tirto.id - Tol Cipularang kembali memakan korban. Kali ini melibatkan sekitar 15 kendaraan dan empat kendaraan di antaranya terbakar dalam kecelakaan nahas tersebut.
Kecelakaan beruntun tersebut terjadi pada Senin (2/9/2019) di KM 91. Pihak kepolisian menyatakan, sedikitnya enam orang tewas dalam insiden itu. Namun, mereka belum merinci apakah keenam korban berasal dari satu mobil atau tidak.
Selain korban jiwa, polisi mendapati 8 orang terluka dan kini sudah dibawa ke RS Bayu Asih Purwakarta, Rumah Sakit Siloam Purwakarta, dan Rumah Sakit Thamrin Purwakarta.
"Memang di kilometer 91 ini terjadi kecelakaan lalu lintas beruntun yang melibatkan kurang lebih 15 kendaraan dan ada 4 di antaranya terbakar," kata Kapolres Purwakarta AKBP Martius dalam program Breaking News Kompas TV, Senin (2/9/2019).
Sebelumnya, pada awal tahun 2019, empat orang meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal bus di Jalan Tol Cipularang Kilometer 70.400 arah Jakarta di wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, 28 Januari 2019.
Bus diketahui melaju dengan kecepatan tinggi, kemudian tiba-tiba oleng dan menerobos pembatas jalan. Setelah itu, bus langsung masuk parit dan akhirnya terbalik. Demikian sebagaimana dilansirAntara.
Jalan Tol Cikampek–Purwakarta–Padalarang (Cipularang)
Jalan Tol Cipularang adalah jalan tol di Indonesia yang menghubungkan kabupaten Purwakarta dan Bandung, yang selesai dibangun pada akhir April 2005.
Tol ini membentang dari Cikampek - Purwakarta sampai Padalarang yang melintasi Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Bandung Barat.
Tol ini berada di pegunungan sehingga jalannya naik-turun dan juga mempunyai banyak jembatan yang panjang dan tinggi. Pembangunannya dibagi 2, yaitu:
- Tahap 1: Cikampek-Sadang (dibuka pada 1 Agustus 2003) dan Padalarang-Cikamuning (dibuka pada 21 September 2003) (17,5 km)
- Tahap 2: Sadang-Cikamuning (dibuka pada 26 April 2005) (41 km)
Melalui tol ini, jarak Jakarta-Bandung hanya membutuhkan waktu 1 jam 30 menit (jika tidak macet) dan dihitung dari Cawang.
Rawan Kecelakaan
Daerah di ruas tol Cipularang yang rawan kecelakaan adalah sepanjang kilometer 90 sampai dengan kilometer 100, di mana sepanjang 10 kilometer tersebut, arus dari arah Jakarta mengalami tanjakan panjang dan arus sebaliknya mengalami turunan panjang.
Di dalam 10 kilometer tersebut, setiap tanjakan panjang dan curam biasanya terdapat penambahan lajur untuk truk dan bus yang berjalan lambat.
Daftar kecelakaan di Tol Cipularang
Melalui tol sepanjang 58,5 kilometer ini, jarak Jakarta-Bandung hanya membutuhkan waktu 1 jam 30 menit dengan kondisi arus normal dan dihitung dari Cawang. Namun, sejak beroperasi 2005 lalu, tol ini selalu memakan korban jiwa karena kecelakaan baik tunggal maupun beruntun.
Berikut adalah daftar kecelakaan yang terjadi di ruas Tol Cipularang, dalam rentang 8 tahun, sejak 2011 hingga 2019.
2011
Pada 2011 lalu, penyanyi dangdut Saiful Jamil beserta keluarganya menjadi korban kecelakaan di Tol Cipularang, tepatnya di KM 79 ruas Padalarang, di sisi menuju arah Jakarta, pada 3 September 2011.
Mobil niaga yang dikemudikan Saiful melaju kencang, lalu tiba-tiba terguling-guling dan menabrak pagar beton pembatas jalan.
Virginia Anggraeni, istri Saiful Jamil meninggal dunia di tempat, sementara Saiful mengalami luka-luka.
Kepala Humas Jasa Marga Purbaleunyi, Iwan Mulyawan mengatakan, kecelakaan itu merupakan kecelakaan tunggal alias tidak melibatkan kendaraan atau pemakai jasa lain.
"Virginia meninggal di lokasi kejadian. Sementara Saiful Jamil dibawa ke RS Efarina Etaham, Purwakarta," katanya. Purwakarta memang lokasi paling dekat dengan tempat kecelakaan terjadi.
Selain Ipul dan almarhumah Virginia, masih ada lagi empat perempuan kerabat keluarga mereka di dalam mobil itu.
Selang beberapa hari, tepatnya 7 September 2019, Tol Cipularang kembali memakan korban jiwa. Kali ini, enam orang meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka dalam kecelakaan di kilometer 93+100.
Kejadiannya melibatkan kendaraan minibus travel Citra Nopol B-2013-YX, di wilayah Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Kepala Satuan Lalu-lintas Polres Purwakarta, AKP Herbas Sudewo, menyatakan dugaan sementara bahwa kecelakaan itu terjadi akibat pengemudi travel mengantuk.
"Setelah kejadian, kami melakukan pendataan nama-nama seluruh penumpang travel. Mengenai penyebabnya, masih harus diselidiki," kata Sudewo.
Seluruh korban kecelakaan, baik yang meninggal dunia maupun yang luka-luka dibawa petugas ke Rumah Sakit Efarina Etaham, Purwakarta.
2012
Pada penghujung 2012, tujuh orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka dalam kecelakaan lalu lintas di jalan Tol Cipularang KM 100 pada titik perbatasan Purwakarta-Bandung, 22 Desember 2012.
Kecelakaan itu terjadi ketika dua kendaraan, bus pariwisata Perusahaan Otobus Tristart nopol R-1696-EA bertabrakan dengan sebuah truk tronton.
Dilansir dari Antara, informasi yang berhasil dihimpun dari polisi setempat menyebutkan, kecelakaan terjadi setelah bus yang membawa wisatawan itu melintasi jalan Tol Cipularang dari arah Bandung menuju Jakarta dengan kecepatan tinggi.
Ketika melintasi jalan Tol Cipularang KM 100, bus yang dikemudikan Sarjimin itu tiba-tiba oleng hingga sempat pindah ke lajur lambat. Setelah itu, kecelakaan maut antara bus dengan truk tronton pengangkut pasir tak terhindarkan.
Bus yang ditumpangi warga Purbalingga, Jawa Tengah, yang akan berwisata ke Masjid Kubah Emas, Depok ini hancur pada bagian depannya.
AKP Irwansyah dari Polres Cimahi, mengatakan, kecelakaan itu terjadi diduga akibat pengemudi bus mengantuk, sampai oleng hingga terjadi tabrakan hingga mengakibatkan tujuh penumpang bus meninggal dunia di lokasi kejadian.
2013
Tiga orang meninggal dunia dan enam luka-luka akibat tabrakan minibus dengan truk tronton di jalan Tol Cipularang Kilometer 87 wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, 10 Juni 2013.
Minibus bernomor polisi B-1051-KI sedangkan truk tronton belum diketahui nomor polisinya karena langsung melarikan diri.
Korban meninggal adalah Yogi, warga Desa Cigadung, Kecamatan Cibeunying Kaler, Bandung, serta Dewi Wulaningrum, warga Desa Pasir Impun, Kecamatan Mandalajati, Bandung serta Andri Wijaya, warga Desa Rahayu, Kecamatan Marga Asih, Bandung.
Informasi yang berhasil dihimpun, kecelakaan terjadi saat minibus melaju dari arah Bandung menuju Jakarta dengan kecepatan tinggi. Di kilometer 87, minibus itu menghantam truk tronton yang berada di depannya.
Kondisi minibus yang menabrak truk tronton tersebut ringsek dan hancur berantakan pada bagian depannya.
Tiga korban yang meninggal dunia dan enam orang yang luka-luka akibat kecelakaan itu langsung dibawa ke Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta.
2014
Tiga orang meninggal dunia dan enam luka-luka akibat tabrakan minibus dengan truk tronton di jalan Tol Cipularang Kilometer 87 wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, 26 April 2014.
Minibus bernomor polisi B-1051-KI sedangkan truk tronton belum diketahui nomor polisinya karena langsung melarikan diri.
Korban meninggal adalah Yogi, warga Desa Cigadung, Kecamatan Cibeunying Kaler, Bandung, serta Dewi Wulaningrum, warga Desa Pasir Impun, Kecamatan Mandalajati, Bandung serta Andri Wijaya, warga Desa Rahayu, Kecamatan Marga Asih, Bandung.
Informasi yang berhasil dihimpun, kecelakaan terjadi saat minibus melaju dari arah Bandung menuju Jakarta dengan kecepatan tinggi.
Di kilometer 87, minibus itu menghantam truk tronton yang berada di depannya. Tiga korban yang meninggal dunia dan enam orang yang luka-luka akibat kecelakaan itu langsung dibawa ke Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta.
2015
Helmi Budiman, Wakil Bupati Garut periode 2014 - 2019, mengalami kecelakaan lalu lintas di Tol Padalarang-Cileunyi Bandung, 5 April 2015, sekitar pukul 03.00 WIB, dan sempat mendapat perawatan di rumah sakit akibat terluka.
"Benar, Pak Wabup Garut mendapatkan kecelakaan," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Garut Ustadz Imron Rosyadi Lc. ketika dihubungi melalui telepon, sebagaimana dilansir Antara.
Wakil Bupati Garut saat itu langsunh mendapatkan merawatan medis di Rumah Sakit Santosa Bandung.
Kecelakaan tersebut terjadi saat Helmi beserta istri dan anak-anaknya hendak menghadiri sebuah acara di Bandung.
2016
Bus Primajasa bermuatan 40 orang penumpang menabrak truk dan minibus Daihatsu Grand Max mengakibatkan seorang meninggal dunia di Jalan Tol Cipularang Km 73.200/B Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, 6 September 2016.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus menyebutkan korban meninggal dalam kecelakaan beruntun tersebut, yakni kernet bus, dan tiga orang korban lainnya mengalami luka-luka.
"Akibat kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut kernet meninggal dunia di tempat kejadian perkara, dan tiga orang penumpang lainnya mengalami luka-luka," kata Yusri.
Ia menuturkan peristiwa itu bermula ketika Bus PO Primajasa nomor polisi B 7409 PV bermuatan 40 penumpang dari arah Bandung menuju Jakarta, tiba-tiba melaju tak terkendali.
Polisi menduga sopir bus mengantuk, lalu menabrak bagian belakang kendaraan Dumtruk Mitsubishi nomor polisi F 9888 AB hingga terguling.
Bus tersebut lalu oleng ke kanan dan menabrak kendaraan Grand Max Daihatsu nomor polisi D 8571 EG yang sedang melaju di jalur cepat.
2017
Tiga orang meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun melibatkan sepuluh kendaraan di jalan Tol Cipularang Kilometer 91, wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, 18 Mei 2017.
"Ada tiga orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka dalam kecelakaan beruntun ini," kata Kasatlantas Polres Purwakarta AKP Arman Sahti, saat dihubungi di Purwakarta.
Puluhan korban yang mengalami luka-luka dan tiga korban meninggal dunia langsung dievakuasi ke Rumah Sakit MH Thamrin dan Rumah Sakit Siloam Purwakarta.
Ia mengatakan, kecelakaan beruntun yang melibatkan sepuluh kendaraan itu terjadi di jalan Tol Cipularang Kilometer 91.300 arah Bandung menuju Jakarta, tepatnya di Desa Cibodas, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.
Kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun itu di antaranya Kendaraan truk trailer nopol B-9769-UIV, minibus Daihatsu Luxio nopol D-1315-AAL, minibus Mazda nopol B-1869-BIO, Isuzu Panter nopol B-1929-WMH, dan kendaraan minibus Freed nopol B-8-FP.
Kendaraan lainnya ialah microbus ELF City Trans nopol D-7905-AM, minibus Toyota Avanza nopol D-1055-NY, Toyota Yaris nopol B-1480-FUC, Bus Rencana Jaya nopol F-7580-SD, serta kendaraan Daihatsu Sirion nopol B-1875-KZX.
Akibat kejadian itu, seorang meninggal dunia di lokasi kejadian, dua orang meninggal di Rumah Sakit MH Thamrin, dua luka berat dan 26 orang lainnya mengalami luka ringan.
Editor: Agung DH