tirto.id - Fabio Quartararo menjadi pembalap Perancis paling sukses di kelas MotoGP setelah berhasil memenangi dua Grand Prix awal di musim 2020. El Diablo meraih poin sempurna dari dua balapan back to back di Sirkuit Angel Nieto, Jerez, dan kini memimpin klasemen MotoGP 2020.
Dalam balapan seri kedua MotoGP 2020 yang berlangsung pada hari Minggu (26/7/2020), Quartararo berhasil menjadi yang pertama menyentuh garis finis di tengah cuaca panas yang ekstrem di Spanyol. Dari total 21 pembalap MotoGP yang ambil bagian, hanya 13 pembalap yang berhasil menyelesaikan balapan.
Kendati memperkuat tim satelit Petronas Yamaha SRT, Quartararo berhasil mengungguli dua pembalap pabrikan utama Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi. Dia pun menjadi pembalap Yamaha pertama yang berhasil meraih dua pole position dan menjadi juara secara berturut-turut.
Dilansir situs web resmi MotoGP, Fabio Quartararo juga menjadi pembalap termuda kedua yang berhasil meraih dua juara Grand Prix dalam usia 21 tahun 97 hari. Sementara pembalap termuda yang mampu melakukan itu adalah Marc Marquez pada musim 2013 dalam usia 20 tahun 154 hari.
Keberhasilan Quartararo memenangi dua Grand Prix awal MotoGP 2020 membuktikan bahwa dirinya layak untuk dipromosikan ke tim utama Yamaha musim depan. Pasalnya, pembalap asal Perancis itu sudah dua kali mengungguli Maverick Vinales dan Valentino Rossi, yang memiliki spesifikasi motor yang lebih baik dibanding miliknya.
Quartararo pun mengaku senang dengan hasil yang dia dapat selama dua seri awal MotoGP 2020. Pasalnya, kendati dinobatkan sebagai rookie of the years MotoGP 2019, tapi dia belum pernah memenangi Grand Prix sepanjang musim lalu.
Kemenangannya bersama Petronas Yamaha SRT pun cukup mengesankan, karena Quartararo baru menjalani 21 balapan di kelas utama. Padahal, rekan jejak Quartararo di dua kelas sebelumnya tidak lah mengesankan. Ia tidak pernah masuk ke dalam tiga besar klasemen akhir Moto3 dan Moto2, tapi sekarang memimpin klasemen MotoGP 2020.
"Saya sangat senang karena untuk mencapai [dua kemenangan beruntun] sangat sulit. Menjalani dua puluh lima putaran di tengah suhu yang panas sangat sulit. Ini adalah balapan tersulit bagi saya," Fabio Quartararo dikutip Crash.
Quartararo pun mengaku banyak belajar dari pengalaman yang ia dapat musim lalu. Pada MotoGP 2019, dia berhasil meraih pole position, tapi terjatuh di tengah lomba yang membuat dirinya gagal meraih podium di Sirkuit Angel Nieto, Jerez.
Karenanya, Quartararo mencoba tampil lebih tenang dalam dua seri awal MotoGP 2020 yang keduanya di gelar di Sirkuit Angel Nieto. El Diablo pun berhasil memenangi 2 Grand Prix yang membuat dirinya menjadi kandidat kuat menjadi juara dunia MotoGP 2020.
Jika berhasil mempertahankan performa dan benar-benar menjadi juara dunia MotoGP di akhir musim, Quartararo akan menyamai pencapaian Valentino Rossi di tahun 2001, yang sukses menjadi juara dunia MotoGP dari tim satelit.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Ibnu Azis