tirto.id - Hingga pukul 10.15, Jumat (10/8/2018), Majelis Tinggi Demokrat masih melangsungkan rapat di rumah SBY, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Ini merupakan rapat penentuan arah Demokrat: bakal merapat ke kubu Jokowi-Maruf Amin atau Prabowo-Sandiaga. Namun, belum ada keputusan yang didapat.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Demokrat Syarief Hasan mengatakan Demokrat tidak akan abstain.
"Saya pikir kami akan memilih. Kan, ada hanya dua pilihan kan? Ya kira-kira saja. Dua-duanya cocok kayaknya," ujar Syarief saat ditemui di halaman rumah SBY.
Sementara itu, Max Sopacua mengatakan partainya akan berposisi sebagai pendukung, bukan pengusung.
"Mengusung itu resmi dalam koalisi. Kalau mendukung itu tidak punya hak yg sama dengan yang mengusung," ujar Waketum Demokrat itu.
Sebelumnya, Demokrat berkoalisi dengan Gerindra. Namun, Prabowo memilih Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno sebagai cawapresnya. Prabowo-Sandiaga pun dideklarasikan sebagai pasangan capres-cawapres oleh Gerindra, PKS, dan PAN, Kamis (9/8/2018) malam, tanpa Demokrat.
"Kami sudah menjalin komunikasi yang sangat baik dengan Gerindra, khususunya Prabowo. Kami fokus pada satu kamar saja. Tiba-tiba ada informasi bahwa di seberang melakukan komunikasi dengan banyak kamar. Itu, kan, tidak pas dan tidak elok. Etika berpolitik yg diajarkan SBY itu mengajarkan untuk kami untuk clear," ujar Roy Suryo.
Penulis: Husein Abdulsalam
Editor: Yuliana Ratnasari