tirto.id - Tottenham Hotspur batal merumahkan staf dengan dana retensi pemerintah Inggris. Klub Premier League asal London ini sebelumnya mengumumkan akan memotong 20 persen gaji 550 karyawannya selama pandemi virus Corona COVID-19 pada 31 Maret lalu. Namun, keputusan tersebut menuai kecaman dari fans Spurs.
"Kami sangat sadar bahwa banyak suporter menentang keputusan yang kami buat terkait merumahkan staf yang tidak bisa bekerja dari rumah," tulis otoritas Spurs dalam pernyataan di laman resmi klub, Senin (13/4/2020) waktu setempat.
Keputusan Spurs menggunakan Coronavirus Job Retention Scheme (CJRS) untuk membayar sebagian gaji staf dikritik banyak pihak, terutama dari elemen suporter The Lillywhites.
Skema tersebut ditujukan untuk melindungi bisnis yang tidak bisa beroperasi karena pandemi Coronavirus. Namun, Spurs yang melaporkan pendapatan 460,7 juta poundsterling tahun lalu dianggap tidak pantas menggunakan skema tersebut.
CEO Spurs, Daniel Levy, pun dilaporkan menerima pendapatan 7 juta poundsterling musim lalu. Sebanyak 7 pemain Tottenham juga dilaporkan menerima gaji lebih dari 100.000 poundsterling per pekan. Deloitte Football Money League 2020 bahkan menempatkan Spurs di 10 besar klub terkaya di dunia.
"Perlu kedewasaan dan rendah hati untuk membalik keputusan yang telanjur diumumkan dan kontroversial seperti itu," tulis kelompok suporter Tottenham Hotspur Supporter Trust (THST) menanggapi pengumuman terbaru dari klub tersebut.
"Kami senang bahwa, alih-alih memperburuk, petinggi klub mendengarkan para pendukung dalam masalah ini dan akhirnya melakukan hal yang benar," tambahnya.
Daniel Levy mengatakan, Spurs akan menjadikan Stadion Tottenham Hotspur sebagai tempat tes COVID-19 untuk staf medis beserta keluarga mereka. Pasien non COVID-19 dari rumah sakit setempat juga rencananya akan ditampung di stadion.
"Kami menyesali setiap kekhawatiran yang disebabkan [keputusan klub] dan berharap para suporter akan melihat kerja kami dalam pekan-pekan mendatang," ujar Levy, dilansir laman resmi Tottenham Hotspur.
"Stadion kami mengambil tujuan baru [sebagai fasilitas penanganan COVID-19] yang akan membuat mereka bangga dengan klub mereka," lanjutnya.
Tottenham Hotspur mengikuti langkah Liverpool yang batal merumahkan staf pada 6 April lalu. Sedangkan klub Liga Primer Inggris yang menggunakan skema CJRS sejauh ini adalah Newcastle United, Bournemouth, dan Norwich City.
Penulis: Ikhsan Abdul Hakim
Editor: Iswara N Raditya