tirto.id - Tim Densus 88 Antiteror menangkap sembilan orang terduga teroris di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, Selasa (14/5). Tujuh terduga teroris di antaranya pernah ke Suriah. Para terduga teroris itu dinilai memiliki sejumlah kemampuan serta militansi cukup tinggi.
"Yang menjadi catatan penting, tujuh di antaranya pernah berangkat ke Suriah, dua lainnya belum pernah," kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Rabu (15/5/2019).
Delapan orang yang diringkus di Jawa Tengah yaitu AH alias Memed (Grobogan), pernah berangkat ke Suriah pada Januari 2015 dan bergabung dengan ISIS.
A alias David (Sukaharjo), ia diketahui juga pernah ke Suriah. IH alias Iskandar (Sragen), pernah ke Suriah pada Oktober 2014 dan kembali ke Indonesia pada Agustus 2017. IH pernah mengikuti pelatihan i'dad atau pelatihan fisik dan bela diri.
AU alias AL (Kudus), pernah ke Suriah dan bergabung dengan ISIS di bagian survei, pengambilan foto dan video tentang pembagian logistik di Suriah. JM alias Jundi (Jepara), belum pernah berangkat ke Suriah.
AM alias Farel (Sragen). AM tercatat pernah dua kali hendak ke Suriah, namun baru sampai di Turki ia ditangkap dan dideportasi ke Indonesia. Selanjutnya ada AS alias Tatang dan PT alias Darma (Semarang), pernah ke Suriah pada tahun 2013 dan pernah mengikuti pelatihan i'dad.
Sementara itu, satu terduga teroris yang ditangkap di Jawa Timur ialah JP, dia belum pernah berangkat ke Suriah namun berperan sebagai koordinator Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Tengah dari tahun 2016 sampai 2019.
Densus 88 menyita barang bukti dari para terduga teroris berupa telepon seluler, larut ATM, flashdisk, laptop, harddisk, serta beberapa catatan pribadi.
“Penangkapan sembilan terduga teroris tersebut merupakan hasil pengembangan dari penangkapan terduga teroris di Bekasi beberapa waktu lalu,” ucap Dedi.
Kini Densus 88 masih mendalami keterangan dari para terduga teroris, termasuk mencari tahu perihal target aksi penyerangan mereka.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Agung DH