Menuju konten utama
Naskah Khotbah Jumat

Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Hari Guru & Cara Memaknainya

Contoh teks khutbah Jumat singkat hari ini bertema tentang Hari Guru dan cara memaknai hari guru.

Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Hari Guru & Cara Memaknainya
Guru SDN 2 Guli mengajar dua siswa kelas satu di rumah siswanya di Guli, Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (23/7/2020). (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/nz)

tirto.id -

Contoh teks khutbah Jumat singkat hari ini adalah tentang Hari Guru dan cara memaknai hari guru Nasional.

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh..

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛

Segala puji bagi Allah subhanallaahu wa ta'ala. Tak lupa pula salawat dan salam selalu tercurah kepada kepada junjungan kita, Baginda Rasulullah salallaahu 'alaihi wasallam beserta keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat. Amma ba’du.

Alhamdulillah, hari ini kita dapat kembali berkumpul dalam majelis khotbah dan salat Jumat, 25 November 2022 yang insya Allah dirahmati Allah SWT.

Hari ini juga bertepatan dengan diperingatinya Hari Guru Nasional, karenanya seperti disampaikan di awal khotbah, tema yang diangkat kali ini adalah tentang Hari Guru dan bagaimana kita sebagai umat muslim memaknai hari guru.

Khutbah Jumat Singkat Hari Guru

Hadirin kaum muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Guru merupakan salah seorang yang berjasa dalam hidup kita, sebab mau mendedikasikan waktu, tenaga dan pikirannya untuk mengajarkan kita suatu ilmu.

Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi setiap anak didiknya dengan tujuan agar setiap yang mendapat didikannya kelak memiliki kemampuan dan keterampilan hingga sukses dan berhasil.

Itulah sebabnya guru disebut juga sebagai pelita yang menerangi dalam gulita, jasa guru tiada terbalas, ia pun disebut juga sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

Dalam Islam, kedudukan seorang guru disamakan dengan orang berilmu yang kerap membagikan ilmunya untuk orang lain.

Karenanya guru juga mendapat kedudukan dan derajat yang tinggi sebagaimana hukum menuntut ilmu .

Ilmu yang dibagikan guru ini pun dapat menjadi suatu wasilah sebagai fungsi iman kepada allah SWT. Dalam surah Al-Mujadalah ayat 11, disebutkan bahwa Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu.

Firman Allah Swt:

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِذَا قِيۡلَ لَـكُمۡ تَفَسَّحُوۡا فِى الۡمَجٰلِسِ فَافۡسَحُوۡا يَفۡسَحِ اللّٰهُ لَـكُمۡ‌ ۚ وَاِذَا قِيۡلَ انْشُزُوۡا فَانْشُزُوۡا يَرۡفَعِ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مِنۡكُمۡ ۙ وَالَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡعِلۡمَ دَرَجٰتٍ ‌ؕ وَاللّٰهُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ خَبِيۡرٌ

Yaaa ayyuhal laziina aamanuu izaa qiila lakum tafassahuu fil majaalisi fafsahuu yafsahil laahu lakum wa izaa qiilan shuzuu fanshuzuu yarfa'il laahul laziina aamanuu minkum wallaziina uutul 'ilma darajaat; wallaahu bimaa ta'maluuna khabiir

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadalah 11).

Seperti dikutip dari tafsir situs Kemenag, di akhir ayat ini jelas Allah menyatakan akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu karena keyakinannya yang benar, dan Allah pun akan mengangkat orang-orang yang diberi ilmu.

Hal ini, karena ilmu yang diberikan akan menjadi hujah yang dapat menerangi umat, dan orang yang mendapatkan ilmu juga naik beberapa derajat dibandingkan orang-orang yang tidak berilmu.

Dan Allah Mahateliti terhadap niat, cara, dan tujuan dari apa yang kamu kerjakan, baik persoalan dunia maupun akhirat.

Allah SWT akan mengangkat derajat orang yang beriman, taat dan patuh kepada-Nya, melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, berusaha menciptakan suasana damai, aman, dan tenteram dalam masyarakat, demikian pula orang-orang berilmu yang menggunakan ilmunya untuk menegakkan kalimat Allah.

Dari ayat ini, yang bisa kita ambil hikmahnya adalah bahwa orang-orang yang mempunyai derajat yang paling tinggi di sisi Allah SWT ialah orang yang beriman dan berilmu, termasuk seorang guru jika ilmunya itu diamalkan sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan rasul-Nya.

Kemudian Allah menegaskan bahwa Dia Maha Mengetahui semua yang dilakukan manusia, tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya.

Allah akan memberi balasan yang adil sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya. Perbuatan baik akan dibalas dengan surga dan perbuatan jahat dan terlarang akan dibalas dengan azab neraka.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Guru bukanlah hanya sekedar sebuah profesi saja, ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Seorang guru dalam mengajar dan mendidik akan membagi ilmu yang bermanfaat kepada murid-muridnya.

Pastinya ada rasa lelah, rasa letih ketika mengajar, tapi guru sejati akan menghiraukan semua rasa tak nyamannya, karena ia berusaha agar muridnya memahami dan bisa mengerti tentang ilmu yang diberikannya. Itu pasti tujuan semua guru saat mengajar.

Meski guru terkadang marah, kesal, sering mengomel atau bahkan mencubit, tapi percayalah bahwa niat guru baik, dan ini merupakan bentuk rasa peduli tanpa batas kepada anak didiknya.

Sebagai anak didik yang pernah diajarkan, kita perlu menyadari bahwa tak akan cukup uang dan harta kita untuk membayar jasa-jasa guru. Guru telah mengenalkan dunia kepada kita melalui buku, hingga kita semua semakin mengerti tentang ilmu dan kehidupan.

Oleh sebab itu, berhubung saat ini ada momentum Hari Guru, sebaiknya pula kita memberikan sedikit perhatian dan penghargaan kepada guru-guru yang pernah mengajari kita.

Menyampaikan ucapan selamat hari guru dengan niat tulus serta mendoakan segala kebaikan untuk para guru adalah salah satu cara yang bisa kita persembahkan untuk guru-guru kita.

Walaupun ucapan selamat dan ribuan kata-kata mutiara sebenarnya tidaklah cukup untuk menyampaikan rasa terima kasih atas jasa-jasa guru, tetapi yakinlah guru akan merasa sangat dihargai dan ada kebanggaan di dirinya ketika kita menyampaikannya secara langsung.

Mudah-mudahan kita yang hadir dalam majelis ini mempunyai kesadaran dan mau menyisihkan sedikit waktu untuk melakukan hal-hal kecil untuk membahagiakan guru kita.

Zaman semakin canggih, bila tak bisa bertemu langsung, ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menghargai para guru, di antaranya mengucapkan lewat media sosial atau mengirimkan pesan langsung jika kita punya nomor kontaknya.

Kepada para guru, Selamat Hari Guru! Semoga guru-guru selalu mendapatkan keberkahan dan keselamatan hingga akhir masa. Terima kasih Guru!

Jangan pernah lelah mendidik dan mengajar, karena setiap ilmu yang dibagikan akan terus dihitung sebagai ladang pahala yang akan selalu mengalir hingga akhir hayat.

Seperti sabda Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a:

"Apabila seorang manusia telah meninggal, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendo’akan orang tuanya”. (HR. Muslim)

Demikianlah khotbah Jumat kali ini, semoga apa yang disampaikan dapat diambil hikmah dan manfaatnya dan sekali lagi, Selamat Hari Guru Nasional!

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT SINGKAT atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom