tirto.id - Presiden Premiere Ligue ---persatuan klub Ligue 1 Perancis--- Bernard Caiazzo mengklaim kompetisi teratas Liga Perancis bisa saja ditunda hingga 15 Juni 2020 dan berakhir Agustus. Selain itu, Caiazzoo menyebut, ada potensi klub-klub Ligue 1 bangkrut sebagai efek terhentinya kompetisi akibat pandemi virus corona COVID-19.
"Saat ini, semua klub kehilangan [total] sekitar 250 juta euro perbulan, dan kami tidak bisa bermain sampai kurva [melonjaknya kasus positif virus corona] berbalik. Artinya, pada Juli hingga Agustus, atau paling cepat 15 Juni," kata Caiazzo dikutip France Bleu pada Minggu (22/3/2020).
Saat ini, Ligue 1, seperti kompetisi elite Eropa lain, mengalami penundaan jadwal. 18 dari total 20 klub yang tampil di liga ini sudah berlaga 28 kali, atau menyisakan 10 pertandingan lagi. Sementara itu, PSG dan Strasbourg baru bermain 27 kali.
PSG sendiri memimpin klasemen Ligue 1 dengan 68 angka. Pasukan Thomas Tuchel unggul jauh 12 poin dari pesaing terdekat Olympique Marseille yang ada di urutan kedua. Dalam kondisi seperti ini, Caiazzo menegaskan, kompetisi tetap harus diselesaikan.
"Penting untuk mengakhiri kejuaraan ini apa pun yang terjadi, meski ini berarti, liga usai pada Juli atau Agustus," terangnya.
Ucapan Caiazzo ini berbeda dengan pendapat Direktur Eksekutif LFP ---pengelola Liga Perancis--- Didier Quillot. Ia menyebut, sesuai dengan kesepakatan dalam rapat UEFA pada Selasa (17/3/2020), seluruh kompetisi di Eropa bakal diselesaikan sebelum 30 Juni.
“Kami semua telah sepakat untuk melakukan segalanya guna menyelesaikan liga pada 30 Juni. Target kami adalah pada tanggal tersebut. Tapi jika memang nantinya harus selesai setelah tanggal 30 Juni, maka kami akan menyesuaikannya lagi dengan pihak klub dan para pemain,” kata Quillot dikutip laman resmi Ligue 1.
Sementara jadwal sisa Liga Perancis 2019/2020 masih terkatung-katung, Bernard Caiazzo menyoroti kerugian yang didapatkan oleh klub-klub peserta Ligue 1. Menurutnya, beberapa klub profesional terancam bangkrut dengan kondisi saat ini, kecuali mendapatkan bantuan pemerintah Perancis.
"Saya sangat, sangat, sangat khawatir tentang semua klub. Tanpa bantuan negara, dalam waktu enam bulan, setengah dari klub profesional akan mengajukan kebangkrutan. Lima kejuaraan besar Eropa telah kehilangan 4 miliar euro, [khusus Liga] Perancis antara 500-600 juta euro," terang Caiazzo.
Pro-kontra soal diteruskan atau tidaknya Liga Perancis musim ini sudah muncul sejak awal penundaan kompetisi. Presiden Lyon, Jean-Michel Aulas, berpendapat, kompetisi mesti dihentikan total. Dengan demikian, tidak ada pemenang atau tim degradasi dari Ligue 1. Penentuan wakil Liga Perancis ke kompetisi Eropa musim depan didasarkan pada klasemen akhir musim sebelumnya, 2018/2019.
Pendapat ini langsung dibalas Presiden Marseille, Jacques-Henri Eyraud, yang menilai Aulas tidak menghargai 28 pekan Ligue 1 yang sejauh ini sudah bergulir. Implikasi pernyataan Eyraud ini adalah, kompetisi bisa dihentikan dalam posisi klasemen Ligue 1 pada pekan ke-28, atau kompetisi dilanjutkan hingga akhir seperti harapan Bernad Caiazzo dan Didier Quillot.
Berdasarkan data Center for Systems Science and Engineering (CSSE) Johns Hopkins University (JHU) pada Senin (23/3/2020), di Perancis terdapat 16.246 kasus positif COVID-19 dengan 676 orang meninggal dan 2.201 pasien sembuh.
Editor: Iswara N Raditya