tirto.id - Petronas Yamaha SRT, mengandalkan 2 pebalap muda Franco Morbidelli (24 tahun) dan Fabio Quartararo (19 tahun) di MotoGP 2019. Tim asal Malaysia tersebut akan mengawali debutnya di MotoGP 2019 sebagai tim satelit Yamaha. Mereka menggantikan Tech3, yang kini menjadi tim satelit KTM dengan nama baru Red Bull KTM Tech3.
Franco Morbidelli yang diplot sebagai pebalap utama Petronas Yamahaakan menjalani musim keduanya di MotoGP. Pada musim debutnya, mengendarai motor tim Marc VDS Honda pembalap berkebangsaan Italia tersebut hanya finis di peringkat ke-15 klasemen akhir MotoGP 2018. Sepanjang 19 seri di MotoGP musim lalu, catatan terbaiknya adalah finis di posisi ke-8 di seri MotoGP Philip Island, Australia.
Kendati begitu, catatan apiknya saat masih berlaga di Moto2 diyakini dapat dimunculkan kembali oleh Morbidelli. Pada musim 2017 ketika bertarung di kelas Moto2, Franco Morbidelli tampil dominan, dengan mencatat 12 kali naik podium dengan 8 di antaranya berhasil menjadi yang terdepan.
Catatan itu pun berhasil membawa Marco Morbidelli meraih gelar juara perdana sepanjang kariernya di dunia balap. Morbidelli mengakhiri musim sebagai juara Moto2, dengan mengumpulkan 308 poin, mengungguli Thomas Luthi di posisi runner up dan Miguel Oliveira di peringkat ke-3.
Sementara itu partnernya Fabio Quartararo, yang masih berusia 19 tahun, sebenarnya tidak punya catatan yang mengesankan selama 4 musim bermain di Moto3 dan Moto2.
Mulai terjun di lintasan balap profesional sejak berusia 15 tahun, Quartararo belum mampu menembus ke jajaran atas klasemen akhir. Bahkan, selama 2 musim di Moto2, pebalap kelahiran Nice, Perancis itu hanya 2 kali naik podium dan salah satunya menjadi juara.
Podium pertama Fabio Quartararo dicatat di Sirkuit de-Barcelona Catalunya, Spanyol, yang sekaligus menjadi gelar juara pertama dan menjadi satu-satunya di Moto2 musim lalu. Sementara podium keduanya diraih di Sirkuit TT Assen Belanda. Setelah itu, Quartararo tidak pernah menaiki podium, dengan 2 kali finis di posisi ke-5, yakni di Sirkuit Internasional Buriram dan Sepang Malaysia sebagai capaian terbaik.
Di Sirkuit Losail, musim lalu Quartararo hanya finis di posisi ke-20 Moto2 dan gagal meraup poin. Namun di sesi pramusim, sang pebalap Perancis berhasil membuat catatan waktu tercepat ke-2 di bawah Maverick Vinales, yakni 1 menit 54,441 detik.
Sementara Morbidelli, di kelas MotoGP musim lalu berhasil finis di posisi ke-12 di Sirkuit Losail Qatar, kendati di sesi pramusim gagal masuk ke-10 besar pencetak waktu tercepat.
Lantas, mampukah 2 pebalap timsatelit Yamaha tersebut bersaing di MotoGP 2019? Seperti apa pula musim debut Petronas Yamaha Racing Team di MotoGP 2019?
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus