tirto.id - Dalam percakapan via telepon antara Presiden Cina Xi Jinping dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump membahas agar AS tidak gegabah dan bisa menahan diri untuk tidak mengambil langkah yang menambah ketegangan dengan Korea Utara.
Percakapan ini kali kedua selama pekan-pekan terakhir yang mengindikasikan adanya keprihatinan Beijing tentang eskalasi situasi terbaru di Semenanjung Korea.
"Cina berharap pihak-pihak terkait dapat menahan diri dan menghindari langkah-langkah yang akan menambah ketegangan di Semenanjung Korea," kata Presiden Xi, sebagaimana diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri, seperti dilansir dari Antara.
Xi menggarisbawahi agar pihak-pihak yang berkonflik dapat menunjukkan tanggung jawab mereka dansaling bertemu untuk memecahkan masalah nuklir Korea Utara.
Dia mengatakan Cina bersedia untuk melakukan segala upaya dengan semua pihak terkait termasuk Amerika Serikat untuk mewujudkan perdamaian di Semenanjung Korea, Asia Timur Laut dan dunia pada umumnya.
Keinginan pemerintah Korea Utara untuk melakukan uji coba nuklir belakangan ini menimbulkan keresahan Amerika Serikat. Meski beralasan untuk kepentingan pertahanan, Presiden Trump telah berjanji untuk menangani ambisi Korea Utara terkait uji coba nuklir ini.
Sementara itu, angkatan Laut Amerika Serikat telah menyiagakan armada tempur, termasuk kapal induk USS Carl Vinson. Kapal itu diperkirakan akan tiba di Semenanjung Korea pekan ini. Terkait pengerahan kapal induk Amerika Serikat ini, Korea Utara menyatakan 'siap menenggelamkan' kapal induk USS Carl Vinson yang dikatakan bisa ditenggelamkan 'dengan satu serangan'.
Ketegangan antara pemerintah Amerika Serikat dan pemerintah Korea Utara meningkat setelah Korea Utara melakukan uji coba roket terbaru yang gagal dan menggelar parade militer besar-besaran.
Korea Utara meningkatkan uji coba rudal dan nuklir selama beberapa tahun belakangan, meskipun dikritik dan dikenai sanksi oleh PBB.
Uji coba nuklir tersebut bertujuan agar Korea Utara mampu menempatkan hulu ledak nuklir pada rudal balistik antarbenua yang dapat mencapai sasaran-sasaran di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri