Menuju konten utama

Demo 4 November Ganggu Roda Ekonomi Tanah Abang

Demo pada 4 November ini mengakibatkan sentra bisnis pakaian terbesar di Asia Tenggara yaitu Tanah Abang tutup selama satu hari. Ini tak hanya merugikan para pedagang tetapi juga merugikan para pembeli, terutama pembeli yang berasal dari luar Pulau Jawa.

Demo 4 November Ganggu Roda Ekonomi Tanah Abang
Sejumlah pedagang tetap membuka toko di Blok A Tanah Abang, Jakarta, Jumat (4/11/2016). Padahal, beredar kabar pasar tutup akibat kekhawatiran kemunculan demonstrasi besar-besaran yang dilakukan umat Muslim di Jakarta. Mereka tetap menunggu meskipun jumlah pengunjung sedikit. [Tirto/Taher]

tirto.id - Demonstrasi terkait penistaan agama pada Jumat, (4/11/2016) tidak hanya berdampak pada stabilitas politik dan keamanan semata. Roda ekonomi di DKI Jakarta pun terancam lumpuh akibat demonstrasi yang dipimpin oleh Panglima Aksi Bela Islam II Munarman ini. Jalanan ibu kota serta tempat perbelanjaan seperti di Tanah Abang terlihat lebih lengang daripada hari Jumat sebelumnya.

Pasca besarnya pemberitaan demonstrasi yang digelar hari ini, beredar kabar sentra bisnis pakaian terbesar di Asia Tenggara ini tutup satu hari. Para pedagang yang sudah datang ke Blok A mengaku kebingungan dan sempat bingung akibat informasi tersebut.

"Sepi banget masalahnya. Beritanya kemarin gak jelas tiba-tiba kemarin ada selebaran kalau hari ini tutup," ujar pedagang Blok A Rahmat Hidayat (37) kepada Tirto.id di Blok A, Pasar Tanah Abang, Jakarta.

Rahmat menduga, informasi penutupan Blok A adalah hal yang benar. Hal itu terlihat fasilitas Blok A seperti eskalator mati serta pintu kecil pasar Blok A yang ditutup pengelola. Meskipun dinyatakan tutup, pria yang menjual baju ini tetap akan membuka tokonya hari ini. Selain dirinya, sejumlah kawannya sesama penjual juga berencana tetap buka lantaran sudah tanggung sampai di pasar.

Pembeli pun ikut menjadi korban dari banyaknya toko yang tutup di Blok A. Sulifah Wahid (57) sempat meradang begitu mendengar kabar toko di Blok A tutup. Perempuan yang berangkat dari Alor, NTT Rabu lalu ini duduk terdiam sambil meratapi kejadian hari ini. Gara-gara demo, ia pun tidak tidak bisa berbelanja hari ini.

"Kita mau belanja itu tidak ada tertutup akhirnya merasa kecewa sekali dengan ada demo ini," ujar Sulifah.

Sulifah yang mempunyai toko baju di Alor ini mengaku kecewa lantaran tidak bisa langsung berbelanja hari ini. Padahal, ia datang jauh-jauh untuk membeli pakaian dalam jumlah banyak di Tanah Abang untuk lagi di Alor jelang Natal. Gara-gara banyak toko yang tutup, ia pun akhirnya harus menunggu hingga hari Senin untuk berbelanja.

"Kita buang-buang waktu, buang-buang kita ke penginapan lagi, bayar lagi. Tiga hari berapa? Belum makan lagi," keluh Sulifah.

Informasi tentang tutupnya Blok A Tanah Abang pun tidak sampai ke pemerintah. Kepala Lurah Kampung Bali Hermansyah tidak mengetahui adanya informasi Blok A Tanah Abang tutup.

"Kalau memang ditutup, seluruh tanah Abang tutup kan?" ujarnya kepada Tirto.id.

Sampai saat ini, ia mengaku belum mendengar kabar pasar Blok A tutup. Ia memaklumi apabila ada sejumlah pedagang yang menutup tokonya di Blok A Tanah Abang hari ini lantaran khawatir adanya kemungkinan terjadinya kericuhan. Namun, ia menegaskan, tidak semua toko tutup pada hari ini. Oleh karena itu, masyarakat dapat kembali beraktivitas di pasar Tanah Abang. Ia juga menjamin Tanah Abang aman lantaran beragam satuan telah tersedia menjaga keamanan pasar Tanah Abang.

"Khawatir hal wajar, tapi faktanya situasi kondusif dan aman. Ekonomi tidak ditutup secara menyeluruh. Tidak secara final tutup menyeluruh," tutur Hermansyah.

Hal senada diungkapkan dari pihak Polsek Tanah Abang. Wakapolsek Tanah Abang Kompol Since mengatakan tidak ada laporan terkait penutupan pasar Tanah Abang.

"Nggak ada. Biasa aja. Semua buka," ujar Since.

Since mengaku, pengamanan di Tanah Abang sudah cukup kuat. Polsek Tanah Abang mendapat bantuan sekitar 1 SSK dari Brimob Jawa Tengah dan 1 SSK bantuan dari Yonarmed 4 Siliwangi.

Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana pun ikut mengomentari banyaknya toko yang tutup di Blok A Tanah Abang. Lulung, sapaan karib Abraham Lunggana, menilai kemunculan demonstrasi juga berdampak negatif pada perekonomian.

"Ini gara-gara satu kegelisahan. Ini kerugian di Jakarta hari ini berapa duit coba?" tanya Lulung.

Menurut Lulung, tutupnya banyak toko hanya karena sikap penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Oleh karena itu, dia tidak ingin kejadian berhentinya roda perekonomian akibat demo tetulang di masa depan.

"Ini sebab-akibat cuma satu orang. Ini tidak boleh terulang lagi. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah dengan cepat," jelas Lulung.

Baca juga artikel terkait DEMO 4 NOVEMBER atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Yantina Debora