tirto.id - Delegasi pejabat Korea Utara dan tim hoki es telah melintasi perbatasan yang dijaga ketat menuju Korea Selatan untuk latihan Olimpiade bersama. Langkah ini dilakukan menyusul permintaan Pyongyang agar semua orang Korea menyambut penyatuan kedua negara.
Utusan tersebut pada Kamis (25/1/2018) termasuk 12 atlet wanita Korea Utara yang akan membentuk tim hoki es gabungan dengan rekan-rekan mereka di Korea Selatan pada Olimpiade Musim Dingin bulan depan di resor pegunungan Pyeongchang.
Berdasarkan sebuah kesepakatan yang dilakukan selama perundingan resmi pertama antara kedua negara Korea dalam dua tahun, tim gabungan tersebut akan mengenakan kaus persatuan. Mereka juga akan berbaris di bawah bendera gabungan pada upacara pembukaan Olimpiade pada 9 Februari.
Korea Utara sebelumnya mengirimkan sebuah pengumuman langka yang ditujukan kepada "semua warga Korea di dalam dan luar negeri", dengan mengatakan bahwa mereka harus melakukan "terobosan" untuk penyatuan tanpa bantuan negara lain, demikian dilansir The Guardian.
Semua warga Korea harus "mempromosikan kontak, perjalanan, kerja sama antara Korea Utara dan Korea Selatan." Ditambahkan pula, Pyongyang akan "menghancurkan" semua yang merintangi penyatuan kembali semenanjung Korea.
Pengumuman tersebut menambahkan bahwa warga Korea harus berusaha mengurangi ketegangan militer dan menciptakan iklim yang damai di semenanjung Korea.
Korea Utara dan Selatan secara teknis tetap berperang setelah konflik 1950-1953 berakhir dalam sebuah gencatan senjata dan bukan sebuah perjanjian damai. Ketegangan meningkat secara dramatis tahun lalu karena rezim Kim Jong-un mengembangkan uji coba rudal yang mampu menyerang Amerika Serikat dengan hulu ledak nuklir.
Beberapa politisi oposisi Korea Selatan dan kaum konservatif telah mengkritik partisipasi Pyongyang dalam Olimpiade tersebut. Dikatakan bahwa Jong-un menggunakan keterlibatan Korea Utara untuk tujuannya sendiri.
Banyak warga Korea Selatan lainnya menyambut baik partisipasi Korea Utara. Namun banyak pula yang mengeluhkan bahwa tim hoki es wanita yang merupakan satu-satunya tim gabungan, tidak adil bagi para pemain lain.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari