Menuju konten utama

Donald Trump Klaim Basmi ISIS dalam 2 Tahun Pemerintahannya

Pasukan SDF di Suriah justru tidak yakin dengan klaim kemenangan Donald Trump atas ISIS.

Donald Trump Klaim Basmi ISIS dalam 2 Tahun Pemerintahannya
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

tirto.id - Donald Trump mengklaim, dalam dua tahun masa pemerintahannya, angkatan bersenjata Amerika Serikat (AS) berhasil menumpas ISIS. Lewat Twitter,Trump mengunggah foto dua peta Suriah pada 2016 dan 2019. Peta pertama memiliki banyak tanda merah yang menunjukkan wilayah kekuasaan ISIS, sedangkan peta kedua menggambarkan wilayah ISIS yang tinggal setitik kecil di Baghouz.

“Kekhalifahan ISIS dua tahun yang lalu dalam tanda merah vs kekhalifahan ISIS hari ini. (Lebih parah lagi pada 2016 sebelum saya menjabat),” demikian cuit Presiden Amerika Serikat ini melalui Twitter, Kamis (21/3/2019).

Hal yang sama juga disampaikan Trump ketika berpidato di hadapan angkatan militer AS di Ohio. “Ketika aku mengambilalih [pemerintahan], semuanya kacau. Mereka [militan ISIS] ada di segala tempat, di seluruh Suriah dan Irak,” lantang Trump, dikutip dari AP News.

Dengan menunjuk titik kecil di peta Suriah yang dibawanya, Trump menyatakan dengan yakni. “Malam ini, titik merah ini akan sirna!”

Bukan tanpa alasan Trump membanggakan capaiannya itu. Selama pekan-pekan terakhir, pasukan gabungan Kurdish-AS yang terhimpun dalam Syrian Democratic Forces (SDF) menggencarkan operasi militer. Sasarannya adalah Baghouz, basis terakhir ISIS di Suriah yang menampung sekitar 3-4 ribu pasukan militan.

Hingga akhirnya pada pekan lalu, ratusan orang militan ISIS di Baghouz menyerah kepada SDF setelah terlibat pertempuran selama satu jam yang dimulai pada Rabu (13/3/2019) dini hari waktu setempat. Sebanyak 38 pejuang ISIS tewas, sedangkan dari pihak SDF ada 6 prajurit berkorban nyawa.

SDF Justru tak Yakin

Meskipun Trump mengklaim pasukan AS berhasil membasmi ISIS, namun justru SDF tidak seyakin itu. Ciyager Amed, perwakilan SDF, menyatakan bahwa pihaknya belum bisa mendeklarasikan kemenangan atas ISIS. Alasannya, seperti dilaporkan AP News, masih banyak pejuang ISIS yang bersembunyi di gua-gua bawah tanah dan masih dalam pencarian.

Sejak 9 Januari 2019, lebih dari 30 ribu pejuang ISIS beserta anggota keluarganya telah menyerah kepada SDF. Dalam operasi terakhir, sekitar 1,3 ribu pejuang ISIS tewas dan 520 orang lainnya berhasil ditahan.

Klaim kemenangan atas ISIS juga pernah dilontarkan Trump pada Desember 2018 lalu. Saat itu, ia memberikan perintah penarikan pasukan AS dari Suriah dan dengan yakin menyatakan bahwa ISIS telah berhasil dikalahkan.

Trump menarik sekitar 2.000 pasukan AS dari Suriah saat itu. Padahal, menurut Guardian, Departemen Pertahanan Suriah pada Agustus 2018 memperkirakan masih ada 14,5 ribu militan ISIS di Suriah.

ISIS pertamakali muncul pada April 2013 dann menyerang serta menguasai kota-kota di Irak dan Suriah, selain menebar teror, menculik, bahkan melakukan bom bunuh diri. Kekuasaan ISIS pun dengan relatif cepat menyebar dari Irak, Suriah, Yaman, hingga beberapa negara di Afrika.

Dilaporkan BBC, lebih dari 5,6 juta warga Suriah melarikan diri ke negara-negara tetangga, seperti Turki, Libanon, dan Yordania, untuk menghindari pertempuran. Satu juta penduduk Suriah meminta suaka ke Eropa pada April 2011 hingga Juli 2017. Sedangkan, 6,1 juta orang yang tetap tinggal di Suriah terpaksa hidup di kamp-kamp, banyak pula yang terlantar.

Seteah Trump mengklaim kemenangan atas ISIS pada 19 Desember 2018 itu, terjadi teror ledakan mematikan oleh ISIS pada 16 Januari 2019 yang menewaskan 10 orang termasuk 4 orang Amerika. Klaim Trump terbaru juga perlu diwaspadai mengingat SDF masih terus mengejar militan ISIS yang melarikan diri dari Baghouz.

Baca juga artikel terkait ISIS atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Politik
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Iswara N Raditya