman dana untuk pembiayaan proyek PT Mass Rapid Transit (MRT) fase kedua sebesar Rp 22,5 triliun. Wakil Ketua DPRD Fraksi PKS Triwisaksana mengatakan, malam ini DPRD akan mengeluarkan surat tertulis sebagai bentuk persetujuan atas pinjaman tersebut.
"Tadi barusan, akhirnya ditandatangani persetujuan untuk pendanaan MRT fase ke dua dan fase pertama. Mudah-mudahan ini menjadi satu sejarah bagi DPRD DKI, MRT dan rakyat Jakarta bahwa untuk pembangunan fase berikutnya segera dimulai tahun ini juga," ungkapnya di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Jumat (25/8/2017).
Selain fase kedua, dana pinjaman untuk fase pertama juga sebesar Rp 2,56 triliun. Kedua dana tersebut diperoleh dari JICA (Japan Internasional Cooperation Agency).
DPRD sempat mempertanyakan beberapa hal krusial. Pertama, mengapa fase kedua lebih mahal dari fase pertama. "Di fase 1 biaya konstruksi 1 triliun per kilometer. Tapi di fase kedua sampai 2,7 triliun per kilometer," kata Triwisaksana.

"Jawabannya karena fase kedua konstruksinya lebih sulit dan di bawah sungai Hayam Wuruk, Gajah Mada, ada Kota Tua dan sebagainya," imbuhnya.

DPRD juga mempertanyakan komitmen MRT membangun perumahan rakyat di beberapa koridor serta kemauan untuk berintegrasi dengan transportasi back bone lainnya seperti Transjakarta, KRL LRT, dan lain-lain.
"Sehingga MRT tidak hanya dinikmati oleh masyarakat menengah karena tarif sekitar Rp 13-15 ribu," ujarnya.
Seperti diketahui, pembangunan fisik MRT Jakarta fase 1 telah mencapai 76,1% hingga akhir Juli lalu. Pembangunan itu terdiri dari Koridor Selatan-Utara (Lebak Bulus- Bundaran HI) yang tersambung sepanjang 16 km.
Ada 13 stasiun yang dibangun baik elevated (stasiun layang) maupun bawah tanah. Tujuh stasiun layang antara lain Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangara. Sementara enam stasiun bawah tanah meliputi Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas dan Bundaran HI.
Tersambungnya Lebak Bulus dan Bundaran HI dengan MRT diperkirakan dapat mempersingkat waktu tempuh kedua lokasi menjadi hanya 30 menit.

Baca juga artikel terkait PROYEK MRT atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Bisnis
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri