tirto.id - Contoh soal jangka sorong dalam mata pelajaran Fisika dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dan latihan bagi siswa. Khususnya untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian atau ulangan tertentu.
Selain itu, contoh soal Kurikulum Merdeka tersebut juga dapat dijadikan acuan atau referensi bagi para guru untuk melakukan evaluasi pembelajaran. Adapun langkah menghitung jangka sorong termasuk dalam materi Besaran dan Pengukuran.
Penerapan Kurikulum Merdeka oleh Mendikbudristek pada Februari 2022 lalu merupakan salah satu program merdeka belajar. Fokus pembelajarannya pada materi esensial demi pengembangan karakteristik murid agar sesuai "Profil Pelajar Pancasila".
Kurikulum Merdeka juga berkaitan dengan pengajaran materi dan penyusunan soal-soal ujian, sehingga siswa diharapkan memiliki persiapan yang matang. Untuk memeroleh hasil optimal, peserta didik bisa mengerjakan contoh soal pengukuran jangka sorong.
Jangka sorong merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur jarak, kedalaman, dan diameter dalam tingkat ketelitian serta ketepatan yang sangat baik. Penggunaan jangka sorong itu sendiri berlaku apabila suatu benda tidak dapat diukur menggunakan penggaris.
Tingkat ketelitian tinggi dan akurat membuat jangka sorong menjadi salah satu alat ukur yang sangat penting dalam industri permesinan. Seiring berjalannya waktu, tingkat ketelitian jangka sorong selalu berkembang mulai dari 0,5 mm, 0,1 mm, 0,05 mm, hingga 0,02 mm.
Adapun alat ukur jangka sorong memiliki 2 jenis skala, yakni skala utama dan skala nonius. Berlainan dengan skala utama, skala nonius merupakan tingkat ketelitian dari jangka sorong atau dikatakan nilai skala terkecil (NST).
Sementara cara untuk menentukan nilai skala terkecil (NST) dari alat ukur berupa jangka sorong tersebut punya rumus tersendiri. Contoh soal jangka sorong bisa diselesaikan melalui rumus membagi NST dengan jumlah skala nonius berikut.
NST = nilai skala terkecil dari skala utama : jumlah skala nonius
25 Contoh Soal Jangka Sorong dan Jawabannya
Berikut disajikan 15 contoh soal jangka sorong pilihan ganda dan kunci jawabannya. Bukan hanya itu, artikel ini menyuguhkan pula 10 contoh soal essay lengkap dengan penyelesaian atau cara menghitungnya.
Soal jangka sorong pilihan ganda dan kunci jawabannya
1. Sekelompok peserta didik kelas fisika bermaksud mengukur massa jenis suatu bahan. Kubus dari bahan tersebut, Panjang sisinya diukur dengan jangka sorong dan dihasilkan pengukuran sebagai berikut.Massa jenis bahan kubus tersebut adalah ....
A. 17,65 g/cm3
B. 17,94 g/cm3
C. 95,00 g/cm3
D. 96,56 g/cm3
E. 97,39 g/cm3
Jawaban: A
2. Diketahui terdapat jangka sorong yang menunjukkan 4 cm sebagai skala utamanya. Sedangkan skala nonius terletak di titik 0,2 mm. Berdasarkan angka yang ditemukan, tentukan berapa hasil pengukurannya!
A. 4,2 mm
B. 2,4 mm
C. 4,02 mm
D. 4,42 mm
E. 2,04 mm
Jawaban: A
3. Diukur menggunakan jangka sorong bahwa terdapat skala utama 3 mm, sementara nonius menunjukkan angka 0,2 mm. Berapa hasil pengukurannya?
A. 3,2 mm
B. 2,3 mm
C. 3,32 mm
D. 2,32 mm
E. Semua jawaban di atas salah
Jawaban: A
4. Perhatikan hasil pengukuran panjang sisi kubus berikut!
Hasil pengukuran adalah….
A. (2,320 ± 0,005) cm
B. (2,32 ± 0,05) cm
C. (2,320 ± 0,001) cm
D. (2,120 ± 0,005) cm
E. (2,12 ± 0,05) cm
Jawaban: A
5. Perhatikan gambar skala utama dan skala nonius yang dimiliki oleh sebuah jangka sorong berikut!
Nilai skala terkecil jangka sorong tersebut adalah….
A. 1 mm
B. 0,5 m
C. 0,2 mm
D. 0,1 mm
E. 0,05 mm
Jawaban: E
6. Rahang atas suatu jangka sorong ketika mengukur benda panjang yang tepinya tak rata, harus dilokasikan di…
A. Luar benda
B. Dalam rata
C. Atas rata
D. Tepi rata
E. Tengah rata
Jawaban: D
7. Besaran berikut ini merupakan besaran pokok adalah …
A. Massa, intensitas cahaya, dan kelajuan
B. Massa, berat, dan kecepatan
C. Massa jenis, suhu dan jumlah zat
D. Percepatan, perlambatan dan gaya
E. Panjang, jumlah zat dan intensitas cahaya
Jawaban: E
8. Hasil pengukuran kubus didapatkan panjang 25,0 cm, lebar 10,0 cm dan tingginya 2,0 cm. Volume kubus tersebut (sesuai aturan angka penting) adalah....
A. 50 cm3
B. 500 cm3
C. 0,005 m3
D. 0,0005 m3
E. 0,00050 m3
Jawaban: E
9. Alat ukur yang baik harus memiliki kemampuan untuk memberikan hasil yang sama dari pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama. Kemampuan itu disebut….
A. Teliti/akurat
B. Ketepatan/presisi
C. Sensitif
D. Tepat dan akurat
E. Sensitif dan teliti
Jawaban: B
10. Hasil pengukuran diameter pipa kecil dengan menggunakan mikrometer sekrup ditunjukkan seperti gambar di bawah ini.
Hasil pengukurannya adalah….
A. 5,47 mm
B. 5,97 mm
C. 6,97 mm
D. 10,47 mm
E. 10,97 mm
Jawaban: E
11. Penulisan data 0,0001350 kg dalam dua angka penting dan sesuai aturan penulisan notasi ilmiah yang benar adalah.…
A. 1,4 x 104 kg
B. 1,4 x 10-4 kg
C. 1,3 x 10-4 kg
D. 14 x 10-5 kg
E. 0,14 x 10-3 kg
Jawaban: B
12. Seseorang bermaksud mengukur luas segitiga dan didapatkan data, panjang alasnya 12,55 cm dan tingginya 3,50 cm. Luas segitiga tersebut adalah….
A. 21,9 cm²
B. 21,96 cm²
C. 21,963 cm²
D. 21,9625 cm²
E. 22,0 cm²
Jawaban: E
13. Cara menghitung jangka sorong dalam menentukan angka kedalam suatu benda memakai bagian…
A. Rahang bawah
B. Rahang atas
C. Skala nonius
D. Skala utama
E. Semua jawaban di atas benar
Jawaban: A
14. Pengukuran menggunakan jangka sorong bisa menentukan hasil yang paling benar dan akurat. Sesuai tingkat telitinya alat ukur ini, benda berikut yang tepat bisa diukur adalah…
A. Diameter pedal penahan roda
B. Angka diameter luar piston
C. Angka ketebalan kanvas kopling
D. Angka ketebalan kanvas rem
E. Diameter blok silinder
Jawaban: E
15. Dari hasil sekali pengukuran panjang balok dituliskan dengan (2,460 ± 0,005) cm. Penulisan ini memiliki arti:
A. NST alat ukur=0,005 cm dan 2,455 cm ≤ panjang balok ≤ 2,465 cm
B. NST alat ukur=0,005 cm dan panjang balok =2,465 cm
C. NST alat ukur=0,01 cm dan 2,455 cm ≤ panjang balok ≤ 2,465 cm
D. NST alat ukur=0,01 cm dan 2,45 cm ≤ panjang balok ≤ 2,46 cm
E. NST alat ukur=0,01 cm dan panjang balok =2,46 cm
Jawaban: C
Contoh soal jangka sorong essay dan jawabannya
1. Tuliskan hasil pengukuran berikut!Jawaban:
Dari gambar tersebut, didapatkan bacaan skala:
- Skala Utama = 3,7 cm
- Skala Nonius = (23 x 0,002 cm) = 0,046 cm
Hasil Pengukuran = 3,7 cm + 0,046 cm= 3,746 cm
2. Jelaskan pengertian pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung!
Jawaban:
Pengukuran langsung yaitu pengukuran yang dapat dilakukan secara langsung, misalnya seperti mengukur panjang menggunakan penggaris atau meteran. Sedangkan pengukuran tidak langsung yaitu mengukur besaran dengan mengukur besaran yang lain, lalu besaran tersebut dihitung melalui besaran lain yang diukur.
Contohnya untuk mengukur volume bola dengan cara mengukur jari-jarinya, kemudian dengan rumus V= 4/3 πR^3 maka volume bola dapat ditentukan.
3. Hasil pengukuran diameter koin dengan jangka sorong adalah 1,24 cm. Jika NST jangka sorong 0,1 mm Laporkan hasil pengukuran tersebut disertai ketidakpastiannya!
Jawaban:
D = 1,24 cm
∆D= ½ nst = ½ x 0,1 mm = 0,05 mm= 0,005 cm
Hasil pengukurannya dituliskan dalam pola D = D ± ΔD
𝐾𝑅 = 0,005 1,24 𝑥100% = 0,4%
𝐷 = (1,240 ± 0,005)𝑐𝑚
𝐷 = (1,240 ± 0,4%) 𝑐𝑚
4. Ada suatu penghapus berbentuk balok dengan skala utama 22 mm dan skala nonius 0,5 mm. Hitung berapa hasil pengukurannya?
Jawaban:
Diketahui bahwa:
Skala utama = 22 mm
Skala nonius = 0,5 mm
Oleh sebab itu, Anda harus menambahkan keduanya sebagai berikut:
Hasil = 22 mm + 0,5 mm
Hasil = 22,5 mm
5. Ubahlah awalan satuan berikut dan tuliskan dalam notasi ilmiah!
A. 720 km/jam = …m/s
B. 2 dm3 = …m3
C. 2,4 kF = …µF
Jawaban:
A. 720 km/jam = 720 x 1000 m/3600 s= 200 m/s= 2 x 10²m/s
B. 2 dm3 = 2 x 10-3 m3
C. 2,4 kF = 2,4 x 10-9 µF
6. Diketahui terdapat jangka soronng yang mengukur skala utama sebesar 3,7 cm, sementara skala nonius ada di angka 0,03 cm. Berdasarkan angka yang ditemukan, hasil pengukuran jumlahnya menjadi?
Jawaban:
Diketahui:
Skala utama = 3,7 cm
Skala nonius = 0,03 cm
Untuk menghitung jumlah, Anda bisa menambahkan kedua angka yang ditemukan sebagai berikut:
Hasil = 3,7 cm + 0,03 cm
Hasil = 3,73 cm
7. Suatu tabung diukur menggunakan jangka sorong, sehingga ditemukan angka 1,1 cm sebagai skala utama dan 0,067 cm sebagai skala nonius. Sesuai angka yang telah ditemukan, berapa hasil penjumlahan ukurannya?
Jawaban:
Diketahui:
Skala utama = 1,1 cm
Skala nonius = 0,067 cm
Untuk menemukan hasil pengukuran, Anda dapat menjumlahkan keduanya seperti berikut:
Hasil = 1,1 cm + 0,067 cm
Hasil = 1,167 cm atau 11,67 mm
8. Mistar memiliki skala terkecil adalah 1 mm. Misal kalian mengukur panjang meja dan didapatkan hasil kita 34,2 cm. Nyatakan hasil pengukuran tersedut dengan dilengkapi ketidakpastian mutlak dan relatif!
Jawaban:
Mistar memiliki nst= 1mm, karena pengukuran dilakukan satu kali maka ketidakpastiannya (ΔL) = ½ nst = 0,5 mm = 0,05 cm.
Sehingga hasil pengukurannya jika dinyatakan dengan ketidakpastian mutlak adalah L= 34,20 ± 0,05 cm.
Ketidakpastian relatifnya dapat dihitung dengan = 𝛥𝑥/𝑥 x 100% = 0,05/34,2 x 100 % = 0,146%.
Karena ketidakpastian relatifnya 0,146% dekat dengan 0,1% maka penulisan akhir hasil pengukurannya dituliskan dengan 4 angka berarti.
Sehingga hasil pengukurannya jika dinyatakan dengan ketidakpastian mutlak adalah (34,20 ± 0,146 %)
9. Sebuah benda dihitung menggunakan jangka sorong, sehingga muncul skala nonius 0,9 mm dan skala utama 12 mm. Berapa hasil penjumlahan keduanya?
Jawaban:
Diketahui terdapat:
Skala nonius: 0,9 mm
Skala utama = 12 mm
Untuk menemukan hasil penjumlahan, Anda bisa menambah skala nonius dan utama seperti rumus berikut:
Hasil penjumlahan = 0,9 mm + 12 mm
Hasil penjumlahan = 12,9 mm
10. Jelaskan Apa yang kamu ketahui tentang jangka sorong!
Jawaban:
Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda yang tidak dapat diperhitungkan menggunakan penggaris. Hal ini disebabkan oleh tingkat ketelitian jangka sorong yang menghitung benda lewat nilai satuan terkecilnya.
Penulis: Ririn Margiyanti
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Yuda Prinada