tirto.id - Jalan Tol Trans Jawa akan kembali dipadati kendaraan saat musim libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Selama ini, Tol Trans Jawa jadi favorit pengendara karena bisa mempersingkat jarak tempuh antarkota dan menghindari kemacetan.
Meski demikian pengendara perlu mewaspadai risiko kecelakaan di Trans Jawa. Data Kementerian Perhubungan menunjukkan terjadi 343 kasus kecelakaan di Tol Trans Jawa pada periode Desember 2018-Januari 2019.
Penyebab ratusan kecelakaan itu umumnya dikelompokkan dalam tiga jenis, yakni faktor pengendara (246 kasus), faktor kendaraan (89 kasus) dan faktor lingkungan (8 kasus). Kasus-kasus kecelakaan itu terjadi di 15 ruas tol Trans Jawa.
Pada periode Desember 2018-Januari 2019, angka kecelakaan tertinggi terjadi di ruas tol Jakarta-Cikampek, yakni 86 kasus. Selain itu, di ruas Kanci-Pejagan tercatat ada 59 kasus kecelakaan pada periode yang sama.
Lalu, di ruas Pejagan-Pemalang (56 kasus), Ngawi-Kertosono (56 kasus), Solo-Ngawi (53 kasus), Semarang-Solo (45 kasus), Pemalang-Batang (31 kasus), Kertosono-Mojokerto (26 kasus), serta Batang-Semarang (25 kasus).
Kasus-kasus kecelakaan lainnya pada periode itu terjadi di ruas Palikanci (9), Semarang A-B-C (18), Mojokerto-Surabaya (12), Surabaya-Gempol (12), Gempol-Pandaan (9) dan Gempol-Pasuruan (18).
Sedangkan menurut Kepala Divisi Operasi dan Perawatan PT Jasa Marga Persero (Tbk) Fitri Wiyanti, ada sekitar 6 lintasan di Tol Trans Jawa yang masuk dalam pemetaan kawasan rawan kecelakaan.
Titik-titik rawan kecelakaan tersebut perlu diwaspadai oleh pengendara, khususnya ketika musim libur Natal dan Tahun Baru 2020.
"Lokasi rawan ini dipetakan berdasarkan jumlah kecelakaan pada Januari hingga Juni 2019," kata Fitri di Bekasi, pada Kamis (19/12/2019) sebagaimana dilansir Antara.
Adapun daftar enam lintasan tol Trans Jawa yang termasuk dalam daftar rawan kecelakaan tersebut adalah:
1. Tol Jakarta-Cikampek: Arah timur di KM55 dan KM56 (Ada 9 kecelakaan pada Januari-Juni 2019)
2. Tol Palimanan-Kanci: Di KM200 hingga KM201 (Ada 4 kecelakaan pada Januari-Juni 2019)
3. Tol Batang-Semarang: Di lintasan KM371 hingga KM374 (Ada 25 kecelakaan pada Januari-Juni 2019)
4. Tol Semarang-Solo: Di lintasan KM431 hingga KM432 (Ada 11 kecelakaan pada Januari-Juni 2019)
5. Tol Solo-Ngawi: Di lintasan KM511 hingga KM512 (Ada 10 kecelakaan pada Januari-Juni 2019)
6. Tol Ngawi-Kertosono: Di lintasan KM643 hingga KM644 (Ada 6 kecelakaan pada Januari-Juni 2019)
Selain itu, Direktur Operasional PT Jasa Marga Subakti Syukur menambahkan Tol Pandaan-Malang juga termasuk dalam kawasan rawan kecelakaan karena terdapat lintasan dengan kemiringan sepanjang 60 kilometer.
"Biasanya ada kejadian tabrak belakang karena supir mengantuk," ujar Subakti.
Selain memasang rambu peringatan rawan kecelakaan, Jasa Marga menerapkan inovasi pemasangan garis kejut yang mengeluarkan nada selamat ulang tahun, guna mencegah kecelakaan.
"Garis kejut bernada itu kita pasang di Jalan Tol Ngawi-Kertosono, tepatnya di KM644 sebagai pengingat bagi pengendara untuk waspada," ujar dia.
Kejadian kecelakaan di lintasan Tol Trans Jawa rawan terjadi sebab menjadi salah satu lintasan terpanjang selain Trans Sumatra.
"Titik lelah terjadi saat melakukan perjalanan tiga sampai empat jam. Jangan paksakan mengemudi jika sudah lelah," tambah Subakti.
Prediksi Puncak Arus Mudik Natal 2019
Polri memprediksi puncak arus mudik pada libur Natal dan Tahun Baru pada tahun ini akan terjadi pada 21-22 Desember 2019. Hal ini sesuai dengan keterangan Kepala Korlantas Polri, Inspektur Jendral Polisi Istiono.
"Untuk arus ke Jawa saya sampaikan Natal dan Tahun Baru ini puncaknya adalah tanggal 21-22 Desember 2019," kata Istiono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2019) seperti dilansir Antara.
Oleh karena itu, kata Istiono, meski Operasi Lilin Jaya secara resmi dimulai pada 23 Desember 2019, kepolisian sudah bersiaga sejak 21-22 Desember 2019.
Polda Metro Jaya akan menggelar operasi Lilin Jaya 2019 selama 10 hari pada 23 Desember 2019-1 Januari 2020, yang melibatkan 8.196 personel. Ribuan polisi itu akan mengamankan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya. Mereka akan mengamankan 1.559 gereja dan 1.360 titik perayaan lainnya.
Editor: Agung DH