tirto.id - Pagar merupakan salah satu bagian konstruksi rumah yang dinilai penting, terutama untuk keamanan penghuninya. Salah satu material yang cocok dimanfaatkan untuk pagar rumah adalah kayu. Berikut ini beberapa jenis kayu yang cocok untuk pagar berdasarkan karakteristiknya.
Pagar biasanya dipasang di luar rumah sebagai bagian dari konstruksi eksterior. Hal itu membuat bangunan pagar rentan terpapar terik matahari langsung dan hujan. Untuk itu, pemilihan material untuk pembatas rumah ini mesti mempertimbangkan karakteristiknya.
Bahan kayu bisa menjadi salah satu pilihan material yang bisa dimanfaatkan untuk pagar rumah. Namun, jenis kayu yang dipakai penting diperhatikan. Sebab, pada umumnya, kayu memiliki sifat mudah lapuk dan menyusut.
Namun, anda tidak perlu khawatir. Ada beberapa jenis kayu yang punya karakter berbeda, dengan proses pelapukan dan penyusutan lebih lama.
5 Jenis Kayu untuk Pagar Rumah Berdasarkan Karakteristiknya
Berikut ini 5 jenis kayu yang bisa dimanfaatkan untuk bahan baku pagar rumah berdasarkan karakteristiknya.
1. Kayu Jati
Kayu jati pada umumnya berwarna coklat kekuningan. Jati sudah lama menjadi primadona di kancah permebelan dan tergolong sebagai kayu jenis premium.
Salah satu faktor yang membuat jati menjadi jenis kayu primadona adalah karakternya yang kokoh. Hal itu juga tidak lepas dari proses penanamannya yang membutuhkan waktu hingga puluhan tahun.
Jati bisa menjadi salah satu pilihan jenis kayu yang cocok untuk pagar rumah. Kayu ini lebih awet dibanding yang lain sebab memiliki kandungan minyak alami yang cukup banyak.
Di samping itu, jati juga tergolong tipe kayu keras. Hal itu memungkinkan pagar yang berdiri di rumah anda menjadi lebih kuat dan tidak mudah rusak jika terkena benturan.
2. Kayu Merbau
Kayu merbau bisa menjadi opsi kedua yang bisa anda gunakan sebagai bahan utama pagar rumah. Kayu jenis ini berasal dari pohon merbau yang tumbuh di wilayah hutan Papua.
Dari segi karakteristik, kayu merbau terbilang sangat cocok untuk pagar rumah.
Sama seperti jati, kayu merbau juga tergolong sebagai tipe kayu keras. Karena itu juga masyarakat Papua kerap menyebutnya sebagai "kayu besi".
Karena termasuk dalam tipe kayu keras, kayu merbau punya tingkat keawetan yang lebih tinggi. Merbau cenderung lebih tahan akan jamur dan rayap.
Kadar air pada kayu merbau di bawah 15 persen sehingga kemungkinan susutnya kecil dan tidak mudah retak.
3. Kayu Ulin
Jenis kayu keras yang ketiga adalah kayu ulin. Kayu ini berasal dari pohon dengan nama sama, yang jamak ditemukan di wilayah hutan Kalimantan. Akan tetapi, ada juga pohon ulin yang tumbuh di sekitar Sumatera.
Dikutip dari laman resmi Kabupaten Bogor, kayu jenis ini tergolong salah satu kayu yang sangat kuat dan awet. Kayu ulin tahan serangan rayap dan serangga penggerek batang.
Tidak hanya itu, kayu ulin juga bisa beradaptasi dengan cuaca. Kayu dengan nama latin Eusideroxylon zwageri tersebut dapat bertahan dalam perubahan kelembaban dan suhu udara.
4. Kayu Bengkirai
Kayu bengkirai, disebut juga Yellow Balau, biasa tumbuh di kawasan hutan tropis seperti Kalimantan serta sejumlah wilayah Filipina dan Malaysia.
Sama seperti tiga kayu yang sudah disebutkan sebelumnya, kayu bengkirai juga tergolong tipe kayu keras. Bahkan, bobot kayu ini cenderung lebih berat dibanding kayu jati.
Menurut Departemen Kehutanan, kayu bengkirai memiliki tingkat kekuatan kelas I dan II, nyaris setara dengan kayu jati. Hal itu membuat kayu ini ideal diolah menjadi keperluan eksterior, termasuk pagar rumah.
Tidak hanya itu, kayu bengkirai juga memiliki tingkat keawetan kelas I, II, dan III. Perbedaan kelas itu tergantung dari umur pohon saat ditebang. Level keawetan itu membuatnya lebih tahan lama menghadapi cuaca ekstrem.
5. Kayu Damar Laut
Jenis kayu lain yang tergolong keras adalah kayu damar laut. Kekerasan kayu ini membuatnya cocok sebagai bahan utama pagar rumah.
Motif tampilan kayu damar laut mirip dengan jati. Kayu ini punya serat lurus dengan warna kecoklatan. Namun, saat berada di luar ruangan yang bercahaya terang, kayu ini akan tampak semakin gelap.
Kayu damar laut punya ketahanan untuk menghadapi cuaca ekstrem. Namun, karena tergolong sebagai jenis kayu keras, cara mengolah kayu damar laut cenderung lebih sulit daripada yang lain.
Editor: Addi M Idhom