Menuju konten utama

Daftar Partai Dukung Prabowo di Pilpres 2024 & Elektabilitasnya

Berikut daftar partai pendukung Prabowo di Pilpres 2024, bagaimana elektabilitasnya?

Daftar Partai Dukung Prabowo di Pilpres 2024 & Elektabilitasnya
Simpatisan partai menunjukan kaos bergambar bakal calon presiden Prabowo Subianto saat acara Milad ke-25 Partai Bulan Bintang (PBB) dan deklarasi calon presiden di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (30/7/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/nz

tirto.id - Gerindra tidak lagi menjadi partai tunggal yang mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres) 2024. Kini, Partai Bulan Bintang (PBB) pimpinan Yusril Ihza Mahendra juga turut memberikan dukungan kepada Menteri Pertahanan RI itu.

Kebijakan resmi PBB diambil pada saat Milad PBB ke-25 yang dipusatkan di ICE, BSD, Kota Tangerang pada 30 Juli 2023. Prabowo turut diundang dalam acara ini.

"PBB memutuskan untuk mencalonkan Prabowo sebagai capres. Insyaallah sekali ini setelah Prabowo maju 2014, mungkin 2019, beliau belum memenangkan. Tapi kali ini insyaallah dukungan PBB, Prabowo akan memenangkan pertarungan Pilpres 2024," kata Yusril seperti dikutip Antara.

Kendati telah mendapat dukungan dari PBB, Prabowo masih belum memenuhi syarat untuk maju sebagai capres yang pendaftarannya dimulai pada 19 Oktober-25 November 2023.

Sebab, pasangan capres dan cawapres yang diusulkan partai politik atau gabungannya harus memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR, atau mendapatkan 25 persen suara sah secara nasional lewat pemilu anggota DPR sebelumnya.

Sementara PBB tidak memiliki kursi di parlemen. Artinya, Prabowo harus berkoalisi dengan satu atau dua partai lagi supaya memenuhi ambang batas 20 persen.

Kendati demikian, Yusril cukup optimistis dengan pilihannya mendukung Prabowo. Yusril pun mengenang kembali pencalonan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK) pada Pilpres 2009.

Awalnya, kata dia, hanya ada dua partai pendukung SBY-JK yaitu Demokrat dan PBB, yang kemudian bergabung pula PKPI. Walau saat itu dianggap pasangan 'underdog', akhirnya SBY-JK berhasil memenangkan kontestasi Pilres dan diangkat menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI untuk periode 2009-2014.

PKB Masih Ragu Dukung Prabowo? Partai Lain Beri Sinyal

Di sisi lain, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terkesan masih ragu untuk mendukung Prabowo. Meski PKB menjadi rekan di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), tapi belum resmi mengumumkan capres pilihannya.

Ketua DPP PKB, Faisol Reza, sempat berceletuk pada Mei 2023 lalu jika PKB mengusung Prabowo sebagai capres. Pernyataan itu dibantah Waketum PKB, Jazilul Fawaid, sembari mengatakan partainya masih membawa nama Cak Imin sebagai pilihan utama. Jazilul juga mengatakan Reza tidak mempunyai kewenangan untuk menyatakan hal tersebut.

Ada pun partai-partai lain masih malu-malu kucing untuk mengusung Prabowo. PAN di beberapa kesempatan melempar sinyal mendukung Prabowo. Syaratnya, PAN ingin agar Erick Thohir dijadikan cawapres.

Sebagian petinggi dari Partai Golkar turut memberikan sinyal. Beberapa Ketua DPD I di "partai kuning" tersebut menginginkan agar Golkar segera memberikan dukungannya pada Prabowo.

Jika saja PKB, PAN, dan Golkar benar-benar mendukung Prabowo, posisi KKIR semakin kuat. Bukan tidak mungkin persaingan Prabowo melawan Ganjar dan Anies dalam Pilpres 2024 memiliki peluang menang lebih besar.

Elektabilitas Partai Pendukung Prabowo

Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis elektabilitas partai politik (parpol) terbaru untuk Pilpres 2024. Survei elektabilitas ini dilakukan pda 10-19 Juli 2023 di 34 provinsi seluruh Indonesia dengan responden berusia minimal 17 tahun dan mempunyai e-KTP. Jumlah responden sebanyak 1.420 orang dengan teknik pengambilan sampel secara acak berjenjang.

Hasil survei menempatkan lima besar parpol dengan elektabilitas tertinggi terdiri dari:

  • PDI Perjuangan 19,2 persen
  • Partai Gerindra 17,1 persen
  • Partai Demokrat 10,1 persen
  • Partai NasDem 9,8 persen
  • Partai Golkar 9,6 persen

Dikaitkan dengan parpol pendukung Prabowo, elektabilitas PBB tidak semoncer lainnya. PBB kemungkinan memiliki elektabilitas yang masuk pada kategori "Partai-Partai Lainnya" dengan elektabilitas 3,2 persen.

Ada pun persyaratan pendaftaran capres dan cawapres menurut UU Nomor 7 Tahun 2017 harus memenuhi perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR, atau mendapatkan 25 persen suara sah secara nasional lewat pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini jumlah kursi DPR yang dimiliki Partai Gerindra dari Pileg 2019 sebanyak 78 kursi dengan jumlah suara sah 17.596.839 (12,57 persen). Sementara itu, PBB tidak menempatkan wakilnya di DPR karena gagal memenuhi ambang batas dan memiliki jumlah suara sah 1.990.848 (0,79 persen).

Apabila PKB resmi bergabung dengan Gerindra dan PBB, maka setidaknya Prabowo memiliki dukungan 136 kursi di DPR dari total 575 kursi dan bisa mencalonkan diri sebagai calon presiden.

Pasalnya, parpol atau gabungan parpol baru bisa mendaftarkan capres dan cawapres jika ada dukungan minimal 115 kursi di DPR RI, atau mempunyai total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Baca juga artikel terkait URGENT atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Politik
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Alexander Haryanto