Menuju konten utama
Asian Games 2023

Daftar Juara Umum Asian Games Sepanjang Masa, Siapa Terbanyak?

Daftar lengkap juara umum Asian Games sepanjang masa atau sepanjang sejarah, sejak 1951-2023. China tersukses diikuti Jepang. Bagaimana dengan Indonesia? 

Daftar Juara Umum Asian Games Sepanjang Masa, Siapa Terbanyak?
Suasana upacara pembukaan Asian Games 2022 di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, Hangzhou, China, Sabtu (23/9/2023). Asian Games ke-19 itu digelar pada 23 September - 8 Oktober 2023 dengan memperebutkan 481 medali emas dari 61 cabang olah raga. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

tirto.id - Daftar juara umum Asian Games sepanjang masa atau sepanjang sejarah mengukuhkan China sebagai negara tersukses, dengan raihan total 11 kali sebagai juara umum. Sejak pertama kali menjadi juara pada edisi 1982 silam, China sukses mempertahankan posisi tersebut hingga gelaran terbaru Asian Games 2023.

China yang juga bertindak sebagai tuan rumah Asian Games 2022 (2023) Hangzhou sudah memastikan bahwa mereka berhasil mempertahankan titel juara umum 11 kali beruntun. Di klasemen akhir Asian Games 2023, tuan rumah mampu mendulang 201 emas, 111 perak, dan 71 perunggu (total 383 medali).

Gelaran Asian Games 2023 rencanana akan ditutup secara resmi pada Minggu (8/10/2023) malam ini, dengan cabor karate dan renang artistik masih menyisakan kompetisi hingga pagi tadi.

Asian Games 2023 belum resmi ditutup, kontingen China sudah menorehkan rekor tersendiri. Raihan 201 emas dalam satu edisi tercatat yang tertinggi sepanjang 19 edisi Asian Games. Torehan tersebut melampaui rekor China sebelumnya, yakni 199 emas, 119 perak, dan 98 perunggu (416 medali), ketika edisi 2010 di Guangzhou.

Sumbangan emas terbesar China pada Asian Games 2023 datang dari cabor renang, dengan 28 emas, 21 perak, dan 9 perunggu. Xinhua menyebut bahwa jumlah tersebut juga memecahkan rekor raihan cabor renang pada 2010, yang bisa menyabet 24 emas.

Juara Umum Asian Games Sepanjang Masa

Berawal dari New Delhi (India) dan berakhir pula di New Delhi, begitulah China mematahkan dominasi Jepang dalam persaingan juara umum Asian Games sejak 1951 sampai 1978.

Sejak edisi perdana Asian Games 1951 di New Delhi sampai Asian Games 1978 di Bangkok, kontingen Jepang selalu keluar sebagai juara umum. Negeri Matahari Terbit membukukan gelar juara umum 8 kali beruntun.

Edisi Asian Games pertama 1951 silam, Jepang keluar sebagai pemenang dengan mengumpulkan 24 emas, 21 perak, dan 15 perunggu (total 60 medali). China belum menjadi partisipan saat itu.

Sebelum kedatangan China, persaingan ketat terjadi dalam perebutan posisi runner-up. India, Filipina, Korsel, sampai Indonesia, bergantian duduk di peringkat 2 atau di bawah jepang.

Asian Games 1962 di Jakarta jadi momen spesial untuk Indonesia. Ketika itu Merah Putih menjadi runner-up usai memetik 11 emas, 12 perak, dan 28 perunggu. Tapi Jepang unggul jauh lewat 73 emas, 56 perak, dan 23 perunggu.

Kontingen China baru ikut berpartisipasi pada edisi ke-7 tahun 1974, yang berlangsung di Tehran, Iran. Pada debutnya, China langsung menyodok ke peringkat 3 (33 emas, 46 perak, dan 27 perunggu).

Posisi teratas masih dihuni Jepang (75 emas), lalu tuan rumah Iran peringkat 2 (36 emas). Keberadaan China perlahan dapat mengusik dominasi Jepang.

Empat tahun berselang ketika Asian Games 1978 di Bangkok, China menduduki posisi 2 dengan 51 emas. Jepang masih menjadi pemenang dengan 70 emas. Akan tetapi momen itu jadi kali terakhir Jepang memuncaki klasemen.

Asian Games 1982 di New Delhi, India, menjadi pertama kalinya Jepang gagal menyabet juara umum. Posisi teratas sukses direbut China dengan 61 emas, sementara Jepang peringkat 2 dengan 57 emas.

China yang tengah membangun dominasi sempat ditempel Korea Selatan (Korsel), ketika Asian Games 1986 di Seoul. Korsel selaku tuan rumah nyaris merebut posisi teratas.

Korsel mengumpulkan 93 emas, 55 perak, dan 76 perunggu. Negeri Gingseng hanya kalah tipis dengan perbedaan 1 emas dari China yang total mengemas 94 emas, 82 perak, dan 46 perunggu.

Sejak saat itu China perlahan mulai meninggalkan para kompetitor. Salah satu puncaknya tercipta saat China bertindak sebagai tuan rumah Asian Games 1990 di Beijing. Mereka mengumpulkan 183 emas, 107 perak, dan 51 perunggu, unggul mutlak atas Korsel dengan 54 emas, 54 perunggu, dan 73 perak.

Dominasi China kian kuat. Bahkan ketika Jepang bertindak sebagai tuan rumah Asian Games 1994 di Hiroshima. Kala itu China meraih 126 emas, 83 perak, dan 57 perunggu. Unggul jauh dari Jepang dengan 64 emas, 5 perak, dan 79 perunggu.

Sementara dalam 9 edisi terakhir atau sejak Beijing 1990, China selalu mengumpulkan lebih dari 100 emas pada tiap edisi. Raihan tertinggi tercipta 2023 di Hangzhou ketika Negeri Tirai Bambu mengumpulkan 201 emas, memecahkan rekor Guangzhou 2010 dengan 199 emas.

Dari dari seluruh edisi Asian Games yang pernah diikuti, kontingen China juga tak pernah sekalipun terlempar dari posisi 3 besar.

Daftar Juara Umum Asian Games Sepanjang Sejarah

Berikut daftar lengkap juara umum Asian Games sepanjang sejarah, atau sejak 1951 hingga 2023:

Edisi Tahun Tuan Rumah Juara Umum Emas Perak Perunggu Total
1 1951 New Delhi Jepang 24 21 15 60
2 1954 Manila Jepang 38 36 24 98
3 1958 Tokyo Jepang 67 41 30 138
4 1962 Jakarta Jepang 73 56 23 152
5 1966 Bangkok Jepang 78 53 33 164
6 1970 Bangkok Jepang 74 47 23 144
7 1974 Tehran Jepang 75 49 51 175
8 1978 Bangkok Jepang [8] 70 59 49 178
9 1982 New Delhi China 61 51 41 153
10 1986 Seoul China 94 82 46 222
11 1990 Beijing China 183 107 51 341
12 1994 Hiroshima China 126 83 57 266
13 1998 Bangkok China 129 78 67 274
14 2002 Busan China 150 84 74 308
15 2006 Doha China 165 88 63 316
16 2010 Guangzhou China 199 119 98 416
17 2014 Incheon China 151 109 85 345
18 2018 Jakarta-Palembang China 132 92 65 289
19 2022 (2023) Hangzhou China [11] 201 111 71 383

Baca juga artikel terkait ASIAN GAMES 2023 atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Dicky Setyawan
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Oryza Aditama