tirto.id - Dalam vaksinasi Covid-19 di Indonesia, terdapat 4 jenis vaksin yang sudah mendapatkan EUA dari BPOM yaitu Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, dan Moderna. Sementara itu, vaksin Pfizer dan Novavax diperkirakan akan sampai pada tahun ini. Setiap vaksin memiliki mekanisme sendiri terkait jumlah dosis, interval pemberian, hingga platform vaksin.
Pada Selasa (13/7/2021) lalu, Indonesia menerima kedatangan 2 jenis vaksin Covid-19. Yang pertama, vaksin jadi Sinopharm dengan total 1.408.000 dosis Yang kedua, vaksin jadi AstraZeneca dengan total 3.476.400 dosis.
Sejak vaksin Covid-19 pertama kali didatangkan di Indonesia, tercatat sudah ada 23 tahap kedatangan. Secara keseluruhan, ada 137.611.540 dosis dari 6 jenis vaksin yang tersedia, baik dalam bentuk bulk maupun dalam bentuk vaksin jadi.
"Indonesia kembali menerima 3.476.400 dosis vaksin AstraZeneca, melalui jalur multilateral COVAX Facility,” kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dikutip laman Setkab pada Rabu (13/7/2021).
Demi tercapainya kekebalan kelompok, pemerintah menambah jumlah target sasaran vaksinasi yang awalnya 181,5 juta orang menjadi 208.265.720 orang.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 hingga Rabu (14/7/2021) pukul 12.00 WIB tercatat sudah ada 38.909.433 orang yang menerima vaksinasi tahap 1 untuk semua jenis vaksin, atau naik 1.994.826 orang dari hari sebelumnya. Sementara itu, jumlah penerima vaksinasi kedua mencapai 15.611.554 orang.
Di sisi lain, tercatat kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 2.670.046 kasus, dengan jumlah kasus aktif mencapai 443.473 orang atau naik 35.764 orang dibandingkan 24 jam sebelumnya. Jumlah orang meninggal karena pengaruh Covid-19 ada dititk 69.210 orang, atau dalam 24 jam terakhir ada 991 kematian.
Dari 6 jenis vaksin Covid-19 yang sudah dan akan beredar di Indonesia, vaksin jenis Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, dan Moderna sudah mendapatkan Izin Penggunaan Darurat (EUA) dari Badan POM.
Vaksin Sinovac
EUA untuk Vaksin CoronaVac produksi Sinovac diterbitkan BPOM pada 11 Januari 2021. Efikasi vaksin ini, berdasarkan analisis uji klinik di Bandung sebesar 65,3%, di Turki 91,25%, serta di Brazil 78%.
Sementara itu, Vaksin Covid-19 yang menggunakan bahan baku dari Sinovac China. produksi Bio Farma mendapatkan EUA oleh BPOM yang diterbitkan pada 16 Februari 2021. Vaksin ini memiliki kandungan dan profil khasiat keamanan yang sama dengan vaksin CoronaVac produksi Sinovac Beijing.
Vaksin AstraZeneca
EUA untuk vaksin Covid-19 AstraZeneca diterbitkan oleh BPOM pada 22 Februari 2021. Pemberian vaksin AstraZeneca ini dilakukan dengan 2 dosis dengan interval 4 hingga 12 minggu.
Terkait efikasi, vaksin AstraZeneca menunjukkan efikasi sebesar 62,10% yang dihitung sejak 15 hari pemberian dosis kedua. Standar efikasi penerimaan darurat WHO sendiri minimal 50%.
Vaksin Sinopharm
EUA untuk Vaksin Covid-19 Sinopharm produksi BEIJING BIO-INSTITUTE BIOLOGICAL PRODUCTS CO sudah diterbitkan BPOM pada 30 April 2021. Vaksin ini sudah menjalani uji klinik fase 3 di Uni Emirat Arab dan beberapa negara lain.
Data efikasi menunjukkan angka 78,02% . Indikasi yang disetujui, vaksin ini dapat membentuk antibodi untuk melawan virus SARS CoV-2 dan mencegah COVID-19 pada orang dewasa di atas 18 tahun. Pemberian 2 dosis vaksin ini diberikan dengan durasi 21 hingga 28 hari.
Vaksin Moderna
EUA untuk vaksin Moderna diterbitkan oleh BPOM pada Kamis (1/7/2021). Vaksin ini diproduksi oleh Moderna TX., Inc USA dengan indikasi pencegahan Covid-19 yag disebabkan oleh SARS-CoV-2 untuk orang berusia 18 tahun ke atas.
Pemberian vaksin Moderna seperti vaksin Covid-19 dengan injeksi intramuskular, dosisnya 0,5 ml dengan 2 kali penyuntikan dalam rentang waktu 1 bulan. Vaksin Moderna adalah vaksin pertama dari pengembangan dengan platform mRNA yang mendapatkan EUA dari BPOM.
Berdasarkan uji klinik fase 3 pada 21 November 2020, efikasi vaksin Moderna untuk mencegah COVID-19 sebesar 94,1% pada kelompok usia 18-65 tahun dan 86,4% pada kelompok usia 65 tahun ke atas.
Sementara itu, vaksin Covid-19 dari Pfizer sejumlah 50 juta dosis akan segera diterima oleh Indonesia. Sementara itu, vaksin Novavax diperkirakan akan mendapatkan EUA pada sekitar September 2021.
Daftar 6 jenis vaksin COVID-19 yang sudah dan akan digunakan di Indonesia adalah sebagai berikut.
Jenis Vaksin | Jumlah Dosis | Interval Pemberian |
Sinovac* | 2 (0,5 ml perdosis) | 28 hari |
AstraZeneca* | 2 (0,5 ml perdosis) | 12 minggu |
Sinopharm* | 2 (0,5 ml perdosis) | 21 hari |
Moderna* | 2 (0,5 ml perdosis) | 28 hari |
Pfizer | 2 (0,3 ml perdosis) | 21-28 hari |
Novavax | 2 (0,5 ml perdosis) | 21 hari |
*sudah mendapatkan EUA dari BPOM.
Vaksinasi adalah salah satu upaya dalam memerangi pandemi Covid-19. Pemerintah menggalakan program 3T, yaitu testing, tracing, dan treatment.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M, yang meliputi: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak dan menghindari kerumunan, juga Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau memakai hand sanitizer.
“Kesehatan [dan] keselamatan rakyat adalah prioritas pertama. Terus patuhi protokol kesehatan dan batasi mobilitas untuk sementara waktu, tetap memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. Dengan ikhtiar kita semua, dengan kerja keras, kedisiplinan, dan persatuan seluruh elemen bangsa, kita akan segera dapat keluar dari pandemi ini,” ungkap Menlu Retno LP Marsudi.
Editor: Iswara N Raditya