tirto.id - Mantan wasit asal Italia, Pierluigi Collina mendukung kebijakan badan tertinggi sepak bola Asia (AFC) yang akan menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR) di babak perempat final Piala Asia 2019. Menurutnya, keputusan tersebut merupakan hal yang bijak.
“Ini keputusan yang bijak untuk memperkenalkan sistem VAR karena sejalan dengan ketersediaan jumlah wasit yang sudah mumpuni. Para wasit perlu memiliki lisensi VAR dari IFAB (lembaga pembuat peraturan sepak bola),” kata Collina sebagaimana diwartakan Antara.
Menurut Collina, penggunaan VAR tidak bisa digunakan sembarangan mengingat perlunya pelatihan terhadap wasit. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa mesti ada koneksi antara wasit yang memimpin di lapangan dan wasit yang berada di ruang operasional video.
“Bekerja dengan menggunakan teknologi video tidak hanya perlu pelatihan bagi orang yang bertugas di depan ruang operasional video, tapi juga pelatihan bagi para wasit di lapangan sehingga mereka tahu cara berinteraksi dalam tim dan menggunakan teknologi itu secara efektif,” katanya.
Pria yang lahir di Bologna, Italia 58 tahun silam itu mengatakan jika teknologi VAR memerlukan adaptasi yang cukup. Ia memberikan contoh pada Piala Dunia 2018 lalu di mana dirinya dan rekan-rekan membutuhkan setengah tahun untuk mempersiapkan wasit agar memahami penggunaan VAR.
“Kami menghabiskan waktu satu setengah tahun mempersiapkan wasit untuk Piala Dunia yang menggunakan VAR. Di Piala Asia ini, hanya ada beberapa pekan antara keputusan menggunakan VAR dengan saat dimulainya Piala Asia, jadi jika dipakai untuk seluruh pertandingan terlalu berisiko,” tambahnya.
Di sisi lain, Collina pun memuji kualitas wasit Asia yang dinilainya cukup baik dalam memimpin laga. Hal itu terbukti dengan sedikitnya kesalahan yang terjadi selama gelaran Piala Asia kali ini.
Editor: Hendi Abdurahman