tirto.id - Olahraga futsal dapat ditelusuri asal muasalnya dari semenanjung Amerika Selatan, tepatnya di Montevideo, Uruguay pada 1930.
Awalnya, sepak bola mini ini dimainkan tanpa aturan yang terlalu mengekang. Ukuran lapangannya hampir mirip dengan basket, dengan jumlah pemain masing-masing tim pun lima orang.
Seiring berjalannya waktu, pada 1989, futsal secara resmi dinaungi oleh FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional). Peraturan permainan Futsal pun semakin dikembangkan dan dibakukan.
Secara teknik permainan, futsal memang sangat mirip dengan olahraga sepak bola. Namun, secara peraturan dan konsep, kedua jenis olahraga ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok.
Berikut beberapa peraturan dasar dalam olah raga futsal yang membedakannya dari sepak bola, sebagaimana dilansir laman Soccer Friends.
Selain sejumlah peraturan dasar dalam futsal, ketentuan mengenai ukuran lapangan di olahraga ini, berdasarkan lingkup pertandingannya, akan dijelaskan di bawah.
Peraturan dasar dalam olah raga futsal:
- Futsal dimainkan dengan lima pemain versus lima pemain.
- Salah satu dari lima pemain dalam futsal berperan sebagai kiper.
- Namun, setiap pemain futsal punya kesempatan menjadi kiper.
- Tidak ada offside dalam futsal, seperti diatur di sepak bola.
- Tidak ada tendangan gawang dalam futsal.
- Dalam futsal, eksekusi "Bola mati” dilakukan dengan lemparan dari kiper.
- Tidak ada lemparan ke dalam di futsal, yang ada tendangan ke dalam.
- Tidak boleh melakukan tekel dalam futsal
- Jika ada pemain futsal melakukan tekel, akan langsung dikenai hukuman pelanggaran.
Ukuran lapangan dalam olahraga futsal:
- Di aturan regional, ukuran lapangan futsal adalah 25m – 42m (panjang) × 15m – 25m (lebar).
- Di aturan nasional, ukuran lapangan futsal adalah 25m – 42m (panjang) × 15m – 25m (lebar).
- DI aturan internasional, ukuran lapangan futsal adalah 28m – 42m (panjang) × 18m – 25m (lebar).
- Ukuran gawang futsal adalah Tinggi 3m × Panjang 2m × Lebar 80cm - 1m.
Sama seperti dalam sepak bola, aturan tendangan penalti dalam olahraga futsal mengharuskan semua pemain berada di belakang penendang penalti.
Mengenai waktu permainan, futsal dimainkan dalam 2x20 menit bersih. Ketika terjadi pelanggaran, bola keluar, atau terjadi hal-hal lain yang mengganggu jalannya pertandingan, waktu disetop. Jadi, waktu permainan dalam futsal akan diputar kembali setelah bola bergulir di lapangan.
Waktu jeda juga disediakan dalam futsal: satu kali dalam satu babak. Jika di satu babak sebuah tim tidak meminta waktu jeda, di babak selanjutnya mereka tidak bisa mengakumulasikan jatah waktu jedanya.
Untuk pergantian pemain, tidak seperti dalam sepak bola yang memiliki batasan. Dalam olah raga futsal, pergantian pemain bersifat tak terbatas. Pemain yang baru diganti pun boleh dimainkan lagi secara berulang. Namun, dengan syarat, jumlah pemain di lapangan tetap lima.
Selain itu, dalam futsal, gol tidak bisa dicetak langsung oleh kiper dengan lemparan, seperti dalam sepak bola.
Dalam futsal, juga terdapat aturan akumulasi pelanggaran seperti di basket. Apabila pemain lawan melakukan pelanggaran sampai 6 kali, tendangan bebas (tanpa pagar) dilakukan di titik tertentu.
Maka itu, ketika pelanggaran keenam dilakukan di dekat lingkaran gawang, tendangan bebas harus dilakukan di titik penalti.
Sebaliknya, apabila pelanggaran itu dilakukan di antara titik penalti dengan titik kedua (antara titik tengah dan titik bebas), tendangan keenam dilakukan di titik kedua.
Khusus untuk kiper futsal, hanya mendapatkan waktu 6 detik untuk memainkan bola, baik dengan tangan maupun kaki. Selain itu, kiper futsal tidak boleh langsung memegang bola hasil umpan dari kawan satu tim.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom