Menuju konten utama

Contoh Soal PPPK Terapis Wicara Terampil dan Jawabannya

Contoh soal PPPK Terapis Wicara Terampil dapat dipelajari peserta jelang pelaksanaan ujian. Contoh soal dilengkapi pembahasan dan jawabannya.

Contoh Soal PPPK Terapis Wicara Terampil dan Jawabannya
Ilustrasi Belajar di Rumah. foto/Freepik

tirto.id - Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun Anggaran 2024 membuka berbagai macam formasi bidang tenaga kesehatan. Salah satunya Terapis Wicara Terampil untuk PPPK Tenaga Kesehatan 2024.

Terapis Wicara merupakan profesi yang membantu individu dengan gangguan bicara dan bahasa agar dapat berkomunikasi dengan baik. Terapis Wicara biasanya mendapatkan sertifikasi dan lisensi dari lembaga terkait untuk membuktikan kompetensi.

Seorang Terapis Wicara umumnya memiliki gelar D3 atau S1 bidang kesehatan dengan spesialisasi Terapi Wicara. Ia mengikuti berbagai pelatihan bersertifikat demi menunjang kompetensi.

Terapis Wicara kerap bekerja di berbagai sektor kesehatan, tumbuh kembang, rumah sakit, sekolah, dan pusat rehabilitasi. Tugas dan kewajiban terdiri dari evaluasi kemampuan berbicara, bahasa, suara, dan menelan dari pasien dalam rangka menentukan rencana perawatan yang efektif.

Tak hanya itu, Terapis Wicara juga melakukan program terapi kepada pasien yang telah didiagnosa sesuai kebutuhan. Ahli Terapis Wicara turut memberikan saran, dukungan, serta bimbingan kepada pasien bahkan keluarga agar terapi yang dijalankan berjalan maksimal.

Soal PPPK Terapis Wicara Terampil dan Jawabannya

Berdasarkan pokok soal Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang dirilis Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, kisi-kisi soal PPPK Terapis Wicara mencakup kompetensi umum dan khusus.

Daftar kisi-kisi kompetensi umum Terapis Wicara diantaranya sebagai berikut:

• Evaluasi pelayanan terapi wicara

• Pelaksanaan pelayanan klinis terapi wicara

• Persiapan sarana dan prasarana terapi wicara

• Upaya preventif dan promotif

• Pengelolaan mutu layanan terapi wicara

• Persiapan pelayanan terapi wicara

• Profesionalitas bernilai luhur

Sedangkan kompetensi khusus Terapis Wicara meliputi:

• Tindakan terapi wicara pada kasus Autism Spectrum Disorder (ASD)

• Tindakan terapi wicara pada kasus gangguan bahasa

• Tindakan terapi wicara pada kasus gangguan bahasa neurogenik

• Tindakan terapi wicara pada kasus gangguan makan dan menelan

• Tindakan terapi wicara pada kasus gangguan motorik bicara

• Tindakan terapi wicara pada kasus gangguan suara

• Tindakan terapi wicara pada kasus irama kelancaran

• Tindakan terapi wicara pada kasus gangguan artikulasi

• Pelanana klisi awal terapi wicara

Tes CPNS

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) berbasis Computer Assisted Test (CAT) untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pras.

Berikut adalah daftar contoh soal PPPK Terapis Wicara Terampil lengkap beserta jawabannya:

1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 58 Tahun 2016 mengatur tentang apa?

A. Standar pelayanan terapi wicara

B. Pendidikan tenaga kesehatan

C. Penanganan penyakit menular

D. Kesehatan masyarakat

E. Pembiayaan kesehatan

Jawaban: A

Pembahasan: Peraturan ini mengatur standar pelayanan terapi wicara, termasuk kualifikasi dan kompetensi terapis wicara.

2. Apa yang termasuk dalam dasar-dasar anatomi dan fisiologi sistem wicara?

A. Struktur otot dan organ wicara

B. Sistem pernapasan

C. Sistem kardiovaskular

D. Struktur sistem pencernaan

E. Sistem ekskresi

Jawaban: A

Pembahasan: Dasar-dasar anatomi dan fisiologi sistem wicara meliputi struktur dan fungsi organ-organ yang terlibat dalam produksi suara dan wicara.

3. Teknik intervensi apa yang digunakan untuk terapi artikulasi?

A. Terapi suara

B. Terapi bahasa

C. Latihan artikulasi

D. Terapi fluency

E. Penggunaan alat bantu komunikasi

Jawaban: C

Pembahasan: Terapi artikulasi fokus pada latihan untuk memperbaiki pengucapan dan artikulasi suara.

4. Apa yang harus dilakukan dalam asesmen dan diagnosis gangguan wicara?

A. Mengelola administrasi medis

B. Menggunakan alat tes standar

C. Menyusun rencana terapi

D. Melakukan survei pasar

E. Menyediakan layanan konsultasi

Jawaban: B

Pembahasan: Asesmen dan diagnosis gangguan wicara melibatkan penggunaan alat tes standar dan observasi klinis untuk diagnosis yang tepat.

5. Apa tujuan dari perencanaan program terapi wicara?

A. Menentukan biaya terapi

B. Merancang program sesuai kebutuhan pasien

C. Menyusun laporan penelitian

D. Mengidentifikasi karyawan baru

E. Mengembangkan peralatan terapi

Jawaban: B

Pembahasan: Perencanaan program terapi wicara bertujuan untuk merancang program yang sesuai dengan kebutuhan individu pasien.

6. Apa yang harus diperhatikan dalam manajemen kasus terapi wicara?

A. Menyusun rencana pemasaran

B. Mengelola administrasi pasien

C. Pencatatan kemajuan terapi

D. Menyusun laporan keuangan

E. Mengelola jadwal terapi

Jawaban: C

Pembahasan: Manajemen kasus terapi wicara melibatkan pencatatan kemajuan terapi dan penyesuaian rencana terapi berdasarkan respons pasien.

7. Apa prinsip utama dalam etika dan profesionalisme dalam terapi wicara?

A. Menjaga kerahasiaan informasi pasien

B. Meningkatkan jumlah pasien

C. Mengurangi biaya terapi

D. Menyederhanakan prosedur administrasi

E. Mengelola sumber daya terapi

Jawaban: A

Pembahasan: Prinsip etika utama termasuk menjaga kerahasiaan informasi pasien dan memberikan pelayanan yang profesional dan empatik.

8. Bagaimana teknologi dapat digunakan dalam terapi wicara?

A. Sebagai alat bantu komunikasi dan perangkat terapi

B. Untuk pengelolaan data keuangan

C. Menyediakan hiburan selama terapi

D. Mengelola jadwal staf

E. Menggantikan interaksi manusia

Jawaban: A

Pembahasan: Teknologi mendukung terapi wicara melalui alat bantu komunikasi dan perangkat terapi yang membantu intervensi.

9. Apa tujuan utama dari rehabilitasi wicara pasca-stroke atau cedera otak?

A. Meningkatkan kekuatan fisik

B. Mengurangi rasa sakit

C. Memulihkan kemampuan wicara atau bahasa

D. Peningkatan kebugaran umum

E. Menyembuhkan luka fisik

Jawaban: C

Pembahasan: Rehabilitasi wicara pasca-stroke atau cedera otak bertujuan untuk memulihkan kemampuan wicara atau bahasa yang terganggu.

10. Setiap ASN wajib memiliki kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) yang ditetapkan untuk jabatannya. Misalnya, SKJ untuk Pelaksana dan Jabatan Fungsional Pemula yaitu level 1.

Berikut merupakan pernyataan deskripsi level 1...

a. Mampu bertindak sesuai nilai, norma, etika organisasi dalam kapasitas pribadi

b. Melaksanakan peraturan, kode etik organisasi dalam lingkungan kerja sehari hari, pada tataran individu/pnbadi

c. Berkata sesuai dengan fakta

d. Bertingkah laku sesuai dengan perkataan

Jawaban : A

Pembahasan: Deskripsi level 1 berbicara tentang kompetensi dasar individu yang dapat bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika.

SELEKSI PENERIMAAN PPPK

Peserta ujian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menunggu ujian seleksi menggunakan sistem Computer Assisted Test di SMKN 2 Ciamis, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc.

11. Dalam pelayanan terapi wicara pada anak-anak, pendekatan apa yang penting?

A. Fokus pada tes standar

B. Menggunakan metode terapi dewasa

C. Pendekatan yang ramah anak dan melibatkan keluarga

D. Menghindari keterlibatan keluarga

E. Hanya menggunakan teknologi

Jawaban: C

Pembahasan: Pendekatan ramah anak dan melibatkan keluarga penting dalam terapi wicara untuk anak-anak dengan gangguan perkembangan bahasa atau wicara.

12. Apa yang termasuk dalam dasar-dasar anatomi sistem wicara?

A. Otot dan organ yang terlibat dalam produksi suara

B. Struktur tulang belakang

C. Sistem kardiovaskular

D. Fungsi sistem pencernaan

E. Struktur otot dan saraf motorik

Jawaban: A

Pembahasan: Dasar-dasar anatomi sistem wicara meliputi otot dan organ yang terlibat dalam produksi suara dan wicara.

13. Apa yang menjadi fokus utama dalam rehabilitasi wicara pasca-cedera otak?

A. Pemulihan kemampuan wicara dan bahasa

B. Peningkatan mobilitas fisik

C. Penyembuhan luka fisik

D. Pengurangan rasa sakit

E. Peningkatan kekuatan otot

Jawaban: A

Pembahasan: Fokus utama rehabilitasi wicara pasca-cedera otak adalah pemulihan kemampuan wicara dan bahasa yang terpengaruh oleh cedera.

14. Apa yang harus dilakukan terapis wicara selama asesmen gangguan wicara?

A. Menyusun anggaran terapi

B. Menggunakan alat tes standar dan observasi klinis

C. Menentukan tarif layanan

D. Mencatat jadwal pasien

E. Mengelola perangkat lunak terapi

Jawaban: B

Pembahasan: Selama asesmen gangguan wicara, terapis wicara harus menggunakan alat tes standar dan observasi klinis untuk menetapkan diagnosis.

15. Apa manfaat dari menggunakan teknologi dalam terapi wicara?

A. Mengurangi waktu terapi

B. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas terapi

C. Menggantikan kebutuhan akan terapis

D. Meningkatkan jumlah pasien

E. Mempercepat proses administrasi

Jawaban: B

Pembahasan: Teknologi meningkatkan efisiensi dan efektivitas terapi dengan menyediakan alat bantu dan perangkat yang mendukung proses terapi.

16. Berinteraksi dengan rekan kerja dan atasan di kantor dengan patut dan tidak melanggar norma agama dan nilai-nilai luhur yang dianut masyarakat.

Pernyataan tersebut adalah contoh perilaku yang selaras dengan...

a. Melaksanakan peraturan, kode etik organisasi dalam lingkungan kerja sehari-hari pada tataran individu/pribadi

b. Bertingkah laku sesuai dengan perkataan, berkata sesuai dengan fakta

c. Tidak menjanjikan/memberikan sesuatu yang bertentangan dengan aturan organisasi

d. Semua jawaban salah

Jawaban : A

Pembahasan: Perilaku menggambarkan penerapan peraturan dan kode etik organisasi dalam kehidupan sehari-hari di tempat kerja dengan menjaga keharmonisan dan profesionalisme.

17. Apa yang harus diperhatikan dalam manajemen kasus terapi wicara?

A. Mengelola jadwal terapi

B. Pencatatan kemajuan dan penyesuaian rencana terapi

C. Menyusun laporan keuangan

D. Mengelola administrasi pasien

E. Menyusun rencana pemasaran

Jawaban: B

Pembahasan: Manajemen kasus melibatkan pencatatan kemajuan terapi pasien dan penyesuaian rencana terapi berdasarkan respons mereka.

18. Kemampuan dalam mempromosikan sikap toleransi, keterbukaan, peka terhadap perbedaan individu/kelompok masyarakat, mampu menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mempersatukan masyarakat dan membangun hubungan sosial psikologis dengan masyarakat di tengah kemajemukan Indonesia merupakan definisi dari...

a. Kompetensi sosial kultural

b. Kompetensi manajerial

c. Kompetensi teknis

d. Kompetensi perekat bangsa

Jawaban : D

Pembahasan: Kompetensi perekat bangsa melibatkan kemampuan mempromosikan toleransi dan membangun hubungan yang harmonis antar individu dan kelompok dalam kehidupan masyarakat yang majemuk.

19. Apa yang menjadi fokus utama dalam pelayanan terapi wicara untuk anak-anak?

A. Pendekatan ramah anak dan melibatkan keluarga

B. Metode terapi dewasa

C. Penggunaan teknologi canggih

D. Hanya fokus pada tes standar

E. Menghindari keterlibatan keluarga

Jawaban: A

Pembahasan: Pelayanan terapi wicara untuk anak-anak memerlukan pendekatan yang ramah anak dan melibatkan keluarga dalam proses terapi.

20. Apa prinsip dasar dalam etika dan profesionalisme terapi wicara?

A. Mengurangi biaya layanan

B. Menjaga kerahasiaan pasien dan memberikan pelayanan profesional

C. Meningkatkan jumlah pasien

D. Menyederhanakan prosedur terapi

E. Mengelola sumber daya terapi

Jawaban: B

Pembahasan: Prinsip etika dan profesionalisme dalam terapi wicara mencakup menjaga kerahasiaan pasien dan memberikan layanan yang sesuai dengan standar profesional.

Ilustrasi Ujian

Ilustrasi Ujian Masuk Perguruan tinggi. FOTO/Istockphoto

21. Apa yang termasuk dalam standar pelayanan terapi wicara?

A. Kualifikasi terapis dan penggunaan alat tes standar

B. Penyusunan laporan keuangan

C. Manajemen administrasi

D. Pengelolaan sumber daya manusia

E. Penggunaan teknologi dalam terapi

Jawaban: A

Pembahasan: Standar pelayanan terapi wicara mencakup kualifikasi terapis dan penggunaan alat tes standar untuk memastikan layanan yang berkualitas.

22. Konsisten berperilaku selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan manajemen, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, menciptakan budaya etika tinggi, bertanggung-jawab atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya, merupakan definisi integritas menurut...

a. Nilai-nilai Kementerian Keuangan

b. Peraturan Menpan RB nomor 38 tahun 2017

c. Kamus kompetensi berdasarkan PMK Nomor 219 tahun 2017

d. Peraturan Menpan RB nomor 48 tahun 2017

Jawaban : B

Pembahasan: Definisi sesuai Peraturan Menpan RB No. 38 Tahun 2017 yang mengatur standar perilaku pegawai dalam lingkungan pemerintah, termasuk menjaga etika dan integritas di tempat kerja.

23. Apa teknik yang digunakan dalam terapi fluency?

A. Latihan pernapasan dan ritme bicara

B. Terapi bahasa

C. Latihan artikulasi

D. Terapi suara

E. Penggunaan alat bantu komunikasi

Jawaban: A

Pembahasan: Terapi fluency fokus pada latihan pernapasan dan ritme bicara untuk membantu mengatasi masalah kelancaran berbicara.

24. Demi kelancaran acara esok hari, divisi saya diminta kerja lembur, padahal saya sudah berjanji untuk mengantar ibu saya ke dokter. Yang seharusnya saya lakukan adalah...

a. Pulang lebih cepat dengan pura-pura sakit

b. Mencoba menghubungi ibu saya dan mengatakan saya akan sedikit terlambat

c. Lembur sampai pekerjaan selesai

d. Meminta izin kepada atasan untuk Mengantar ibu saya sebentar lalu kembali kerja

Jawaban : D

Pembahasan: Meminta izin dengan alasan yang jelas dan berusaha menyelesaikan kedua tanggung jawab. Kejujuran dan komunikasi yang baik dengan atasan adalah kunci menyelesaikan masalah tersebut.

25. Apa yang diatur oleh Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan?

A. Asuransi kesehatan

B. Profesi tenaga kesehatan, termasuk terapis wicara

C. Kualifikasi tenaga medis

D. Pembiayaan kesehatan

E. Regulasi rumah sakit

Jawaban: B

Pembahasan: Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 mengatur profesi tenaga kesehatan, termasuk peran dan tanggung jawab terapis wicara.

Baca juga artikel terkait PPPK 2024 atau tulisan lainnya dari Robiatul Kamelia

tirto.id - Edusains
Kontributor: Robiatul Kamelia
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani