Menuju konten utama
Gangguan Ginjal Akut Misterius

Dinkes Kota Depok Laporkan Delapan Kasus, Empat Meninggal

Tingkat kematian gangguan ginjal akut di Depok mencapai 50 persen.

Dinkes Kota Depok Laporkan Delapan Kasus, Empat Meninggal
Ilustrasi Gagal Ginjal Akut. foto/IStockphto

tirto.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok melaporkan sampai hari ini, 1 November 2022, terdapat delapan kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak. Di mana ada empat kasus kematian akibat penyakit tersebut dari delapan kasus itu.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinkes (Kadinkes) Kota Depok Mary Liziawati via Zoom dalam acara Ngobrol Santai tentang Kesehatan, Ketahanan Keluarga dan Waspada Bencana (Ngobras Senada) bertajuk “Gagal Ginjal Akut Atipikal pada Anak dan Penggunaan Obat secara Cermat", yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Dinkes Kota Depok pada Selasa (1/11/2022).

“Jumlah kasus sampai dengan hari ini, terdata ada delapan kasus di Kota Depok. Dengan empat kasus meninggal dunia dan empat kasus yang sudah membaik setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit,” ucap dia.

Mary membeberkan bahwa empat kasus kematian akibat gangguan ginjal akut misterius pada anak ini masing-masing satu kasusnya berada di Kelurahan Cipayung Jaya Kecamatan Cipayung, Kelurahan Ratujaya Kecamatan Cipayung, Kelurahan Pangkalan Jati Baru Kecamatan Cinere, dan Kelurahan Pasir Gunung Selatan Kecamatan Cimanggis.

Berdasar data yang ditampilkan Dinkes Kota Depok dalam Ngobras Senada kali ini, terdapat tiga kasus yang sedang dalam pengobatan yakni masing-masing satu kasusnya di Kelurahan Cilangkap Kecamatan Tapos, Kelurahan Duren Mekar Kecamatan Bojongsari, dan Kelurahan Serua Kecamatan Bojongsari. Adapun satu kasus di Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Sukmajaya telah dinyatakan sembuh pasiennya.

Laporan terakhir, usia satu tahun sebanyak 43 persen, dua tahun 14 persen, tiga tahun 14 persen, dan 5-18 tahun 29 persen. Sementara tingkat kematian mencapai 50 persen meninggal dunia atau sebanyak empat pasien.

“Kasus gangguan ginjal akut di Kota Depok ini sendiri sebenarnya sudah ada di bulan Maret 2022. Tetapi memang baru terekspos di bulan Oktober kemarin,” kata Mary.

Lanjut dia, Dinkes Kota Depok bersama pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan dinas sektor terkait telah melakukan tindak lanjut dari kasus-kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak yang ada di Kota Depok.

Mary mengklaim bahwa Dinkes Kota Depok telah melakukan penyelidikan epidemiologi serta melaporkan kasusnya secara berjenjang kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.

“Karena ini adalah sesuatu hal yang baru, semua serba cepat, dan kita sudah berupaya melakukan aktivitasnya sesuai dengan apa yang diberikan panduan oleh Kementerian Kesehatan. Dinas kesehatan juga sudah mengeluarkan surat edaran (SE) sebagai kewaspadaan dini,” tutur Mary.

Dia pun mengatakan bahwa melalui SE Dinkes Nomor 441/5282-SDK, Dinkes Kota Depok mengimbau kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Kota Depok agar memperkuat deteksi dini kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak ini. Jika ada yang menemukan pasien dengan ciri-ciri yang mengarah kepada penyakit tersebut, segera dilakukan tindakan yang sesuai dengan prosedur.

“Ini juga menjadi hal yang sangat penting karena rumah sakit di Kota Depok belum ada yang mempunyai fasilitas pelayanan hemodialisa dan ruang rawat anak mitigasinya. Jadi, terkait dengan hal ini, ya kita upayakan pasien dengan gejala gangguan ginjal akut dirujuk pada rumah sakit yang mempunyai fasilitas yang memadai atau kita harapkan dirujuk ke rumah sakit vertikal,” ujar Mary.

Baca juga artikel terkait GANGGUAN GINJAL AKUT MISTERIUS atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri