tirto.id - Pelabuhan Ciwandan viral karena macet usai dikhususkan untuk pengendara sepeda motor dan truk angkutan logistik pada periode mudik Lebaran 2023.
Sejak Sabtu malam, 15 April 2023 anteran penyeberangan via Pelabuhan Ciwandan terpantau panjang hingga Jalan Lingkar Selatan (JLS) Cilegon. Kondisi ini mengharuskan kendaraan menunggu selama berjam-jam agar dapat masuk ke dalam kapal.
Berdasarkan informasi dari laman Kementerian Perhubungan Ditjen Hubdat, selama periode mudik Lebaran 2023, Pelabuhan Ciwandan telah mengalokasikan 5 dermaga yang meliputi Dermaga 5A, Dermaga 02, Dermaga 03, Dermaga 06, dan Dermaga 07.
Pada lintasan Ciwandan – Bakauheni, telah dipersiapkan Kapal Roll On Roll Off (Ro-Ro) sebanyak 12 unit. Kemudian, pada lintasan Ciwandan – Panjang 3 Kapal milik PT ALP dan PT Pelni, total terdapat 15 Kapal yang akan melayani penumpang.
Pelabuhan Ciwandan berperan sebagai pelabuhan bantuan untuk Pelabuhan Merak yang beroperasi serentak dengan Pelabuhan Utama Merak. Ini dilakukan guna mengurai kemacetan pemudik yang akan menyebrang ke Pulau Sumatera.
"Pelabuhan Ciwandan bukan alternatif, tapi akan beroperasi bersamaan dengan pelabuhan penyeberangan lainnya selama mudik lebaran, khususnya bagi pengguna sepeda motor dan truk logistik. Di sana akan dilayani dengan lintasan Ciwandan-Bakauheni untuk arus mudik dan Ciwandan-Panjang untuk arus mudik-balik," jelas Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno dalam keterangan resminya.
Profil Pelabuhan Ciwandan
Pelabuhan Ciwandan adalah pelabuhan yang beralamat di Jl. Raya Anyer No. 4, Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, 42446.
Lokasi Pelabuhan ini dapat dijangkau sekitar 11 kilometer dari Kota Cilegon, mempunyai hubungan akses jalan darat melalui jalan tol Jakarta-Merak dan berhubungan dengan jalur penyeberangan Merak-Bakauheni/Lampung.
Jalur tersebut bisa dijangkau melalui pintu tol Cilegon Barat atau melalui pintu tol Cilegon Timur yang dihubungkan dengan jalan lingkar selatan langsung ke Pelabuhan Umum Ciwandan.
Pelabuhan satu ini mungkin tidak terlalu akrab di telinga masyarakat karena memang pada hari biasa pelabuhan ini hanya diperuntukkan sebagai tempat persinggahan dan transaksi perdagangan domestik dan mancanegara.
Pelabuhan Ciwandan diresmikan pada tanggal 27 Agustus 1988 dengan luas daerah lingkungan kerja daratan 54,7 Ha dan daerah lingkungan kerja perairan sekitar 4.100 Ha.
Melansir laman Pelindo, Pelabuhan Ciwandan sudah eksis sejak abad ke 15. Kala itu, kapal-kapal asing yang kerap menyambangi pelabuhan ini berasal dari sejumlah negara seperti Persia, Arab, India, Tiongkok, Inggris, dan Portugis.
Hingga saat ini, Pelabuhan Ciwandan berkembang pesat berkat pertumbuhan industri di sekitarnya mulai dari industri pengolahan logam, mesin, kimia, hingga minyak kelapa sawit.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra