Menuju konten utama

Djarot Jelaskan Alasannya Selalu Kampanye Mendadak

Djarot sengaja melakukan kampanye mendadak di Kampung Melayu dan beberapa tempat lainnya.

Djarot Jelaskan Alasannya Selalu Kampanye Mendadak
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (tengah) berdialog dengan warga saat blusukan kawasan Jatinegara Barat, Jakarta, Rabu (29/3). Djarot meminta Rukun Warga (RW) setempat mendata rumah yang tidak layak huni untuk selanjutnya diperbaiki. ANTARA FOTO/Atika Fauziyyah.

tirto.id - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berkampanye di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (29/3/2017). Dalam kesempatan temu warga tersebut, salah satu warga sempat menanyakan kampanye Djarot yang selalu mendadak.

Djarot pun bercerita, bahwa salah satu relawannya, Bu Tuty, juga mengeluh karena baru diberi informasi kampanye pada pukul 21.00 WIB. Bahkan, kata warga, mereka baru tahu kedatangan Djarot pukul 10.00 WIB.

Menanggapi keluhan tersebut, Djarot menjawab bahwa dirinya sengaja melakukan kampanye mendadak di Kampung Melayu dan beberapa tempat lainnya.

"Saya bilang, memang kalau kita turun gak pernah ada kepolisian biarkan berjalan alami, biar kita tahu persoalan yang objektif dan nyata. Biar gak yang baik-baik aja yang ditampilkan. Yang baik mana, yang jelek mana," kata Djarot di Kampung Melayu, Jatinegara, Rabu (29/3).

Dengan melalukan kampanye mendadak, kata Djarot, pihaknya bisa mengetahui persoalan secara objektif tanpa adanya rekayasa.

Ia menyebutkan, kampanye mendadak juga dilakukan di berbagai tempat. "Dapat kabar jam 9 malam, warga tahunya pagi, itu semakin bagus karena tidak ada rekayasa," tambah dia.

Selebihnya, Djarot berdiskusi dan menerima keluhan beberapa warga yang mayoritas perempuan. Salah satunya, Lilis yang mengeluhkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik anaknya yang sekolah di SMK swasta namun hanya mendapatkan uang sebesar Rp230 ribu perbulan, sementara KJP SMK Swasta seharusnya Rp640 ribu perbulan.

Menjawab Lilis, Djarot meminta untuk mengecek langsung melalui buku tabungan KJP yang tertera di dalam print out-nya untuk mengetahui berapa pemasukan dan pendapatannya.

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta akan diikuti oleh dua pasang calon yakni, pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

KPU DKI Jakarta telah menyusun jadwal penyelenggaraan putaran kedua melalui Surat Keputusan KPU DKI Jakarta Nomor 49/Kpts/KPU-Prov-010/Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 putaran kedua, dengan rincian sebagai berikut:

Pada 7 Maret hingga 15 April 2017 kedua paslon melakukan kegiatan kampanye. Di sela-sela waktu itu, KPU DKI Jakarta juga akan menyelenggarakan debat putaran dua. Pada 9 hingga 15 April 2017, KPU DKI Jakarta juga akan memfasilitasi paslon untuk memasang iklan kampanye di media massa.

Setelah itu, pada tanggal 16 hingga 18 April 2017 akan memasuki masa tenang dan pada 19 April 2017 akan dilaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS.

KPU DKI Jakarta akan melakukan rekapitulasi berjenjang dari tingkat kecamatan hingga provinsi pada 20 April-1 Mei 2017.

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah

tirto.id - Politik
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Alexander Haryanto