Menuju konten utama

Ciri-Ciri Zaman Arkaikum atau Arkaezoikum & Pembagian Periodenya

Zaman Arkaikum atau Arkaezoikum adalah zaman tertua di bumi secara geologis, berikut ciri-ciri dan pembagian periodenya.

Ciri-Ciri Zaman Arkaikum atau Arkaezoikum & Pembagian Periodenya
Ilustrasi belajar online. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Zaman Arkaikum atau Arkaezoikum adalah zaman tertua di bumi secara geologis, berlangsung mulai 2.500 juta tahun yang lalu. Lantas, bagaimanakah ciri-ciri yang terjadi pada zaman tersebut?

Berdasarkan ungkapan Fitri Sekar Lestari dalam Modul Geografi (2020), bumi pada zaman Arkaikum belum mengandung kehidupan karena wujudnya berupa bola gas panas.

Bola ini berputar di suatu poros dan bergerak mengelilingi pusat tata surya, matahari.

Kulit bumi saat itu dianggap panas, kemudian lempengannya masih belum tersusun. Hal ini menyebabkan juga tingginya suhu udara. Oleh karena itu, kehidupan tidak dapat terjadi di atas permukaannya.

Berikut ini beberapa ciri zaman Arkaikum, dikutip dari buku Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia (Adi Sudirman, 2019).

  • Terjadi sekitar 2.500 juta tahun silam
  • Tidak ada kehidupan di atas permukaan bumi
  • Bentuk bumi masih berupa bola gas panas.

Periodisasi Zaman Menurut Geologi

Selain zaman Arkaikum, secara geologis terdapat tiga periode zaman lain yang termasuk ke dalam kategori masa pra-aksara.

Sebelum membahas lebih jauh, pengertian geologis sendiri dalam Modul Belajar Mandiri IPS-Sejarah merupakan ilmu mengenai bumi. Di dalamnya mempelajari penyusunan bumi, proses terbentuknya, hingga kehidupan yang terjadi di atas permukaannya.

Setelah zaman Arkaikum, periode tertua secara geologis, ada juga zaman Paleozoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum.

Berikut ini penjelasan masing-masingnya serta ciri-ciri ketiga periode zaman tersebut.

1. Zaman Paleozoikum

Kerap disebut juga sebagai “Zaman Bumi Purba”, Paleozoikum terjadi kisaran 340 juta tahun silam. Bumi kala itu sudah mulai membentuk bagian atmosfer dan hidrosfernya.

Begitu juga yang terjadi pada lempengannya, terbentuk benua besar bernama Pangea. Benua ini pada akhirnya terpisah satu sama lain membentuk lima bagian.

Makhluk hidup pun kala itu mulai hadir di permukaan bumi. Beberapa hewan yang dikatakan muncul pada masa ini adalah ikan, amfibi, binatang tak bertulang belakang, dan reptil.

Berikut ini ciri-ciri zaman Paleozoikum, dilansir dari salindia Deydra B.A dkk dalam situs MTS Nurul Huda.

  • Lempengan bumi sudah mulai terbentuk
  • Terjadi penurunan suhu
  • Hidrosfer dan atmosfernya sudah mulai terbentuk
  • Mulai muncul kehidupan.

2. Zaman Mesozoikum

Setelah zaman Paleozoikum, Mesozoikum hadir sebagai zaman pertengahan. Kisaran waktu berlangsungnya periode ini terjadi pada 140 juta tahun lalu.

Berbagai perkembangan terjadi di atas permukaan bumi. Di antaranya mencakup kehadiran hewan reptil pemakan daging, burung, dan mamalia.

Kala itu, bumi diisi oleh berbagai reptil yang kita kenal sebagai dinosaurus. Hal ini menjadikan penyebutan Mesozoikum sama dengan zaman dinosaurus/zaman reptilia.

Berikut ini ciri-ciri zaman Mesozoikum:

  • Dikenal juga sebagai zaman reptil/dinosaurus
  • Terjadi pada 140 juta tahun lalu
  • Munculnya hewan-hewan besar, reptil, burung, dan mamalia.

3. Zaman Neozoikum

Periode ini dikenal juga sebagai zaman kehidupan baru. Sementara itu, waktu terjadinya berlangsung sekitar 60 juta tahun yang lalu.

Secara garis besar Neozoikum ini ternyata dibagi menjadi dua masa, meliputi Zaman Tersier dan Kuartier.

Pada masa Tersier, hewan-hewan besar masa mesozoikum mulai memudar keberadaannya. Hewan tersebut digantikan oleh spesies-spesies baru seperti primata, burung tak bergigi, dan fauna laut (ikan serta mollusca).

Sementara itu, zaman Kuartier ditandai dengan stabilnya kondisi permukaan bumi. Di antaranya berupa iklim dan cuaca yang diklaim bersahabat dengan makhluk hidup. Manusia purba dianggap pertama kali muncul pada masa ini.

Berikut ciri-ciri zaman Neozoikum:

  • Berlangsung kisaran 60 juta tahun silam.
  • Terbagi atas dua zaman, Tersier dan Kuartier.
  • Lingkungan bumi sudah stabil, bersahabat dengan makhluk hidup.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani