Menuju konten utama

Djarot Ingatkan Warga Jakarta Tidak Takut Serangan Teror Bom

"Warga Jakarta jangan takut. Kita hadapi teror ini. Kita tidak bisa dikalahkan oleh hanya segelintir orang yang hidupnya memang tidak pantas di Indonesia. Jadi, jangan takut," kata Djarot.

Djarot Ingatkan Warga Jakarta Tidak Takut Serangan Teror Bom
Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kedua kanan) bersama istrinya Heppy Farida (kanan) dan sejumlah tokoh lintas agama menyalakan lilin saat acara Malam Seribu Cahaya di kawasan Cagar Budaya Makam Mbah Priok, Jakarta (20/5). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak..

tirto.id - Ledakan bom di Terminal Bus Kampung Melayu pada Rabu (24/5/217) malam kemarin mengejutkan warga Ibu Kota. Atas kejadian itu, pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pun mengingatkan kepada seluruh warganya untuk tidak takut terhadap aksi teror yang terjadi.

"Warga Jakarta jangan takut. Kita hadapi teror ini. Kita tidak bisa dikalahkan oleh hanya segelintir orang yang hidupnya memang tidak pantas di Indonesia. Jadi, jangan takut," kata Djarot saat melayat salah satu korban ledakan bom Bripda Imam Gilang Adinata (24) di Gang Kelingkit, Kelurahan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2017).

Pada kesempatan itu, Djarot juga turut menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada anggota kepolisian yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan bom semalam.

"Saya mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada korban dengan iringan doa semoga almarhum diterima oleh Allah SWT dan keluarganya diberikan kekuatan," ujar Djarot seperti dilansir dari Antara.

Mantan Wali Kota Blitar itu mengimbau seluruh unsur masyarakat, kepolisian, dan TNI untuk selalu bersama-sama meningkatkan kewaspadaan di wilayah DKI Jakarta.

"Kewaspadaan dini tetap harus ditingkatkan oleh seluruh unsur, baik masyarakat, kepolisian, maupun TNI. Pengamanan berupa kamera pengawas di tempat-tempat keramaian juga terus kami tambah," ungkap Djarot.

Pada Rabu malam kemarin pukul 21.00 WIB di toilet umum samping Halte Busway Transjakarta Terminal Bus Kampung Melayu, Jakarta Timur, terjadi ledakan bom yang diduga bom bunuh diri.

Ledakan terjadi dua kali dengan selisih waktu sekitar 10 menit, yaitu pada pukul 21.00 WIB dan pukul 21.10 WIB.

Peristiwa tersebut mengakibatkan lima orang meninggal (dua orang diduga sebagai pelaku dan tiga anggota Polri) dan 10 orang (lima anggota Polri dan lima warga sipil) mengalami luka-luka.

Adapun tiga personel polisi yang meninggal adalah Bripda Ridho Setiawan, Bripda Taufan Tsunami dari Unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya, dan Bripda Imam Gilang Adinata.

Sementara itu, beberapa korban luka di antaranya adalah Bripda Feri (unit 1 peleton 4 PMJ) mengalami luka pada wajah, badan dan paha; Bripda Yogi (unit 1 peleton 4 PMj) mengalami luka di sekujur tubuh; Agung (17) berprofesi sebagai sopir swasta mengalami luka pada kaki, tangan dan badan. Korban lainnya seorang mahasiswi bernama Jihan (19) mengalami luka melepuh pada tangan kiri.

Saat ini, korban luka-luka telah di empat rumah sakit yakni RS Premier Jatinegara, RS Bhayangkara, RS Budhi Asih, dan RS Hermina.

Serangan bom terjadi saat polisi sedang mengawal pawai obor jelang Ramadan. Korban terduga pelaku ledakan meninggal di tempat, dengan potongan tubuh kepala, kaki, dan badan yang terpisah.

Baca juga artikel terkait BOM KAMPUNG MELAYU atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Hukum
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari