tirto.id - Umat Islam di Indonesia, terutama yang akan berangkat haji ke Makkah sering kali menyelenggarakan tradisi walimatus safar. Acara tradisi ini bertujuan untuk memanjatkan rasa syukur dan doa ketika akan melakukan perjalanan jauh. Membaca doa ketika bepergian jauh, seperti berangkat haji dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Berikut ini doa walimatus safar sebelum berangkat ke Mekah dalam tulisan Arab, latin, dan terjemahannya.
Sebagian ulama, termasuk Kiai Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya menyampaikan bahwa walimah yang wajib itu hanya walimah nikah (walimatul ursy). Meskipun demikian, para ulama kemudian menafsirkan jika walimah adalah bentuk rasa syukur. Oleh karena itu, muncul bentuk walimah (pemanjatan rasa syukur) dalam bentuk lain, seperti walimah khitan, walimah haji, dan sebagainya.
Umat Islam di seluruh dunia sebentar lagi akan memasuki bulan Zulhijjah, waktu penyelenggaraan ibadah haji bagi yang telah mampu.
Di Indonesia, menjelang keberangkatan haji, biasanya akan muncul sejenis tradisi syukuran yang dikenal dengan istilah walimatus safar.
Selanjutnya, walimatus safar hukumnya tidak wajib, namun dianjurkan untuk dilaksanakan. Di dalam acara tersebut, lazimnya terdapat pembacaan doa walimatus safar berdasarkan syariat Islam.
Dikutip dari “Ini Dasar Hukum Tradisi Walimatus Safar Haji” yang ditulis Muhammad Faizin dan Alhafidz Kurniawan di NU Online, walimatul haji tidak bisa dihukumi kegiatan yang dilarang dan tidak memiliki dasar.
Bahkan, sebagian ulama juga ada yang berpendapat bahwa, walimah yang diadakan sebelum berangkat atau sesudah pulang haji hukumnya dianjurkan atau sunah.
Doa Melepas Pemberangkatan Haji
Berikut ini doa yang dianjurkan untuk dibaca oleh kerabat, sahabat, keluarga jamaah haji yang akan berangkat ke Makkah:
زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ
Bacaan latinnya: "Zawwadakallâhut taqwâ, wa ghafara dzanbaka, wa yassara lakal khaira haitsumâ kunta"
Artinya: “Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkanmu dalam jalan kebaikan di mana pun kau berada”
Doa di atas merupakan doa yang dibaca oleh Nabi Muhammad SAW ketika seorang sahabat hendak melaksanakan perjalanan jauh.
Hal ini dijelaskan dalam hadis riwayat Anas bin Malik yang termuat di kitab Al Adzkar karangan Imam An-Nawawi sebagai berikut:
“Ia (Anas RA) bercerita bahwa seseorang mendatangi Rasulullah SAW, ‘Wahai Rasul, aku hendak berpergian. Karenanya, berikanlah aku bekal,’ kata sahabat tersebut. ‘Zawwadakallâhut taqwâ,’ kata Rasulullah SAW. ‘Tambahkan lagi ya Rasul,’ kata sahabat itu. ‘Wa ghafara dzanbaka,’ kata Rasulullah SAW. ‘Tambahkan lagi ya Rasul,’ kata sahabat itu. ‘Wa yassara lakal khaira haitsumâ kunta,’ jawab Rasulullah SAW," (H.R. Tirmidzi).
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi