Menuju konten utama

Dianggap Melanggar Hukum, Kelab Malam Halal di Arab Saudi Ditutup

Kelab malam halal itu ditutup pada hari pembukannya karena dianggap melanggar hukum.

Dianggap Melanggar Hukum, Kelab Malam Halal di Arab Saudi Ditutup
iustrasi disko menghabiskan waktu di klub malam

tirto.id - Kelab malam di Jeddah, Arab Saudi ditutup pada Sabtu (9/6/2019). Kelab malam pertama berkonsep halal dengan nama White Jeddah tersebut tidak menyajikan alkohol, sesuai dengan hukum Islam yang mengharamkan alkohol.

Kelab malam yang telah memiliki lisensi di Dubai dan Beirut tersebut berencana membuka cabang di Jeddah, Arab Saudi. Namun, otoritas melarang kelab tersebut untuk beroperasi karena dianggap melanggar hukum.

White Jeddah berada di bawah naungan yang sama dengan pengelolaan Addmind Hospitality Group yang berbasis di Dubai. Badan tersebut juga mengelola Indie reastaurant and Lounge, restoran Italia Matto, rooftop lounge Iris, Drai’s beach club dan sebagainya.

Arabian Bussiness melansir, CEO Addmind Hospitality Group, Tony Habre mengatakan pada April, White akan dibuka di Arab Saudi sebagai high-end cafe atau kafe kelas atas. Namun, otoritas Arab Saudi menyebut White tidak memiliki lisensi dan melanggar proses legal.

Manajemen White menyalahi aturan dengan melakukan aksi berbeda dari izin semula, dan mengambil keuntungan dari perpanjangan izin yang membuatnya masuk kategori “melakukan pelanggaran yang tidak dapat diterima”.

Kelab malam tersebut menerima beragam pendapat menjelang pembukaannya. Sebagian mengecam lantai dansanya, tetapi sebagian menyambut baik kelab berkonsep halal ini.

“Kami sedang menyelesaikan cafe Iris di Jeddah. Kafe ini akan menyediakan lounge dengan musik dan paket sarapan, makan siang, dan makan malam. Tersedia tempat rooftop, luar dan dalam ruangan, dengan konsep yang menarik untuk pasar Jeddah, yang sedang bertumbuh dan mereka punya konsep khusus untuk pembukaan juga,” katanya.

Habre menambahkan, pasar Arab Saudi akan hebat, dengan komunitas lokalnya suka bepergian. Tiket masuk ke White Jeddah berkisar antara 500 hingga 1000 riyal (sekitar 1,9 hingga 3,8 juta rupiah), dengan dresscode smart casual dan batasan usia minimal 19 tahun.

Dresscode tersebut memungkinkan wanita untuk tidak mengenakan pakaian wajib di negara tersebut, yaitu setelan longgar.

Selain itu, Haaretz mewartakan, kelab tersebut berada di kompleks pantai privat yang tidak memiliki aturan berpakaian bagi wanita.

Manajer komunikasi Addmind Hospitality, Serge Trad mengatakan, rencananya, kelab ini akan buka satu bulan, dengan penampilan dari seniman R&B Amerika, Ne-Yo.

Di media sosial Instagram, kelab ini telah memiliki jumlah pengikut sebanyak 11 ribu. Namun, aku tersebut juga telah ditutup setelah dilaporkan oleh pihak yang menentang kelab tersebut.

Time of Islamabad melaporkan ditutupnya kelab ini berasal dari banyaknya laporan dan protes di media sosial yang menentang dibukanya kelab halal tersebut.

Otoritas Hiburan Arab Saudi mengakhiri perdebatan di sosial media ketika mereka mengumumkan akan membuka investigasi terhadap kelab tersebut dan menyebut White melanggar proses legal dan tidak memiliki lisensi.

Baca juga artikel terkait KELAB MALAM atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Dipna Videlia Putsanra