Menuju konten utama

Dokter: Bakteri Mulut Bisa Sebabkan Sinusitis & Tips Merawat Gigi

Bakteri dalam mulut bisa menyebabkan sejumlah penyakit, salah satunya adalah sinusitis. Bagaimana cara merawatnya?

Dokter: Bakteri Mulut Bisa Sebabkan Sinusitis & Tips Merawat Gigi
Ilustrasi perawatan gigi di dokter. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Banyak orang yang masih mengabaikan kesehatan gigi dan mulut, padahal mulut merupakan rongga pertama dari saluran pencernaan, sehingga dapat menjadi pintu masuk bakteri penyebab penyakit.

Salah satu penyakit yang bisa disebabkan oleh bakteri dalam mulut yaitu sinusitis. Sinusitis terjadi karena adanya infeksi gigi, salah satunya karena terkait posisi anatomis akar gigi geraham, menurut dokter gigi spesialis konservasi gigi drg. Hanny Ilanda, Sp.KG.

Hanny yang berpraktik di Dental Specialist Clinic RS Pondok Indah – Puri Indah itu melalui keterangan tertulisnya, Senin (12/9) menjelaskan, sinus merupakan beberapa pasang ruang kosong yang terhubung ke rongga hidung.

Sementara sinus maksilaris adalah rongga sinus terbesar yang letaknya berada di bawah mata dan di atas gigi geraham rahang atas.

Akar gigi geraham rahang atas umumnya berada sangat dekat dengan dasar sinus maksilaris. Bahkan, pada beberapa kasus, ada yang akar giginya menyatu dengan dasar sinus.

"Posisi anatomis tersebutlah yang menyebabkan infeksi gigi yang meluas hingga ke akar bisa menyebabkan sinusitis," kata Hanny seperti dilansir Antara.

Begitu juga sebaliknya, radang yang terjadi pada sinus akan menyebabkan sakit pada gigi di bawahnya.

Menurut Hanny, apabila sudah terjadi kondisi ini, maka tak hanya perawatan pada gigi yang harus dilakukan, melainkan juga disertai dengan penanganan sinusitis dengan terapi antibiotik dan obat-obatan penunjang.

Dia mengatakan, ada sejumlah langkah yang bisa orang lakukan demi mencegah masalah pada gigi termasuk infeksi dan gigi berlubang.

Langkah ini antara lain menyikat gigi pada pagi hari sesudah sarapan dan malam hari sebelum tidur, menggosok lidah selama 30 detik untuk mengurangi jumlah bakteri dalam mulut.

Langkah lainnya yakni menggunakan dental floss agar sisa makanan yang tersangkut di celah-celah gigi dapat terangkat, berkumur dengan mouthwash (yang tidak mengandung alkohol) untuk mengoptimalkan pembersihan gigi.

Selain itu, menghindari konsumsi makanan setelah menyikat gigi pada malam hari, mengurangi konsumsi makanan yang manis dan lengket, memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur dan memperkuat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.

Orang-orang juga perlu mengganti sikat gigi setiap dua bulan pemakaian dan atau ketika bulu-bulu sikat gigi sudah mekar, menjaga sikat gigi selalu kering jika tidak digunakan agar tidak berlumut dan berjamur.

Langkah lainnya yakni rutin memeriksakan diri ke dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk mendapatkan perawatan gigi dan rongga mulut yang sesuai dengan kondisi gigi dan mulut.

Hanny menyebutkan beberapa perawatan yang dapat dilakukan oleh dokter gigi dalam pemeriksaan rutin, antara lain pemeriksaan seluruh permukaan gigi, membersihkan gigi dari berbagai plak dan noda akibat rokok, teh, ataupun kopi, penambalan dilakukan ketika ditemukan karies.

Selain itu, pembersihan karang gigi dengan scaller dan jika gigi sudah terbebas dari masalah, maka seluruh permukaan gigi dioles dengan fluoride yang berfungsi melindungi gigi dari karies.

Selain itu, sejumlah penyakit juga bisa dideteksi melalui pemeriksaan rongga mulut, seperti kekurangan asupan vitamin, HIV, hingga autoimun.

Hal itu disampaikan oleh dokter gigi dari Klinik Rata drg. Gita Caesaria saat ditemui ANTARA belum lama ini.

"Misalnya sariawan, oh ternyata dia defisiensi, ada vitamin yang kurang atau ada faktor hormonal. Bahkan sesimpel penyakit sistemik kayak HIV bisa dideteksi dari rongga mulut," jelas Gita.

"Biasanya orang-orang dengan gangguan autoimun, itu pasti gampang berjamur rongga mulutnya dan itu jarang ditemukan dengan orang yang tidak memiliki penyakit itu. Jadi karena dia rongga pertama, sudah pasti kita bisa melihat banyak hal di situ," lanjut dia.

Tips perawatan gigi dan mulut

Agar rongga mulut dapat terawat dengan baik, Gita mengatakan hal utama yang tak boleh terlewatkan adalah menyikat gigi dua kali sehari yakni setiap habis sarapan dan sebelum tidur.

Saat menyikat gigi, pastikan sikat gigi yang digunakan memiliki bulu sikat yang lembut dan tipis sehingga bisa masuk ke sela-sela gigi. Adapun cara menyikat gigi yang benar adalah dengan gerakan "merah-putih" atau dari gusi ke gigi.

"Harus merah-putih. Karena gusi itu ada naik turunnya jadi jangan dihajar horizontal. Jadi harus dari gusi kemudian sikat ke arah bawah jika menyikat gigi bagian atas, dan sebaliknya. Jadi gusinya ikut kesikat tapi dengan arah yang benar," ujar Gita.

"Dua menit cukup. Semua permukaan harus tersikat dengan baik dengan pasta gigi sebesar biji jagung," lanjut dia.

Gita juga menyarankan untuk mengurangi penggunaan tusuk gigi dan ganti dengan dental floss atau benang gigi. Hal itu, kata dia, guna mencegah luka yang dapat menyebabkan infeksi pada gusi.

Selain itu, bagi Anda yang tak bisa lepas dari minum kopi dan teh setiap harinya, Gita menyarankan untuk minum menggunakan sedotan agar cairan tidak langsung mengenai gigi sehingga warnanya tetap terjaga.

"Kalau enggak pakai sedotan kan nanti giginya terendam, jadi gampang kuning. Kemudian misal makan sesuatu yang berwarna gitu, pastikan selalu kumur air putih setelahnya," ujar Gita.

Tak lupa, Gita juga menyarankan untuk periksa gigi secara rutin enam bulan sekali untuk menghindari masalah kesehatan gigi dan mulut.

"Enam bulan itu biasanya mulai ada pembentukan karang gigi, lalu lubang yang tadinya di email mulai masuk ke dentin. Orang dewasa, anak kecil, semua tetap enam bulan sekali harus ke dokter gigi," pungkas Gita.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yantina Debora