Menuju konten utama

Debat Pilgub Jatim: Cara Gus Ipul & Emil Tarik Simpati Petani Garam

Gus Ipul meminta Khofifah menjelaskan cara mengatasi persoalan yang sedang dihadapi oleh para petani garam di Jawa Timur.

Debat Pilgub Jatim: Cara Gus Ipul & Emil Tarik Simpati Petani Garam
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut satu Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan nomor urut dua Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno mengikuti debat publik I Pilgub Jatim di Gedung Dyandra Convetion Center, Surabaya, pada Selasa (10/4/2018). ANTARA FOTO/Zabur Karuru.

tirto.id - Calon Gubernur Jatim nomor urut 2 Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memanfaatkan kesempatan bertanya kepada lawannya untuk meminta penjelasan mengenai solusi mengatasi masalah yang dialami para petani garam di Jawa Timur.

“Selain padi, garam jadi andalan Jatim. 60 persen produksi garam nasional dari Jatim. Petani garam juga punya masalah,” kata Gus Ipul dalam Debat Pilgub Jatim 2018 Tahap Kedua di Dyandra Convention Center Surabaya, pada Selasa malam (8/5/2018).

Calon Gubernur Jatim nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa kemudian menjawab pertanyaan tersebut. Dia mencatat produksi garam di Jatim saat ini sudah mencapai 1-1,2 juta ton per tahun.

Menurut Khofifah, dengan tingkat produksi yang besar, petani garam harus mendapat perlindungan dalam hal kelayakan harga jual hasil panennya. Dia menyebut realisasi Harga Eceran Tertinggi (HET) garam harus didorong sesuai dengan kebutuhan para petani garam.

Pasangan Khofifah, Calon Wakil Gubernur Jatim nomor urut 1 Emil Elestianto Dardak menambahkan peningkatan kualitas produksi petani garam perlu dilakukan agar memenuhi standar kebutuhan industri.

“Universitas Trunojoyo sudah membuat kerja sama dengan Jepang soal itu,” ujar dia.

Menanggapi jawaban lawannya tersebut, Gus Ipul kemudian memaparkan sejumlah masalah petani garam lainnya yang lepas dari perhatian Khofifah-Emil.

Dia mengungkapkan persoalan utama yang dihadapi oleh para petani garam di Jatim adalah terkait dukungan sarana dan prasarana. Gus Ipul mencatat para petani garam di Jatim kini memerlukan bantuan berupa geo membran untuk meningkatkan produktivitasnya.

“Mereka juga butuh agar sungai yang mengalir, airnya tidak tumpah ke [lahan] petani garam,” ujar Gus Ipul.

Dia lalu menjelaskan secara lebih mendetail kekhawatiran petani garam soal harga jual hasil panennya. Menurut Gus Ipul, petani garam di Jatim khawatir jika harga hasil panennya anjlok hingga di bawah Rp2000 per Kg.

“Sekarang harga garam masih di atas Rp2000. Ke depan kami akan bantu petani garam agar produknya menjadi nomor satu [kualitasnya],” ujar dia.

Emil Elestianto Dardak tampaknya menganggap jawaban Gus Ipul tersebut menunjukkan kelemahan penjelasan dia dan Khofifah soal persoalan petani garam.

Karena itu, ketika mendapat kesempatan memberi tanggapan, Emil langsung mengkritik jawaban Gus Ipul. “Geo membran bukan hal baru, sudah diberikan. Jadi itu bukan inovatif. Inovasi geo membran pada ketebalannya,” kata Emil.

Dia juga mengklaim kerap berkunjung ke Madura untuk menghadiri diskusi bersama sejumlah tokoh di pulau itu dan membicarakan persoalan yang dihadapi petani garam.

“Kemampuan putra daerah Madura luar biasa, kita perlu dorong produktivitasnya dulu [….], garam impor juga jangan sembarangan. Mata rantai perdagangan garam harus dibuat berkeadilan,” ujar dia.

Perdebatan antara para kandidat di Pilkada Jatim 2018 itu menyiratkan petani garam merupakan salah satu kelompok pemilih yang sedang mereka perebutkan suaranya. Tidak heran, mereka berlomba menjelaskan solusi untuk membantu masalah yang sedang dihadapi petani garam saat acara debat.

Debat Pilgub Jatim 2018 kali ini mengusung tema Ekonomi dan Pembangunan. Debat ini diikuti pasangan nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan pasangan nomor urut 2 Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno.

Baca juga artikel terkait DEBAT PILGUB JATIM 2018 atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Politik
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom