tirto.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memprediksi sekitar 6,5 juta pemudik akan melintasi jalur mudik utara, selatan, dan tengah provinsi itu mulai H-7 lebaran tahun 2017. Karena itu, diperlukan penanganan khusus.
“Kemenhub memprediksi tahun ini pemudik yang akan melintas ke Jawa Barat bakal mengalami peningkatan, tahun lalu 6 juta orang dan tahun sekarang naik menjadi 6,5 juta,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, ketika dihubungi melalui telepon, Minggu (18/6/2017).
Menurut dia, Jawa Barat adalah daerah lintas dan tujuan pemudik, sehingga diperlukan penanganan khusus setiap arus mudik dan balik berlangsung setiap tahunnya.
Ia menuturkan berdasarkan hasil pantauannya sejak H-8 lebaran atau pada Sabtu (17/6/2017) sudah mulai terjadi pergerakan pemudik yang menggunakan angkutan pribadi di wilayah Subang, dan Tol Cikopo.
"Kemudian kemarin itu, di Tol Pasteur siang harinya mulai ada antrian sekitar tiga kilometer untuk masuk ke Kota Bandung," kata dia.
Pihaknya memprediksi puncak arus mudik di kawasan Jawa Barat akan terjadi pada Kamis, Jumat, Sabtu atau dari tanggal 22-24 Juni 2017, sedangkan untuk arus balik lebaran juga akan terjadi pada Kamis, Jumat, Sabtu atau 29-30 Juni dan 1 Juli 2017.
Menurut Dedi, untuk pengamanan arus mudik dan balik lebaran tahun ini, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat menyiagakan 1.216 personel.
“Untuk personel sendiri, kita siagakan 1.216 orang personel, itu dari dishub provinsi dan kabupaten/kota. Mereka akan siaga dari H-7 h+7," kata dia.
Menurut dia, para personel tersebut akan turut serta mengamankan arus mudik dan balik Lebaran dengan sandi Operasi Ramadan 2017.
"Jadi ke-1.216 personel tersebut nantinya akan di sebar di sejumlah titik strategis di wilayah utara, selatan dan tengah Jawa Barat," kata dia.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz