Menuju konten utama

Densus Tangkap Terduga Teroris di Tempat Kursus Bahasa Arab

Seorang terduga teroris berinisial MB (36) yang berdomisili di sebuah tempat kursus Bahasa Arab ditangkap oleh Densus 88.

Densus Tangkap Terduga Teroris di Tempat Kursus Bahasa Arab
(Ilustasi) anggota polisi bersenjata lengkap berjaga di jalan menuju rumah terduga teroris saat dilakukan penggeledahan oleh Tim Densus 88 Anti Teror Polri di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (21/12). ANTARA FOTO/M N Kanwa.

tirto.id - Densus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris berinisial MB (36) yang berdomisili di sebuah tempat kursus Bahasa Arab di kawasan Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (13/3/2017).

Menurut laporan Antara, tim Densus yang menggunakan pakaian preman telah mengintai target dari pukul 10.00 WIB. MB yang saat itu tengah mengendarai sepeda dari arah timur ke barat, langsung ditangkap oleh petugas. MB menyerah begitu ditangkap petugas dan ia langsung diamankan untuk diinterogasi.

Terkait dengan itu, Kepala Polres Kediri AKBP Sumaryono menyatakan bahwa pihaknya hanya melakukan pengamanan dari penindakan oleh tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. "Tadi diamankan satu orang oleh Densus dan saat ini dilakukan penyidikan intensif. Terkait ini, kami hanya membantu, sepenuhnya ditangani Mabes Polri," kata Sumaryono di Kediri.

Meski demikian, Sumaryono mengaku belum mengetahui identitas, kasus dan barang yang disita petugas dari terduga yang ditangkap oleh tim Densus itu. "Untuk barang bukti, kami belum mengetahui dengan pasti, jadi semua di bawah koordinasi Densus, kami hanya 'Back up' saja," kata dia.

Sementara itu, sejumlah warga mengaku tidak menyangka bahwa polisi menangkap terduga teroris di daerah mereka. "Tadi tahu-tahu banyak polisi, saya juga bertanya-tanya, mereka mengamankan lokasi kursusan itu," kata salah seorang warga bernama Rahman.

Rahman mengatakan bahwa tempat kursus Bahasa Arab itu hanya dihuni oleh santri putra saja. Tempat itu milik warga setempat bernama Laela, namun dikontrakkan dan digunakan untuk kursus Bahasa Arab bernama lembaga Asrama Putra "Umar".

Rahman mengaku, selama ini tidak ada hal-hal aneh yang mencurigakan dalam kegiatan belajar mengajar santri di tempat itu. Bahkan hubungan warga dan santri pun cukup baik. "Untuk perilaku tidak ada yang lain, tidak ada hal yang negatif, semua aman-aman saja. Namun, kadang belajarnya sampai jam 22.00 WIB," kata dia.

Ia juga mengaku tak tahu aktivitas yang dilakukan para santri di tempat itu. Ia hanya mengetahui jika di tempat itu ada kurus Bahasa Arab, dengan program singkat.

Di baliho yang terpampang tempat itu memang merupakan asrama putra. Mereka membuat program khusus "Al Asriyyah" bahasa arab dan "Amtsilati". Beberapa yang diajarkan adalah percakapan, "Shorof", mendengarkan, pidato, debat, hingga kajian kitab kuning.

Baca juga artikel terkait DENSUS 88 ANTI-TEROR atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Hukum
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto