Menuju konten utama

Djarot Enggan Pastikan Program OK OCE Bisa Masuk APBD-P 2017

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat enggan memastikan bisa menerima usulan untuk memasukkan sejumlah program Anies-Sandiaga di APBD-P 2017, termasuk OK OCE.

Djarot Enggan Pastikan Program OK OCE Bisa Masuk APBD-P 2017
(Ilustrasi) Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menunjukkan Kartu Jakarta Pintar Plus (KJPP) kepada warga saat kampanye di Kawasan Ulujami, Jakarta, Kamis (6/4/2017). ANTARA FOTO/Reno Esnir.

tirto.id - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengaku belum bisa memastikan sejumlah program Anies Baswedan-Sandiaga Uno bisa masuk APBD-P 2017.

Dia juga tidak menjamin program seperti OK OCE (One Kecamatan One Centre for Enterpreunership) bisa masuk APBD-P 2017 sekalipun selama ini dinilai hanya perlu anggaran sedikit.

"Saya enggak tahu," kata Djarot di Balaikota Jakarta, pada Senin (29/5/2017) saat ditanya soal nasib program OK OCE di APBD-P 2017.

Djarot mengatakan program Anies-Sandiaga yang paling mungkin untuk diakomodasi dalam APBD-P DKI Jakarta 2017 adalah yang berskala kecil. Hal ini mengingat Anies-Sandiaga hanya memimpin DKI Jakarta selama dua bulan saja pada 2017.

"Program yang kecil-kecil masukin aja," kata Djarot. "Tergantung jangka waktunya, proyeknya apa, dua bulan itu mau ngapain ya? Dan yang saya tahu dia mau konsentrasi di 2018."

Djarot juga menegaskan bahwa tim sinkronisasi Anies-Sandiaga, yang menangani proses transisi pemerintahan, bukan bagian dari Pemda DKI Jakarta yang bisa membuat keputusan dan menentukan program-program di APBD-P 2017.

"Silakan saja kalau mau kasih masukan," katanya.

Pernyataan Djarot ini berbeda dengan keterangan Sekda DKI Jakarta Saefullah yang pernah menilai program OK OCE berpeluang masuk dalam APBD-P 2017.

"OK OCE kan enggak perlu biaya banyak dan mungkin bisa masuk karena hanya menggaet masyarakat, ini loh peluang usaha dan pada akhirnya masyarakat ini terhubung sama perbankan untuk meloloskan program itu," kata Saefullah pada (22/5/2017) lalu.

Menurut Saefullah, program-program Anies-Sandiaga memang harus ada yang diakomodasi dalam APBDP-2017.

"Kalau menurut saya harus masuk, tetapi harus dicek dulu jangan sampai ada kegiatan yang tidak bisa dikerjakan selama 2,5 bulan. Misalnya proses pengadaan pembangunan fisik. Karena lelang itu 45 hari kalau normal, kalau ada sanggahan tambah lagi dan kerjanya kapan padahal tanggal 20 Desember itu harus sudah out untuk pembangunan fisik, tapi kalau perencanaan dan pembinaan, oke," kata Saefullah.

Anggota Tim sinkronisasi Anies-Sandiaga, Edriana Noerdin, pernah mengatakan tidak begitu berharap ada program usulannya yang bisa masuk APBD-P 2017. Timnya lebih berfokus menyiapkan RPJMD 2018 dan RKPD 2018.

"Anggaran itu bonus saja," kata Edriana.

Baca juga artikel terkait PLT GUBERNUR DKI atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom