tirto.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) atau cukai rokok pada tahun 2022 bakal naik rata-rata 12 persen. Peningkatan tarif cukai yang akan memicu kenaikan harga rokok itu berlaku efektif mulai 1 Januari 2022.
Peningkatan tarif cukai rokok pada tahun 2022 ini sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang rata-rata mencapai 12,5 persen.
Terdapat setidaknya 4 poin pokok dalam kebijakan tarif cukai rokok 2022. Mengutip siaran resmi Kemenkeu, tiga poin pokok tersebut adalah sebagai berikut.
Pertama, penyesuaian tarif cukai dan batasan minimum harga jual eceran (HJE) seluruh jenis sigaret sebesar rata-rata tertimbang 12% dengan kenaikan tarif untuk SKT maksimal 4,5%.
Kedua, penyederhanaan struktur tarif menjadi 8 layer. Diberlakukan simplifikasi Golongan IIA dan IIB jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Putih Musin (SPM).
Ketiga, optimalisasi kebijakan Dana Bagi Hasil cukai rokok (DBH CHT) 2022. Keempat, penyesuaian tarif cukai dan batasan minimum Harga Jual Eceran (HJE) bagi jenis Rokok Elektrik (RE) dan Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) sebesar 17,5%, dengan tarif cukai spesifik.
Kemenkeu menargetkan implementasi kebijakan CHT 2022 tersebut dapat menurunkan konsumsi rokok sebesar rata-rata 3,0% per tahun di Indonesia. Selama 2020, saat indeks kemahalan rokok meningkat 12,6%, konsumsi rokok tercatat turun 9,7% dibanding tahun sebelumnya.
Sementara itu, pembagian alokasi Dana Bagi Hasil CHT hanya sedikit berbeda daripada yang berlaku di tahun 2021. Di periode 2021, pembagian alokasi DBH CHT adalah 25 persen untuk sektor kesehatan, 25 persen untuk penegakan hukum, dan 50 persen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas bahan baku dan peningkatan keterampilan kerja.
Adapun pada tahun 2022, sebagaimana dijelaskan Menkeu Sri Mulyani, alokasi 50 persen Dana Bagi Hasil CHT untuk kesejahteraan masyarakat didetailkan dengan format baru.
Sebesar 20 persen alokasi dana itu diperuntukkan peningkatan kualitas bahan baku, peningkatan keterampilan kerja, pembinaan industri. Adapun 30 persen sisanya dialokasikan untuk pemberian bantuan kepada masyarakat.
Harga Rokok 2022 yang Naik Berdasarkan Jenisnya
Merujuk publikasi Kemenkeu RI, implementasi kebijakan tarif Cukai Jasil Tembakau (CHT) mulai 1 Januari 2022 akan menyebabkan kenaikan harga rokok di tingkat eceran dengan rincian nilai sebagai berikut.
1. Harga Rokok jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM) Golongan I
Tarif cukai: 985
Kenaikan: 13,9 persen
Minimal harga jual eceran per batang: Rp1.905
Harga jual eceran per bungkus (20 batang): Rp38.100
2. Harga Rokok jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM) Golongan II A
Tarif cukai: 600
Kenaikan: 12,1 persen
Minimal harga jual eceran per batang: Rp1.140
Harga jual eceran per bungkus (20 batang): Rp22.800
3. Harga Rokok jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM) Golongan II B
Tarif cukai: 600
Kenaikan: 14,3 persen
Minimal harga jual eceran per batang: Rp1.140
Harga jual eceran per bungkus (20 batang): Rp22.800
4. Harga Rokok jenis Sigaret Putih Mesin (SPM) Golongan I
Tarif cukai: 1.065
Kenaikan: 13,9 persen
Minimal harga jual eceran per batang: Rp2.005
Harga jual eceran per bungkus (20 batang): Rp40.100
5. Harga Rokok jenis Sigaret Putih Mesin (SPM) Golongan II A
Tarif cukai: 635
Kenaikan: 12,4 persen
Minimal harga jual eceran per batang: Rp1.135
Harga jual eceran per bungkus (20 batang): Rp22.700
6. Harga Rokok jenis Sigaret Putih Mesin (SPM) Golongan II B
Tarif cukai: 635
Kenaikan: 14,4 persen
Minimal harga jual eceran per batang: Rp1.135
Harga jual eceran per bungkus (20 batang): Rp22.700
7. Harga Rokok jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT) Golongan I A
Tarif cukai: 440
Kenaikan: 3,5 persen
Minimal harga jual eceran per batang: Rp1.635
Harga jual eceran per bungkus (20 batang): Rp32.700
8. Harga Rokok jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT) Golongan I B
Tarif cukai: 345
Kenaikan: 4,5 persen
Minimal harga jual eceran per batang: Rp1.135
Harga jual eceran per bungkus (20 batang): Rp22.700
9. Harga Rokok jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT) Golongan II
Tarif cukai: 205
Kenaikan: 2,5 persen
Minimal harga jual eceran per batang: Rp600
Harga jual eceran per bungkus (20 batang): Rp12.000
10. Harga Rokok jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT) Golongan III
Tarif cukai: 115
Kenaikan: 4,5 persen
Minimal harga jual eceran per batang: Rp600
Harga jual eceran per bungkus (20 batang): Rp10.100.
Editor: Yantina Debora