tirto.id - Haji mabrur menurut bahasa adalah haji yang baik atau yang diterima oleh Allah. Sedangkan menurut syar'i, haji mabrur adalah haji yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah dan Nabi Muhammad. Namun dengan memperhatikan berbagai syarat, rukun, dan kewajiban, serta menghindari hal-hal yang dilarang.
Dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad bersabda bahwa,"Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga," (HR Bukhari).
Dari riwayat tersebut, dapat dipahami ganjaran untuk haji mabrur adalah surga, tempat terbaik di Akhirat. Namun, ketika seseorang masih berada di dunia, ada tanda-tanda bahwa hajinya mabrur atau tidak.
Dalam sebuah riwayat, dikisahkan para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?" Nabi Muhammad menjawab, ‘Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian" (H.R. Ahmad)
Sementara itu, dalam riwayat lain, disebutkan, Rasulullah ditanyai tentang ciri-ciri haji mabrur. Ia kemudian berkata, "Memberikan makanan dan santun dalam berkata."
Dalam kesempatan berbeda, Nabi Muhammad juga bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan haji sedangkan ia tidak rafats dan tidak fusuq, ia akan kembali dalam keadaan [seperti] saat dilahirkan ibunya" (H.R. Muslim).
Rafats dapat dipahami sebagai tindakan keji atau tidak senonoh, termasuk bersetubuh atau bercumbu sedangkan fusuq adalah perbuatan maksiat, yang dapat menodai akidah dan keimanan seseorang kepada Allah.
Melihat riwayat-riwayat di atas, dapat disimpulkan beberapa ciri utama haji mabrur adalah.
- Memberikan kedamaian untuk orang-orang di sekelilingnya.
- Santun dalam berbicara
- Memiliki kepedulian sosial, yang ditandai dengan salah satunya, memberikan makanan kepada yang membutuhkan.
- Menghindari hal-hal yang tidak senonoh dan maksiat atau dalam kata lain, membersihkan pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Hasan al-Bashri menyebut, seorang haji mabrur akan terlihat dari sikap zuhudnya terhadap dunia, terlepas ada atau tidaknya hal-hal duniawi yang melekatinya, dan terlihat pula kecintaannya terhadap Akhirat. Ia menambahkan, "Tanda (mabrurnya) adalah meninggalkan perbuatan buruk yang dilakukan sebelum berhaji."
Adapun bacaan doa menjadi haji mabrur adalah seperti di bawah ini.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبًا مَغْفُوْرًا
Artinya, "Semoga Allah menganugerahkan haji yang mabrur, usaha yang disyukuri dan dosa yang diampuni."