tirto.id - Bank Indonesia mencatat cadangan devisa Indonesia per Juli 2020 mencapai 135,1 miliar dolar AS. Angka ini meningkat dari Juni 2020 yang mencapai 131,7 miliar dolar AS. Peningkatan cadangan devisa ini ditopang oleh penerbitan utang dan penarikan pinjaman pemerintah selama Juli 2020.
“Peningkatan cadangan devisa pada Juli 2020 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond dan penarikan pinjaman pemerintah,” ucap Kepala Departemen Komunikasi Onny Widjanarko dalam keterangan tertulis, Jumat (7/8/2020).
Onny mengatakan dengan cadangan devisa ini, Indonesia memiliki stabilitas yang memadai. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,0 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Ia mengatakan nilainya berada di atas standar kecukupan internasional di angka 3 bulan impor.
“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ucap Onny.
Tren kenaikan cadangan devisa BI ini relatif membaik dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Pada Maret 2020, cadangan devisa sempat jatuh di angka 121 miliar dolar AS dari posisi Februari 2020 di angka 130,4 miliar dolar AS.
Waktu itu cadangan devisa harus terkuras untuk langkah stabilisasi nilai tukar di saat pelaku pasar dan investor tengah dilanda kepanikan akibat COVID-19. Pada periode Maret 2020, BI mencatatkan terjadi arus modal keluar dalam jumlah signifikan sehingga memengaruhi stabilitas nilai tukar.
Per Mei 2020, posisi aliran modal asing yang masuk semakin membaik. Nilai cadev berangsur-angsur membaik. Nilainya mencapai 130,5 miliar dolar AS naik dari April 2020 127,9 miliar dolar AS. Selain meredanya kepanikan pasar, naiknya cadev didukung oleh kenaikan utang pemerintah.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri