tirto.id - Jokowi berpesan kepada Kamar Dagang Indonesia (Kadin) untuk mendampingi dua juta petani Indonesia. Hal itu disampaikan saat membuka acara Jakarta Food Security Summit 5, Rabu (18/11/2020).
Merespons permintaan Jokowi, Wakil Ketua Umum Kadin Franky Widjaja mengatakan, akan fokus untuk mengejar target tersebut.
Ia menjelaskan, meningkatkan produktivitas para petani dan sekaligus mencapai ketahanan pangan tidaklah mudah karena ada sejumlah kendala. Di antaranya ketersediaan lahan, benih unggul, pupuk, pembiayaan, pemasaran, irigasi hingga sarana penyimpanan hasil pertanian dan sarana- prasarana lainnya, serta kelembagaan.
"Kami optimistis kendala tersebut dapat diatasi dengan mengembangkan pola kemitraan antara pemerintah, pengusaha, perbankan, petani melalui koperasi, dan pemangku kepentingan lainnya dalam rantai pasok terintegrasi," terang dia.
Kadin merancang model kerja sama Inclusive Closed Loop dan membangun ekosistem berusaha. Model kemitraan ini, kata Franky, merupakan sebuah skema kemitraan yang saling menguntungkan dari hulu-hilir sehingga keberlanjutan produksi terjaga dan petani sejahtera.
Dalam sistem inclusive closed loop, ada empat unsur utama, yaitu Petani mendapat akses untuk membeli bibit dan pupuk yang benar. Kemudian pendampingan kepada petani untuk menerapkan good practice agriculture. Lalu kemudahan akses pemberian kredit dari lembaga keuangan. Kemudahan jaminan pembelian hasil petani oleh perusahaan pembina (off taker).
Skema ini, katanya, sudah berhasil diterapkan terhadap komoditas kelapa sawit dan sudah mulai diikuti oleh komoditas lainnya seperti pada petani cabai di Garut, Jawa Barat.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali