tirto.id - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mengatakan dirinya mencurigai sejumlah elite PKS termasuk Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Shohibul Iman dan beberapa tokoh senior PKS menjadi dalang di balik pemberhentiannya sebagai anggota PKS.
"Hanya ada beberapa orang di balik keputusan pemberhentian saya," kata Fahri Hamzah di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (4/4/2016).
Dalam kesempatan tersebut, Fahri juga memperlihatkan surat penonaktifan dirinya yang ditandatangani oleh Presiden PKS Shohibul Iman yang diterimanya pada Minggu (3/4/2016) malam.
"Saya merasa sangat aneh, dalam keputusan di surat itu, tampak bahwa pengadu, penyelidik, penyidik, penuntut, dan hakimnya orangnya sama. Dia juga yang tanda tangan surat pemberhentian. Sempurna kekacauan yang terjadi," kata Fahri.
Fahri menjelaskan, di dalam surat itu juga Shohibul Iman membubuhkan tandatangannya sebagai anggota Majelis Tahkim (Mahkamah Partai) yang merekomendasikan pemberhentiannya.
Selain itu, Shohibul Iman juga yang menandatangani surat keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP PKS) yang isinya memutuskan memberhentikan Fahri Hamzah.
"Saudara Shohibul Iman sebagai pengadu, dia juga menjadi hakim di Majelis Tahkim. Hakim lainnya adalah Hidayat Nur Wahid dan Surahman Hidayat. Shohibul juga yang menandatangani pemberhentian saya," ujar Fahri.
Fahri juga mempertanyakan rangkap jabatan yang dilakukan Shohibul Iman yang sebenarnya tidak diatur di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PKS.
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) II ini juga membandingkan kesalahan dirinya dengan kesalahan sejumlah kader PKS yang dinilai lebih berat tetapi tidak sampai dinonaktifkan. (ANT)
S