Menuju konten utama

Demokrat Pesimistis Bisa Menangkan Paket B RUU Pemilu

Demokrat mengaku pesimistis bisa merangkul Partai Amanat Nasional (PAN) dalam rangka memenangkan opsi Paket B.

Demokrat Pesimistis Bisa Menangkan Paket B RUU Pemilu
Syarief Hasan. Antara foto/Rinaldo Mandala.

tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan bahwa partainya bersikukuh memilih opsi paket B dalam RUU Pemilu, yakni presidential threshold sebesar 0 persen dan parliamentary threshold sebesar 4 persen.

“Apapun yang terjadi, (Demokrat) tetap 0 persen,” kata Syarief saat jeda rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Kamis (20/7/2017).

Sebelumnya, Demokrat telah melobi Partai Amanat Nasional (PAN) guna menyamakan pandangannya terkait RUU Pemilu, yakni presidential threshold sebesar 0 persen.

Meski lobi-lobi masih dilakukan, Syarief mengaku pesimistis bisa merangkul Partai Amanat Nasional (PAN) dalam rangka memenangkan opsi Paket B.

Presidential threshold tetap 0 persen. PAN sudah 10 persen kan, PKB sudah 20 persen. Jadi kalau divoting pun sudah (tidak mungkin),” kata dia.

Menurut Syarief, lobi yang dilakukan oleh Demokrat terhadap PAN bukanlah soal menang atau kalah, tetapi konsistensi untuk tetap mempertahankan pilihan yang telah ditegaskan partai.

”Itu kan bukan berarti gagal dan sukses ya, tapi hidup itu kan konsistensi,” tegasnya.

Sementara itu, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay menyatakan bahwa sampai sekarang partainya belum akan berpindah dan tetap berada di tengah-tengah dengan pilihan presidential threshold sebesar 10-15 persen. PAN sendiri hanya menawarkan agar keputusan yang terjadi melalui musyawarah mufakat dan tidak perlu dilakukan voting.

“Sebenarnya penyelesaian terbaik menurut saya ya buat opsi baru saja,” katanya.

Masalahnya menurut Saleh adalah, mereka yang berkutat di angka 20 persen dan yang tetap di 0 persen tidak ada yang mau mengalah. PAN sendiri mengatakan sudah ada wacana untuk mempertimbangkan kedua opsi tersebut, tapi Saleh enggan membeberkan. “Berapa itu, ya tergantung lobi-lobi,” katanya.

Sedangkan anggota fraksi PAN Hanafi Rais menyatakan bahwa ada tawaran dari kedua pihak yang berseberangan terkait presidential threshold. Sayangnya, PAN masih ingin mengusahakan agar bisa mengakomodir kepentingan banyak partai.

“Ya kalau di sana ada yang kelebihan, ya kita kurangin saja biar yang sana (0 persen) naik opsinya. Kalau sana ada kurang ya dinaikin,” kata dia.

Hanafi Rais juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak ingin menghasilkan opsi sendiri yang lepas dari opsi yang disarankan oleh DPR. Hanafi menjelaskan bahwa politik PAN sejatinya adalah politik jalan tengah. Namun, apabila memang ada paket baru yang dimunculkan, pastinya keputusan tersebut sudah memberi keuntungan bagi semua pihak.

“Kalau everybody happy artinya tidak perlu voting,” tegasnya.

Baca juga artikel terkait RUU PEMILU atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto