tirto.id - Bed Occupancy Rate (BOR) di ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 di 5 dari 6 provinsi di Pulau Jawa mencapai lebih dari 80 persen per 21 Juni 2021. Kasus Covid-19 di Jawa sendiri mengalami peningkatan 92 persen dalam 4 pekan terakhir. Oleh karenanya, Satgas Penanganan Covid-19 meminta pimpinan daerah cermat menggunakan data sebagai basis kebijakan.
"Sesuai arahan Presiden, pimpinan daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota khususnya di Pulau Jawa, harus terbiasa mengamati situasi terkini dengan membaca data. Jadikan data sebagai basis pengambilan kebijakan penanganan COVID-19 sehingga kebijakan tepat sasaran dan mampu mengendalikan lonjakan kasus,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dikutip laman Sekretariat Kabinet (Setkab).
Berdasarkan data perkembangan pandemi Covid-19 dalam 4 pekan terakhir, 6 provinsi di Pulau Jawa menjadi penyumbang tertinggi kenaikan kasus di Indonesia.
Per 20 Juni 2021, kenaikan kasus tertinggi terjadi di DKI Jakarta (387 persen), dengan total kenaikan 20.634 kasus. Ini diikuti Jawa Barat (115 persen) dengan total kenaikan 8.382 kasus, lalu Jawa Tengah (105 persen), dengan total kenaikan 5.896 kasus.
Jawa Timur mengalami peningkatan 174 persen dengan total kenaikan 2.852 kasus. Sementara itu, di DI Yogyakarta, kasus Covid-19 meningkat sebesar 197 persen, dengan total 2.583 kasus. Terakhir, Banten meningkat 189 persen dengan total 967 kasus.
Peningkatan kasus Covid-19 di 6 provinsi pulau Jawa itu diiringi dengan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) yang melonjak pula. Di DKI Jakarta, BOR mencapai 86,26 persen. Sementara itu Jawa Barat 86,36 persen, Jawa Tengah 86,16 persen, DI Yogyakarta 83,39 persen, Banten 82,77 persen, dan Jawa Timur 66,67 persen. Artinya, dari 6 provinsi, 5 di antaranya ada di atas 80 persen.
Kenaikan kasus konfirmasi positif Covid-19 ini menjadi bahan kuat untuk evaluasi penanganan pandemi di berbagai wilayah. Persentase pembentukan posko di level desa/kelurahan belum maksimal
Berdasarkan data Satgas Covid-19, posko di DKI Jakarta mencapai 34 persen, Jawa Barat 53 persen, Jawa Tengah 55 persen, DI Yogyakarta 72 persen, Jawa Timur 40 persen, sedangkan Banten 31 persen.
“Saat ini, persentase pembentukan posko di berbagai provinsi di Indonesia masih cenderung rendah dan penting untuk diingat, efektivitas pemberlakuan PPKM Mikro sangat tergantung pada pembentukan posko sebagai wadah koordinasi implementasi PPKM Mikro di tingkat desa/kelurahan,” terang Wiku.
Demi mencegah penularan Covid-19 di Indonesia, pemerintah mengupayakan 3T (testing, tracing, dan treatment) di samping vaksinasi Covid-19 dengan target mencapai 1 juta perhari. Sementara itu, masyarakat diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, 3M (memakai masker dengan benar, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, juga mencuci tangan dengan sabun).
"Ingat COVID-19 berpacu dengan waktu dan jaminannya adalah nyawa sehingga apabila seluruh pemerintah daerah dapat melakukan langkah antisipatif sedini mungkin, hal tersebut dapat menjadi penyelamat banyak nyawa,” terang Wiku.
Editor: Iswara N Raditya