Menuju konten utama

Daftar Destinasi Wisata di Banda Neira untuk Liburan Tahun Baru

Banda Neira sering dijadikan destinasi wisata oleh turis domestik maupun mancanegara, termasuk saat periode liburan tahun baru.

Daftar Destinasi Wisata di Banda Neira untuk Liburan Tahun Baru
Beberapa turis melintas dengan speed boat dekat kapal pinisi wisata MSV Silolona, yang tengah berlabuh di perairan Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah, (18/10/2017). ANTARA FOTO/Embong Salampessy

tirto.id - Banda Neira atau Banda Naira merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di Provinsi Maluku. Pulau ini terkenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa.

Ini juga yang menjadi alasan mengapa Banda Neira sering dijadikan destinasi wisata oleh turis domestik maupun mancanegara. Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Pulau Banda Neira juga menjadi saksi bisu sejarah Indonesia ketika Belanda datang.

Banda Neira memang dikenal sebagai pulau dengan penghasil sumber daya alam yang melimpah, sehingga menarik Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) untuk datang.

Setelah kedatangan VOC pada abad-19, Pulau Banda Neira diubah menjadi kota modern oleh penjajah Belanda dengan mengusir penduduk asli yang ada di sana.

Melalui sejarah yang begitu panjang, tidak heran jika ada banyak bangunan dan lokasi bersejarah yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Berikut ini Tirto menghimpun daftar destinasi wisata di Banda Neira yang cocok untuk dikunjungi selama menyambut liburan Tahun Baru:

1. Benteng Belgica

Benteng Belgica merupakan situs bersejarah di Banda Neira. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Benteng Belgica merupakan benteng berkas VOC yang pernah singgah di Maluku.

Lokasi Benteng Belgica berada di atas perbukitan barat daya Pulau Neira dengan ketinggian 30 meter di atas permulakan laut (mdpl). Benteng Belgica dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 10 menit dari Delfica Guest House.

2. Taman Wisata Perairan (TWP) Laut Banda

Taman Wisata Perairan (TWP) Laut Banda merupakan cagar alam yang ada di Banda Neira. Dulunya, TWP Laut Banda dikenal dengan Cagar Alam Laut (CAL) Banda.

TWP Laut Banda terkenal dengan keindahan pantai dan bawah lautnya. Ada beragam kegiatan rekreasi yang bisa dilakukan wisatawan di TWP Laut Banda. Beberapa kegiatan wisata itu termasuk menyelam (diving), snorkeling, perahu kayang, juga atraksi melihat lumba-lumba dan paus.

Ada pula atraksi budaya Manggurebe Belang (Lomba perahu belang atau balap perahu) yang jadi agenda kegiatan wisata tahunan di Banda Neira.

3. Istana Mini

Istana Mini juga merupakan objek wisata sejarah yang terdapat di Pulau Neira. Objek wisata ini berlokasi di Desa Dwiwarna yang dulunya dibangun oleh pemerintahan Belanda.

Melansir laman Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Maluku, Istana Mini memiliki bentuk yang menyerupai Istana Bogor namun dengan versi mini.

Dulunya, Istana Mini dibangun sebagai tempat tinggal Gubernur VOC. Istana Mini memiliki arsitektur Eropa yang kental. Selain itu, panorama di sekitar Istana Mini sangat indah karena dikelilingi oleh hamparan pantai dan laut biru yang jernih.

4. Rumah Pengasingan Bung Hatta

Bung Hatta diketahui pernah diasingkan ke Maluku, tepatnya di Pulau Naira. Ia diasingkan di sebuah rumah yang berlokasi tepat di samping penjara Banda Neira atau dekat dengan Benteng Belgica.

Masih menurut Kemendikbud, di rumah ini Bung Hatta melakukan kegiatan sehar-hari, mulai dari menemui tamu-tamu, menulis, mengajar, membaca buku, dan menulis karya-karya hasil buah pemikirannya.

Di rumah tersebut bahkan masih lengkap dengan perabotan asli yang digunakan oleh Bung Hatta, termasuk sebuah mesin ketik tua. Kini rumah pengasingan Bung Hatta itu dirawat sebagai salah satu peninggalan sejarah nasional.

5. Rumah Budaya Banda Neira

Rumah Budaya Banda Neira merupakan museum yang dibangun untuk menyimpan peninggalan-peninggalan Belanda. Museum ini berlokasi persis di depan Delfica Guest House, sebuah penginapan di Pulau Naira.

Peninggalan Belanda yang disimpan di Rumah Budaya Banda Neira mulai dari senjata hingga karya seni. Pengunjung dapat melihat kisah sejarah masyarakat setempat yang dijajah ketika Belanda datang ke Maluku.

Baca juga artikel terkait BANDA NEIRA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora