Menuju konten utama

Daftar Lagu Ciptaan Posan Tobing: Larang Dinyanyikan Kotak Band

Berikut daftar lagu ciptaan Posan Tobing yang tak boleh dinyanyikan Kotak Band.

Daftar Lagu Ciptaan Posan Tobing: Larang Dinyanyikan Kotak Band
Posan Tobing. instagram/posantobing

tirto.id - Konflik Posan Tobing dengan Kotak Band semakin memanas. Posan bahkan melarang lagu ciptaannya dinyanyikan Kotak Band hingga menyebut wajah Tantri "seperti pembantu".

Posan Tobing, mantan drummer Kotak Band, menyinggung jasa masa lalunya terhadap Tantri hingga diterima sebagai vokalis.

Dalam sebuah video, Posan mengklaim, awalnya banyak yang tidak setuju Tantri menjadi vokalis Kotak Band. Alasannya, Posan bilng: wajah Tantri mirip pembantu atau ART (Asisten Rumah Tangga).

Ia lantas mengaku sebagai satu-satunya orang yang mendukung Tantri agar masuk sebagai vokalis Kotak Band.

Terkait hal tersebut, Tantri lantas merespons lewat unggahan di Instagram. Seolah menjawab pernyataan Posan Tobing, Tantri memasang foto bersama sang asisten rumah tangga pribadi.

Tantri menuliskan,"foto bareng Asisten Rumah Tangga atau kasarnya masih banyak yang menyebut PEMBANTU. Kenapa terkesan rendah ya? Padahal pekerjaan mereka sungguh MULIA, saya saja kalo tidak ada mereka rumah jadi ikut berantakan."

"Jadi tidak ada pekerjaan yang rendah, yang rendah itu adalah makhluk yang merendahkan orang lain. #CelotehBundaKara," lanjutnya.

Perseteruan antara Posan Tobing diawali ketika Posan melarang lagu ciptaannya dinyanyikan Tantri, Cella dan Chua.

Posan Somasi Kotak Band: Larang Lagunya Dinyanyikan

Pada Jumat, 7 Juli 2023, Posan Tobing bersama mantan vokalis Kotak Band, Julia "Pare" Angelia mengajukan somasi untuk personel Kotak saat ini: Tantri, Chella dan Chua.

Posan dan Pare, didampingi kuasa hukum Jerys Napitupulu, melarang ketiga anggota menyanyikan lagu ciptaan mereka, maupun yang dihasilkan secara bersama-sama.

Terdapat 11 poin dalam somasi yang dilayangkan itu. Mereka menuntut kepada Mario Marcela Handika Putra, Tantri Syailindri Ichlasari dan Chua untuk tidak menyanyikan lagunya baik secara off air atau on air, di dalam negeri maupun luar negeri, dan lewat siaran TV maupun media sosial.

Daftar lagu yang diklaim menjadi ciptaan Posan Tobing dan dilarang dibawakan Kotak Band ialah "Berbeda", "Cinta Jangan Pergi", "Kerabat Kotak", dan "Ku Ingin Sendiri".

Pare atau Julia Angelia juga melarang mantan bandnya menyanyikan lagu ciptaannya berjudul "Sendiri", "Saat Ku Jauh", "Terbang", dan "Phobia". Kemudian "Satu Cinta", "Tentang Hidup", "Ijinkan Aku", hingga "Terluka"

Selain lagu-lagu di atas, beberapa lagu lain yang diciptakan bersama juga tetap dilarang dinyanyikan oleh Tantri dan kawan-kawan. Daftarnya terdiri dari "Masih Cinta", "Kosong Teojoeh", dan "Tinggalkan Saja" (Pay Burman, DewiQ, Posan, Cella). Lantas "Pelan-Pelan Saja" dan "Selalu Cinta".

Perseteruan Posan Tobing dengan Kotak Band terkait hak cipta lagu ini seolah mengingatkan masalah Ahmad Dhani dengan mantan vokalis Dewa 19, Once Mekel.

Pada Februari 2023, Ahmad Dhani juga melarang Once Mekel menyanyikan lagu ciptaannya bersama band Dewa 19. Once lantas bereaksi dengan tidak akan menyanyikan lagu Dewa 19 beserta karya Ahmad Dhani lainnya.

Daftar Lagu Ciptaan Posan Tobing di Kotak Band

Berikut adalah daftar lagu ciptaan Posan Tobing dan Julia Angelia yang dilarang dinyanyikan oleh Kotak Band:

Ciptaan Posan Tobing:

  • "Berbeda"
  • "Cinta Jangan Pergi"
  • "Kerabat Kotak"
  • "Ku Ingin Sendiri"
Ciptaan Julia Angelia:

  • "Sendiri"
  • "Saat Ku Jauh"
  • "Terbang"
  • "Phobia"
  • "Satu Cinta"
  • "Tentang Hidup"
  • "Ijinkan Aku"
  • "Terluka"
Ciptaan Bersama:

  • "Masih Cinta" (Pay Burman, Dewiq, Posan, Cella, dan Tantri)
  • "Kosong Teojoeh" (Pay Burman, DewiQ, Posan, Cella)
  • "Tinggalkan Saja" (Pay Burman, DewiQ, Posan, Cella)
  • "Pelan-Pelan Saja" (Pay Burman, DewiQ, Tantri, Cella, dan Chua)
  • "Selalu Cinta" (Pay Burman, DewiQ, Posan, Cella, dan Tantri)

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto